Site icon Vocasia

Apa Itu Brand Strategy? Pengertian Beserta Cara Mengembangkannya

Dalam merintis sebuah bisnis, ada baiknya seorang pebisnis memahami lebih dalam soal strategi branding dalam marketing. Mulai dari brand kecil hingga brand besar harus mempersiapkan strategi branding yang baik untuk membangun identitas sebuah brand agar dapat bersaing di pasar yang kompetitif.

Merek atau brand adalah apa yang diperbincangkan pelanggan ketika ia menggunakan produk. Hal tersebutlah yang memberikan identitas pada suatu produk, membuatnya dapat dikenali, dan membantu menjalin hubungan emosional antara perusahaan dengan pelanggan. Brand bukan hanya sekadar nama, logo, atau tagline tetapi juga pengalaman yang dimiliki pelanggan saat membeli produk.

Maka dari itu, brand strategy memiliki peranan penting disini karena merupakan strategi jangka panjang yang membantu mengenalkan nilai-nilai bisnis dari brand kepada konsumen. Branding dengan strategi yang tepat, tentunya akan lebih memudahkan kamu dalam mencapai tujuan bisnis. Bahkan, strategi branding dapat menciptakan image yang baik pada suatu brand bagi konsumen.

Artikel ini akan merangkum informasi tentang apa itu brand strategy khusus untuk Sobat Vocasia yang tertarik untuk menjalankan sebuah bisnis. Simak artikel ini sampai tuntas, ya!

 

Apa Itu Brand Strategy

Tidak menutup kemungkinan bahwa produk yang kamu tawarkan juga ditawarkan oleh kompetitor. Hal tersebut lumrah karena di pasaran terdapat jutaan produk sejenis. Maka dari itu, sebuah brand hadir sebagai identitas yang dapat membedakan suatu produk dengan produk yang lainnya. Apabila image dari brand sudah kuat, maka kepercayaan konsumen akan melekat pada produk dari brand tersebut.

Brand strategy adalah rencana jangka panjang yang digunakan dalam suatu bisnis untuk menetapkan identitas mereknya dan menemukan posisi yang pas di benak target konsumen. Strategi ini memiliki hubungan langsung dengan konsumen dan mencakup tujuan spesifik untuk dapat membangun merek yang sukses dengan kredibilitas tinggi serta menempati posisi kompetitif di pasar.

Brand strategi menekankan Unique Selling Point atau USP suatu brand (freepik)

Strategi ini menjelaskan hal-hal non-fisik dan manfaat sebuah brand, membantu membuat brand image dan menekankan USP (Unique Selling Point), serta membangun tujuan jangka panjang dan keberlangsungan suatu brand.

Pentingnya Brand Strategy

Pasar saat ini berjalan berdasarkan presepsi dan emosi mengingat banyaknya produk serupa tanpa atau dengan sedikit perbedaan yang ditawarkan oleh berbagai perusahaan. Pelanggan mengejar hubungan dengan perusahaan berdasarkan nilai bersama mereka.

Tak hanya itu, brand strategy memiliki peran penting untuk:

  1. Memuat identitas untuk perusahaan dan penawaran perusahaan.
  2. Membedakan merek dari pesaing di pasar.
  3. Memposisikan merek dengan cara yang diinginkan untuk menciptakan persepsi yang menguntungkan dan mendorong lebih banyak penjualan.
  4. Berkomunikasi lebih efektif, karena itu menciptakan produk yang dapat diidentifikasi, mendefinisikan pesan merek yang unik, dan membantu mengembangkan strategi komunikasi.
  5. Mengembangkan strategi pemasaran karena jauh lebih sulit bagi perusahaan untuk memasarkan produk tanpa merek.
  6. Mengembangkan citra perusahaan yang menguntungkan di benak pelanggan.
  7. Mengembangkan ekuitas merek yaitu nilainya melebihi harga produk biasa, yang bersedia dibayar pelanggan hanya karena produk tersebut dikaitkan dengan merek tertentu.Menetapkan misi dan visi perusahaan sebagai merek.
  8. Mengembangkan hubungan yang lebih bahagia dan kuat dengan karyawan karena mereka merasa lebih termotivasi untuk bekerja dengan merek yang sudah mapan.

Komponen Brand Strategy

Komponen brand strategy (freepik)

Seorang pebisnis perlu mengembangkan brand strategy dengan perspektif holistik tentang bagaimana target konsumen memandang brand dan bagaimana suatu brand ingin dipersepsikan oleh konsumen. Terdapat delapan komponen yang perlu dipertimbangkan agar brand strategy dapat berjalan sukses, yaitu:

  1. Audiens target atau target konsumen

Audiens target atau target konsumen adalah segmen pasar yang berinteraksi langsung dengan brand. Biasanya, kelompok yang disebut sebagai target konsumen ini merupakan pelanggan dari penawaran brand. Audiens target atau target konsumen ini perlu dipertimbangkan ketika ingin melakukan brand strategy agar perusahaan dapat memahami apa yang mereka butuhkan.

