Dalam dunia pemasaran, tahap evaluasi dinilai sangat penting. Evaluasi dapat dilakukan dari berbagai cara. Kamu bisa melakukan pengembangan produk agar lebih menarik dari kompetitor. Namun, salah satu cara yakni benchmarking bisa kamu lakukan dengan efektif. Benchmarking memiliki arti sebagai suatu patokan atau alat ukur. Tentunya istilah ini merujuk pada patokan atau tolak ukur yang digunakan untuk menilai ataupun membandingkan hal tertentu. Benchmarking adalah upaya mengukur kebijakan dalam suatu perusahaan terkait produk, strategi, program, dan hal lain dengan cara membandingkannya dengan kompetitor yang bergerak pada bidang yang sama.
Kamu bisa melakukan benchmarking agar bisa mendapatkan informasi tentang bagaimana dan bagian apa saja yang harus di evaluasi secara internal. Hal ini sangat memberikan manfaat dan juga gambaran bagi kamu dalam melihat produk sendiri dan kompetitor. Kamu bisa membandingkannya dari berbagai aspek yang dinilai lebih menarik konsumen. Benchmarking sangat efisien dan efektif dilakukan dalam tahap evaluasi terutama terkait bisnis pemasaran. Cara ini tepat dalam melihat secara jeli kelemahan dan kelebihan yang dimiliki oleh produk kamu. Kamu pun bisa mengembangkannya sesuai dengan kelemahan dari kompetitor. Yuk, pelajari lengkapnya seputar benchmarking.
Manfaat Benchmarking
1. Analisis Kompetitif
Benchmarking bermanfaat dalam melihat dan menganalisis kompetitor secara kompetitif. Kamu dapat menganalisis secara mendalam terkait seluk-beluk produk kompetitor. Hal ini dapat kamu jadikan sebagai gambaran dalam menerapkan perubahan pada produk yang dipasarkan. Benchmarking dapat melihat celah hingga bagian terkecil dari kompetitor asalkan kamu jeli dalam melakukan analisis. Cara ini dinilai jitu dalam mendapatkan gambaran hasil sesuai yang kamu inginkan. Tentunya tetap bersifat kompetitif layaknya persaingan bisnis yang sehat lainnya.
2. Perbaikan Secara Berkala
Saat kamu telah melakukan tahap benchmarking, tentu saja memperoleh hasil dari kompetitor. Kamu dapat melakukan perbaikan secara berkala dari analisis tersebut. Hasil analisis kompetitor bisa kamu jadikan acuan secara bertahap dalam memperbaiki aspek pemasaran produk. Perbaikan secara berkala patut dilakukan agar kamu bisa melihat peluang serta celah kecil yang harus diubah lebih baik. Tidak perlu tergesa-gesa, yang terpenting ialah bisnis kamu lebih baik dari kompetitor. Pelajari kompetitor bertahap lalu terapkan dalam perbaikan bisnis secara bertahap pula.
3. Memantau Performa
Benchmarking dilakukan untuk melihat performa dan membandingkannya dengan kompetitor. Kamu bisa lebih dulu memantau performa dibanding kompetitor sejenis. Dari pemantauan tersebut tentu akan memperoleh hasil yang dapat kamu gunakan untuk memperbaiki bisnis. Kamu dapat memantau performa dari dalam apakah sudah lebih unggul atau masih sama dengan kompetitor. Performa bisnis sangat perlu dilakukan evaluasi agar kinerja ke depan jauh lebih baik dari kompetitornya. Kamu harus terus memantau dan menganalisis secara detail kekurangan internal dibanding kompetitor.
