Istilah yang sering kita dengar adalah kata “akuisisi”. Sebenarnya apa itu akuisisi? Kali ini Vocasia akan membahas secara detail tentang apa itu akuisisi, tujuannya, jenis dan contohnya.
Pengertian Akuisisi
Sebelum membahas tentang akuisisi, ada baiknya dimulai dari pengertian secara umum terlebih dahulu. Akuisisi adalah aktivitas membeli sebuah saham atau aset dalam skala yang besar dari suatu perusahaan.
Dengan demikian, pembeli dari saham tersebut atau disebut juga acquirer akan memiliki kendali terhadap perusaahan yang dibelinya.
Biasanya akuisisi ini sering dilakukan oleh startup atau perusaahan yang masih baru agar perusahaannya berkembang dan terus bertahan.
Intinya akuisisi adalah langkah aktivitas peralihan kendali atas sebuah perusahaan yang telah dibeli sahamnya dalam skala besar.
Di atas merupakan pengertian akuisisi secara umum, sedangkan di bawah ini adalah beberapa pendapat dari para ahli.
1. Macell Go
Macell Go berpendapat bahwa akuisisi adalah penguasaan sebagian besar saham perusahaan yang bersifat subsidiary (baca: pelengkap).
Maksudnya bahwa pihak yang melakukan akuisisi memiliki tujuan untuk memajukan dan mengembangkan perusahaan yang telah diakuisisinya.
2. P.S Sudarsanan
Menurut P.S Sudarsanan, akuisisi adalah kesepakatan antara pengakuisisi (acquirer) dengan perusahaan yang mau diakuisisi. Dengan adanya kesepakatan dan transaksi jual-beli antara perusahaan dengan acquirer atas aset, maka kekuasaan atas kendali perusahaan berpindah ke pihak acquirer.
3. Summer N. Levine
Summer N. Levine mendefinisikan akuisisi sebagai bentuk transaksi kepada pihak perusahaan. Dimana pihak acquirer akan menguasai sebagian besar saham dari pihak penjual.
Selesai penjelasan mengenai pengertian akuisisi menurut para ahli. Sebenarnya kegiatan akuisisi sendiri hampir mirip dengan merger company, tetapi sedikit berbeda dengan proses merger. Meskipun sama-sama menggabungkan dua perusahaan, tetapi keduanya merupakan hal yang berbeda.
Hal yang membedakan merger dengan akuisisi adalah merger menghasilkan saham dan perusahaan baru, sedangkan akuisisi tidak menghasilkan perusahaan maupun saham baru.
Tujuan dari Akuisisi
Setelah memahami pengertian dari akuisisi, kita perlu memahami juga apa tujuan dari akuisisi. Tentu saja setiap upaya atau tindakan akuisisi memiliki tujuan yang jelas. Berikut tujuan dari akuisisi.
1. Menekan persaingan bisnis dan kelebihan Stok
Tujuan utama dari akuisisi adalah menekan persaingan kepada kompetitor lawan bisnis dari perusahaan tersebut.
Dengan minimnya persaingan dari pihak kompetitor, tentu perusahaan akan lebih berfokus dalam melakukan aktivitas atau produksi.
Alhasil, perusahaan bisa mencegah pertumbuhan stok yang berlebihan dari produksi. Ini terjadi karena adanya perusahaan lain yang sudah diakuisisi untuk membantu proses distribusi.
2. Memperluas perusahaan
Tujuan dari akuisisi berikutnya adalah memperluas perusahaan. Dengan adanya akuisisi, kita bisa dengan mudah dan cepat dalam melaksanakan perluasan perusahaan ke kancah internasional.
Kamu hanya perlu membeli saham dari perusahaan yang berada di negara lain sebagai target perluasan pasar.
Dengan membeli saham tersebut, kamu tidak perlu kesusahan melakukan branding, recruitment ataupun mempersiapkan kepemilikan aset lain untuk menjalankan operasional usaha.
3. Mengembangkan Perusahaan
Mengembangkan perusahaan adalah salah satu tujuan dari akuisisi. Dengan melakukan akuisisi, kamu akan mendapatkan nilai tambah dan meningkatkan efisiensi kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan yang efisien akan meningkatkan pelayan dan menurunkan harga produksi.
Jenis-Jenis Akuisisi
Akuisisi diklasifikasikan menjadi beberapa jenis yang berbeda untuk mempermudah dalam membedakannya.