  1. Brand promise

Brand promise merupakan janji yang dibuat oleh brand kepada pelanggan berupa apa yang bisa pelanggan harapkan dari suatu brand dan penawarannya. Melalui brand promise itulah yang menciptakan hubungan emosional antara brand dengan pelanggan.

  1. Misi dan visi brand

Misi dan visi yang dimiliki oleh suatu brand mencakup apa yang dicita-citakan brand dalam jangka panjang. Misi dan visi ini dapat berupa aspek moneter maupun non-moneter. Hal ini juga terdiri dari sarana untuk mencapai tujuan yang ditetapkan oleh brand tersebut.

  1. Arsitektur brand

Aspek ini mencakup struktur portofolio brand, sub-brand, dan penawaran lainnya yang dikelola oleh perusahaan. Arsitektur brand sama halnya seperti pohon keluarga brand dengan sub-brand. Pengembangan arsitektur brand mempermudah perusahaan untuk membentuk strategi komunikasi dari brand utama serta sub-brand.

  1. Brand positioning

Brand positioning artinya langkah perusahaan untuk menempati posisi unik di benak pelanggan yang bertujuan agar brand selalu diingat. Penentuan posisi membantu pelanggan mengaitkan emosi, sifat, perasaan, dan sentimen dengan merek dan penawarannya.

Baca juga: Brand Positioning: Pengertian, Strategi, Manfaat Dan Contoh

  1. Pesan brand

Pesab brand merupakan pesan yang ingin disampaikan oleh brand kepada pelanggan melalui penawaran brand ataupun pesan komunikasi verbal dan non-verbal yang menggambarkan apa yang dilakukan oleh brand serta bagaimana perbedaan brand dengan brand yang lainnya.

  1. Asosiasi merek

Asosiasi merek merupakan aspek yang dapat dikenali oleh pelanggan dari suatu brand. Asosiasi merek dapat berupa gambar, simbol, atau warna yang dikaitkan dengan brand atau manfaat brand.

  1. Kesadaran kompetitif

Kesadaran kompetitif atau kesadaran untuk bersaing mengacu pada pengetahuan tentang strategi branding yang dilakukan oleh kompetitor. Kesadaran kompetitif juga dapat berarti melakukan upaya untuk menciptakan nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan kompetitor.

Cara Mengembangkan Brand Strategy

Cara mengembangkan brand strategy (freepik)

Berikut merupakan panduan lengkap yang bisa kamu terapkan untuk menyederhanakan proses pengembangan brand strategy untuk bisnis yang kamu jalankan:

  1. Tentukan maksud dan tujuan

Sama halnya dengan strategi marketing, pengembangan brand strategy didorong oleh maksud dan tujuan. Hal ini bisa berupa berupa perusahaan baru yang ingin membuat nama di pasar, perusahaan yang sudah ada yang mencari perluasan lini produk, atau perusahaan mapan yang mencari strategi untuk memperluas merek yang sudah ada atau menambahkan lebih banyak sub-merek dengan namanya.

  1. Introspeksi

Setelah maksud dan tujuan telah teridentifikasi, introspeksi terhadap perusahaan dan penawaran penting untuk dilakukan. Introspeksi dapa difokuskan pada mengapa (visi), apa (misi), dan bagaimana (nilai) perusahaan dan coba selaraskan tujuan branding dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan.

  1. Riset pasar sasaran dan kompetitor

Langkah selanjutnya yang bisa kamu lakukan adalah fokus pada siapa yang akan membeli produk yang kamu tawarkan, yaitu dengan riset pasar dan kompetitor. Riset pasar sasaran dengan memahami aspek demografis, geografis, dan psikografis target konsumen. Analisis kompetitor juga perlu dilakukan dengan mengetahui USP (Unique Selling Point) kompetitor, cara mereka memasarkan produk, dan strategi yang mereka gunakan.

Baca juga: Apa Itu Unique Selling Point (USP)?

  1. Temukan hambatan brand

Dalam melakukan analisis internal dan eksternal, kamu pasti sudah menemukan banyak hambatan dalam hal target konsumen dan persaingan. Gabungkan kedua hambatan tersebut dengan hambatan lain yang berkaitan dengan kondisi pasar, kebijakan pemerintah, dan faktor lain yang berpotensi menghambat keberhasilan brand positioning yang sebelumnya telah direncanakan. Setelah itu, cari cara untuk mengatasi hambatan yang dihadapi.

  1. Temukan strategi positioning yang sempurna

Brand strategy yang efektif tergantung pada bagaimana kamu berencana melakukan positioning brand di pasar. Positioning brand yang tepat membantu suatu brand menempati posisi paling atas di benak pelanggan.