Jenis Benchmarking
1. Benchmarking Berdasarkan Subjek
a. Internal Benchmarking
Benchmarking internal adalah suatu kegiatan membandingkan kegiatan atau proses yang sama dalam suatu koperasi. Biasanya, kegiatan ini dilakukan pada perusahaan yang sudah memiliki anak perusahaan atau cabang. Tentunya evaluasi secara internal dapat dilakukan berdasarkan kompetitor internal pula. Hal ini perlu dilakukan agar setiap perusahaan di dalamnya memiliki standarisasi yang sama dengan induk perusahaan. Kamu dapat menerapkannya agar cabang usaha dapat bergerak maju mengikuti induk usaha.
b. Eksternal Benchmarking
Benchmarking eksternal adalah suatu kegiatan benchmarking yang dikerjakan dengan membandingkan perusahaan milik kamu dengan perusahaan lain. Tentu saja dalam ranah yang bergerak pada bidang industri sejenis. Dalam benchmarking eksternal ini kamu bisa menjadikan kompetitor sebagai patokan evaluasi. Seperti halnya membandingkan produk, keunggulan, kegunaan dan manfaat lain yang ditawarkan kompetitor dibanding produk kamu sendiri. Eksternal benchamarking sangat perlu kamu lakukan agar seluruhnya tidak terpusat dalam aspek internal saja. Kamu pun dapat melihat bisnis dalam ranah yang luas.
2. Benchmarking Berdasarkan Objek
a. Strategic Benchmarking
Strategic benchmarking dapat dilakukan untuk melihat keunggulan kompetitor lebih jauh. Kamu bisa melihat strategi ataupun taktiknya dalam mengelola sebuah bisnis. Hal ini tentu bisa menjadikan tahap evaluasi lebih dalam terkait bisnis kamu kedepannya. Mengevaluasi strategi sama halnya meningkatkan performa sebuah bisnis. Kamu dituntut menerapkannya agar semakin mendukung keberhasilan bisnis yang sedang digeluti.
b. Process Benchmarking
Process benchmarking adalah suatu upaya dalam mengamati dan juga membandingkan berbagai kegiatan operasional atau sistem operasional suatu perusahaan. Kamu dapat mengamati sistem operasional seperti halnya sistem pembayaran, pelayanan konsumen, dan perekrutan tenaga kerja. Tahapan ini dapat dilakukan untuk menilai jalannya proses bisnis kamu secara internal dibanding kompetitor.
c. Functional Benchmarking
Functional benchmarking adalah suatu proses dalam mengamati dan membandingkan fungsionalitas kerja pada kompetitor. Kamu dapat menganalisis pekerjaan berdasarkan fungsinya pada bidang industri yang sama. Tujuannya agar mampu meningkatkan fungsionalitas kerja pada bisnis atau perusahaan kamu secara internal.
d. Performance Benchmarking
Performance benchmarking adalah suatu kegiatan mengamati dan membandingkan performa produk barang atau jasa dari kompetitor lain. Proses membandingkan dapat kamu lakukan mulai dari harga, fitur produk, kualitas teknis, dan lainnya. Seluruh hasilnya bisa kamu jadikan sebagai patokan dalam mengembangkan bisnis agar lebih maju.
e. Product Benchmarking
Product benchmarking adalah suatu kegiatan mengamati dan membandingkan produk dari perusahaan milik kamu dengan produk dari kompetitor lain. Tujuannya untuk bisa mendapatkan informasi terkait kekuatan dan kelemahan dari produk kompetitor. Hal ini sangat penting dilakukan karena berkaitan dengan produk atau nilai inti dari apa yang perusahaan kamu tawarkan kepada konsumen.
Baca Juga : Apa Itu Word Of Mouth (WOM)? Pengertian Dan Strategi Pemasaran Yang Ampuh Meningkatkan Penjualan
f. Financial Benchmarking
Financial benchmarking adalah suatu kegiatan mengamati dan membandingkan kondisi keuangan dari perusahaan lain untuk mendapatkan informasi tentang daya saing kompetitor. Hal ini dapat menjadi acuan kamu dalam melihat gerakan kompetitor dalam membuat gebrakan baru. Aspek finansial tentu sangat penting dalam sebuah bisnis. Oleh karenanya kamu dapat memanfaatkan celah kompetitor terkait hal ini.
Itulah penjelasan mengenai benchmarking. Kamu dapat mempelajari pengertiannya lebih dulu. Terapkan manfaatnya dan jenis brenchmarking yang sesuai dengan bisnis kamu, ya. Pahami lebih dulu kemudian lakukan tahap evaluasinya secara tepat. Kembangkan bisnis kamu jauh melebihi apa yang dibayangkan kompetitor. Selamat mencoba!