Adapun jenis-jenis akuisisi berdasarkan objek dan jenis usaha yang diakuisisi, yakni.
1. Akuisisi Aset
Akuisisi aset biasanya terjadi kepada perusahaan yang terancam bangkrut. Acquirer secara langsung membeli aset tersebut lewat pelelangan yang sudah melalui proses likuidasi.
Pihak penjual aset harus dapat meyakinkan pemilik saham untuk memberi izin peralihan perusahaan agar selamat dari kebangkrutan.
2. Aset Horizontal
Aset horizontal adalah jenis akuisisi yang memiliki tujuan untuk mengurangi kompetitor dan memperluas target pasar. Dengan demikian, perusahaan yang diambil alih adalah perusahaan yang bergerak pada bidang yang sama.
3. Aset Vertikal
Berbeda dengan jenis horzontal yang mengambil alih perusahaan yang bergerak pada bidang yang sama. Akuisisi jenis aset vertikal ini bekerja pada usaha yang masih memiliki benang merah antara satu dengan lainnya.
Lebih tepatnya usaha yang sifatnya “hulu-hilir”. Alasannya untuk mengamankan suplai maupun penjualan hasil produksi.
4. Aset Konglomerat
Jenis aset terakhir ini adalah jenis aset yang bertujuan memperluas perusahaan. Biasanya perusahaan yang diakuisisi tidak ada hubungannya sama sekali dengan perusahaan milik acquirer.
Berbeda dengan vertikal dan horizontal, akuisisi ini bertujuan menambah portofolio perusahaan dan menambah bisnis lain untuk memperluas kualifikasi perusahaan.
Kelebihan dan Kekurangan Akuisisi
Tentu saja kegiatan akuisisi ini memiliki kelebihan dan kekurangan, lalu apa saja ya kelebihan dan kekurangan dari kegiatan akuisisi? Berikut kelebihan dan kekurangan akuisisi.
Kelebihan Akuisisi
- Mempertahankan perusahaan yang telah ada dengan mengakuisisi perusahaan dari kompetitor.
- Akuisisi tidak memerlukan suara pemegang saham, serta penyelenggaraan rapat pemegang saham.
- Perusahaan pembeli yang melakukan tender offer tidak perlu meminta persetujuan dari manajemen perusahaan.
Kekurangan Akuisisi
- Akuisisi bisa terjadi apabila perusahaan pembeli mengambil alih saham atau aset dalam skala besar.
- Dalam akuisisi, legalitas aset diharuskan secara hukum untuk balik nama atas aset yang telah dibeli.
- Akuisisi bisa batal jika pemegang saham minoritas banyak tidak setuju atas terjadinya pengambilalihan perusahaan.
Contoh Akuisisi
Di Indonesia, ada beberapa perusahaan besar yang juga melakukan merger dan akuisisi untuk memperbesar bisnis sehingga menjadi berita viral, yakni.
GoJek Melakukan Akuisisi Bank Jago bulan Desember 2020
Perusahaan Gojek merupakan salah satu contoh perusahaan yang mengambil langkah akuisisi berskala besar dan berhasil mendapatkan keuntungan.
Gojek melalui anak perusahaannya, yaitu PT. Dompet Karya Anak Bangsa mengakuisisi saham PT. Bank Jago Tbk. pada bulan Desember 2020.
Memborong 1,95 miliar lembar saham PT. Bank Jago Tbk., Gojek saat ini menjadi salah satu pemegang saham tertinggi bersama dengan beberapa emiten lainnya. Selama beberapa tahun terakhir, GoJek kerap kali melakukan berbagai strategi bisnis yang melibatkan perusahaan lain.
Selain mengakuisisi PT. Bank Jago Tbk., Gojek juga mengambil langkah merger dengan salah satu e-commerce ternama di Indonesia, yaitu Tokopedia. Akuisisi yang GoJek lakukan bersama Bank Jago dan Tokopedia membuat tiga perusahaan ini semakin berkembang, bahkan tetap bisa bertahan di masa pandemi saat ekonomi sedang mengalami penurunan signifikan.
Sekian artikel yang membahas akuisisi. Semoga bisa bermanfaat bagi sobat. Sobat tertarik mendalami dunia bisnis dan pengusaha, kali ini Vocasia punya “Kiat Menjadi Pengusaha Sukses” yang cocok untukmu. Di kursus ini kalian akan diajari banyak hal, termasuk tips dan trik memulai bisnis. Langsung klik tombol di bawah untuk bergabung!