  1. Promosi

Sebuah brand selalu diciptakan di mata pelanggan. Setelah perusahaan berhasil mengembangkan strategi bagaimana ia ingin dilihat oleh pelanggan, langkah selanjutnya adalah mempromosikan hal yang sama. Promosi brand adalah bagian penting dari brand strategy karena menginformasikan, mengingatkan, membujuk secara meyakinkan, dan memengaruhi pembeli untuk mengarahkan keputusan pembelian mereka demi brand.

Contoh Brand Strategy

Apakah kamu sering menyebut pasta gigi adalah odol? Nah, hal itu merupakan salah satu contoh brand strategy yang sukses. Odol kerap dianggap sebagai nama lain dari pasta gigi. Padahal, odol merupakan sebuah brand pasta gigi. Pertanyaannya adalah apa tolak ukur brand strategy yang baik?

  1. Logo yang memorable

Ciptakan logo yang simpel tetapi mudah dikenali (freepik)

Salah satu brand olahraga dunia yaitu Nike memiliki logo yang terlihat seperti sebuah tanda centang. Siapa sangka logo yang sederhana ini ternyata begitu mudah diingat dan melekat dengan merek. Tak hanya itu, logo perusahaan teknologi Apple juga merupakan logo yang memorable. Tanpa membaca tulisan mereknya dengan lengkap, merek tersebut langsung dikenali hanya dengan melihat logonya saja. Belajar dari logi Nike dan Apple, buat brand strategy dengan menciptakan logo yang unik dan simpel tetapi mudah untuk dikenali.

  1. Sisipkan nilai dalam produk

Sisipkan nilai dalam produk yang dipasarkan (freepik)

Contoh kedua datang dari produsen barang mewah asal Perancis, yaitu Hermes. Brand ini memiliki strategi yang bagus dengan menyisipkan nilai eksklusif di tiap produk yang mereka pasarkan. Bagaimanapun bentuknya, selama memiliki merk Hermes orang-orang pasti secara spontan berpikir tentang eksklusifitas dan betapa high class-nya produk tersebut.

Baca juga: Tertarik Investasi Tas Branded? Simak Untung Dan Rugi Berikut Ini!

  1. Jadilah inovatif

Jadilah inovatif ketika mengembangkan bisnis (freepik)

Hingga saat ini, sebagian masyarakat masih menggunakan merek Softex sebagai pengganti kata pembalut. Misalnya ketika seseorang ingin membeli pembalut merek Charm, ia mengatakan ingin membeli softex merek Charm padahal Softex merupakan brand kompetitor. Pelajaran branding yang bisa ditangkap dari Softex adalah menjadi pencetus produk yang pertama akan memberikan Anda keuntungan massive untuk menguatkan brand strategy. Tentu saja strategi ini membutuhkan kreatifitas dan inovasi yang maksimal.

  1. Manfaatkan PR Campaign

PR Campaign yang bertujuan untuk menyisipkan nilai-nilai khusus pada produk dari suatu brand (freepik)

PR Campaign atau Public Relations Campaign adalah kegiatan kampanye yang bertujan untuk menyisipkan nilai-nilai khusus pada produknya. Di sini, kampanye bukan hanya ditujukan untuk menggaet konsumen, namun juga ingin membangun keterikatan yang berarti. Sehingga sebuah brand tidak hanya diingat sebagai produk yang hampa, namun memiliki tujuan dan motivasi yang sejalan dengan konsumen.

Banyak manfaat dan keuntungan yang dihasilkan dari brand strategy apabila dieksekusi dengan baik. Maka dari itu, pebisnis harus mempersiapkannya dengan matang-matang. Upaya membangun merek dan mengembangkan brand strategy bukanlah proses yang mudah karena memerlukan waktu yang panjang untuk melakukan penelitian dan analisis untuk akhirnya mengetahui bagaimana pelanggan bermaksud untuk melihat merek tersebut.

Tak hanya memahami brand strategy, pebisnis juga harus memikirkan strategi marketing karena kegiatan marketing menentukan keberlangsungan sebuah bisnis. Era digital mendorong penawaran dan permintaan juga terjadi secara online. Maka dari itu, pebisnis secara tidak langsung harus memahami perkembangan dan penerapan teknologi baru dengan digital marketing.

Pemahaman mengenai digital marketing bisa kamu dapatkan dengan mengikuti kursus Memulai Bisnis dengan Menerapkan Strategi Pemasaran melalui Digital Marketing di Vocasia. Kursus tersebut memberikan pengetahuan tentang aspek dasar yang harus dipahami oleh digital marketer untuk meningkatkan angka penjualan berupa pengetahuan seputar pengenalan digital marketing sampai teori dasar digital markeing dan sosial commerce.

Exit mobile version