Peter L. Berger dan Luckmann menjelaskan konstruksi sosial atas realitas melalui. The Social Construction of Reality, A Treatise in the Sociological of Knowledge, pada tahun 1966. Teori dan pendekatan konstruksi sosial atas realitas terjadi secara simultan melalui tiga proses sosial. Yaitu eksternalisasi, objektivasi dan internalisasi. Tiga proses ini terjadi diantara individu satu dengan individu lainnya dalam masyarakat.
Substansi teori dan pendekatan konstruksi sosial atas realitas Berger dan Luckmann. Adalah pada proses simultan yang terjadi secara alamiah melalui bahasa dalam kehidupan sehari-hari. Pada sebuah komunitas primer dan semi sekunder. Basis Sosial teori dan pendekatan ini adalah masyarakat transisi modern di Amerika pada sekitar tahun 1960-an. Dimana media massa belum menjadi sebuah fenomena yang menarik dibicarakan. Dengan demikian teori konstruksi sosial atas realitas Peter L. Berger dan Luckmann. Tidak memasukan media massa sebagai variabel atau fenomena yang berpengaruh dalam konstruksi sosial atas realitas.
Baca juga : Metode FGE dalam Penelitian Kualitatif (Focus Group Are Effective)
Analisis Konstruksi Sosial Media Massa
Pada kenyataannya konstruksi sosial atas realitas berlangsung lamban. Kemudian membutuhkan waktu lama, bersifat spasial, dan berlangsung secara hierarkis vertikal. Dimana konstruksi sosial berlangsung dari pimpinan kepada bawahannya, dan massanya. Seperti kyai kepada santrinya, guru kepada muridnya, orang tua kepada anak-anaknya.
Ketika masyarakat semakin modern, teori dan pendekatan konstruksi sosial atas realitas Peter L. Berger dan Luckmann ini. Memiliki kemandulan dan ketajaman atau dengan kata lain tak mampu menjawab perubahan zaman. Karena masyarakat transisi modern di Amerika telah habis dan berubah menjadi masyarakat modern dan postmodern. Dengan demikian, teori dan pendekatan konstruksi atas realitas tersebut menjadi tak bermakna lagi.
Nah, itu tadi penjelasan mengenai analisis konstruksi sosial media massa. Semoga artikel ini bermanfaat. Jangan lupa cek postingan artikel yang lainnya juga, ya!
Baca juga : Metode Diary dalam Penelitian Kualitatif