Dalam sebuah penelitian terdapat aliran teori yang mendasari teorisasi dalam penelitian. Berikut dibawah ini adalah penjelasan mengenai aliran teori yang mendasari teorisasi dalam sebuah penelitian. Simak yuk!
Baca juga : Ragam teori dan Teorisasi dalam Penelitian
Aliran Teori yang Mendasari Teorisasi dalam Penelitian
Setidaknya ada empat aliran teori dalam ilmu sosial yang lazim diasosiasikan dengan pendekatan penelitian kualitatif. Yaitu teori tentang budaya, fenomenologi, dan interaksionisme simbolik.
Mengenai teori tentang budaya dapat disederhanakan menjadi dua kelompok besar, yaitu. Pertama, aliran teori yang memandang budaya sebagai suatu sistem atau organisasi makna. Budaya dianggap semacam pita kesadaran tempat tersimpan memori kolektif suatu kelompok masyarakat. Tentang mana yang dianggap benar, mana yang dianggap salah, mana yang dianggap baik. Lalu mana yang dianggap buruk, mana yang dianggap lebih berharga, dan mana yang dianggap kurang berharga. Kedua, aliran teori yang memandang budaya sebagai sistem adaptasi suatu kelompok masyarakat terhadap lingkungannya. Budaya ditempatkan sebagai keseluruhan cara hidup suatu masyarakat yang diwariskan. Kemudian dipelihara, dan dikembangkan secara turun temurun. Sesuai dengan tuntutan lingkungan yang dihadapi.
Kemudian budaya sebagai suatu organisasi atau sistem makna dikonsepsikan tersusun secara berlapis-lapis laksana lapisan kulit bawang. Yang tampak di lapisan luar (the outer layer), yaitu berupa produk-produk eksplisit dari suatu budaya. Seperti tercermin pada berbagai rupa budaya material. Di balik lapisan luar tersebut terdapat lapisan tengah (the middle layer), yaitu berupa norma-norma dan nilai-nilai. Norma biasanya menunjuk pada mana yang dianggap “benar” dan mana yang dianggap “salah”. Sedangkan nilai lazimnya menunjuk pada mana yang dianggap baik dan mana yang dianggap buruk. Dan, di balik lapisan tengah terdapat lapisan inti (the core). Yang ada dasarnya berupa kepercayaan atau anggapan-anggapan dasar tentang eksistensi manusia itu sendiri. Karena budaya suatu kelompok masyarakat menampakkan diri secara berlapis-lapis. Alhasil lapisan demi lapisan perlu dibuka untuk dapat memahaminya. Untuk memahami budaya suatu kelompok masyarakat. Tidak ada jalan lain terkecuali harus menekuk hingga ke lapisan inti (the core).
Nah, itu tadi penjelasan mengenai aliran teori yang mendasari teorisasi dalam penelitian. bagaimana menurutmu?
Baca juga : Rumusan Hipotesis dalam Penelitian Kuantitatif