Kamu pasti sering menemui autentikasi “I am not a robot” ketika mengunjungi website tertentu. Apakah website meragukan bahwa kamu bukan manusia? Walaupun tidak memakan banyak waktu, terkadang hal ini juga cukup mengganggu. Tidak sedikit orang juga menganggap hal ini adalah kuis atau tebak-tebakan belaka. Sistem autentikasi ini disebut dengan CAPTCHA (Completely Automated Public Turing test to tell Computers and Humans Apart). Apabila diterjemahkan, CAPTCHA artinya uji turing publik terotomatisasi penuh untuk membedakan komputer dan manusia. Untuk apa membedakan komputer dan manusia? Simak ulasan di bawah ini!
Apa itu CAPTCHA?
CAPTCHA adalah fitur keamanan yang berguna untuk mengidentifikasi dan membedakan robot dan manusia ketika ingin mengakses sebuah website. Walaupun sedikit menjengkelkan, pemasangan CAPTCHA sesungguhnya sangat penting untuk menjaga keamanan website dari bahaya robot spam. Cara kerja CAPTCHA adalah dengan menyediakan tantangan berupa grafis, huruf, angka, maupun gambar yang harus ditanggapi oleh robot dan manusia. Manusia akan begitu mudah memberikan tanggapan, sedangkan robot spam tidak akan bisa membaca susunan CAPTCHA. CAPTCHA diibaratkan petugas pintu gerbang yang bertanggung jawab untuk memastikan pengguna yang mengakses website benar-benar manusia, bukan robot.
Baca juga: Cara Membuat Website Bootstrap – Tutorial untuk Pemula
Jenis-Jenis CAPTCHA
Sampai saat ini, ada tiga jenis CAPTCHA yang sudah ditemukan, yaitu berbasis teks, gambar, dan audio. Berikut penjelasan lengkapnya.
1. CAPTCHA Teks
CAPTCHA teks adalah jenis yang paling umum ditemui. Metode teks merupakan cara yang sangat orisinil untuk membedakan robot dan manusia. Kode CAPTCHA tersusun dari kombinasi acak antara huruf, angka, dan simbol yang harus diinput pengunjung website pada kolom CAPTCHA
Teknik-teknik membuat CAPTCHA teks:
- Gimpy: menggunakan kata yang berubah-ubah dari kamus 850 kata dan menampilkannya secara tidak beraturan.
- EZ-Gimpy: turunan dari Gimpy tetapi hanya menggunakan satu kata saja.
- Gimpy-r: memakai huruf acak dan susunannya tidak beraturan, kemudian ditambahkan gambar latar belakang yang agak rancu.
- Simard’s HIP: memakai huruf dan angka secara acak serta susunan yang tidak beraturan, kemudian ditambahkan warna dan corak.
2. CAPTCHA Gambar
Pengunjung website disajikan gambar yang harus dikenali, seperti pemandangan, elemen grafis, dan lain sebagainya. Kemudian, pengunjung diminta untuk memilih gambar yang sesuai dengan perintah.
3. CAPTCHA Audio
CAPTCHA audio dikembangkan sebagai alternatif bagi penyandang tuna netra. Fitur ini juga disertakan dalam CAPTCHA yang berbasis teks dan gambar.
4. CAPTCHA Soal
CAPTCHA soal mampu menyulitkan robot dalam mengidentifikasi pertanyaan untuk dijawab dengan benar. Soal yang digunakan biasanya mengandung pertanyaan sederhana, misalkan penjumlahan matematika “5+7” atau “4-3”. Selain soal matematika, ada juga perintah untuk melengkapi satu kata hilang pada sebuah kalimat.
5. CAPTCHA Media Sosial
CAPTCHA media sosial cukup populer akhir-akhir ini. Cara kerja CAPTCHA ini adalah dengan meminta pengunjung untuk masuk menggunakan akun media sosial, seperti Gmail, Instagram, Facebook, dan lain-lain. Dengan fungsi Single Sign On (SSO), informasi pengunjung akan terisi secara otomatis.
6. No CAPTCHA reCAPTCHA
Dapat dikatakan no CAPTCHA reCAPTCHA adalah jenis yang paling mudah dan singkat. Pengunjung hanya perlu mencentang kotak kecil bertuliskan “I am not a robot”. Walaupun tanpa ketikan, CAPTCHA bekerja melacak dan mengidentifikasi aktivitas pengunjung ketika mengakses halaman apakah sama seperti robot atau manusia. Apabila tes no CAPTCHA gagal maka reCAPTCHA akan menambahkan pilihan gambar lainnya.
Baca juga: 7 Cara Mudah Membuat Wireframe Website
Fungsi CAPTCHA
1. Mencegah Penyalahgunaan Data
Penyedia layanan, seperti Google, Youtube, Microsoft, dan lain-lain membutuhkan CAPTCHA untuk melindungi sekaligus mencegah upaya penyalahgunaan data serta informasi oleh berbagai skrip otomatis. Itulah sebabnya, pengguna kerap menjumpai CAPTCHA saat melakukan registrasi.
2. Mencegah Registrasi Akun Palsu
Serangan akun palsu tidak boleh diremehkan. Akun palsu yang memenuhi database akan menurunkan efektivitas email. Misalkan, ketika perusahaan mengirimkan email marketing ke akun palsu, email tersebut akan terpental atau tidak masuk ke suatu inbox. Semakin banyak email yang terpental maka penyedia layanan (G-mail/Yahoo/dan lain-lain) menilai reputasi alamat email perusahaan buruk. Penyedia layanan kemudian akan mengarahkan email ke folder spam penerima sehingga email marketing perusahaan menjadi tidak efektif. Selain itu, akun palsu berpeluang besar untuk mencuri data penting di website.
3. Mencegah Komentar Spam pada Website atau Blog
Komentar spam sangat menyebalkan bukan? Iya, tentu saja pengunjung akan merasa risih dan merusak reputasi website. Selain itu, mesin pencarian, seperti Google akan melabeli website dengan komentar spam sebagai spam virus. Akibatnya, Google akan menghapus website tersebut dari daftar pencarian.
4. Mencegah Serangan Kamus pada Website atau Blog
Bot kamus bisa melakukan pencurian akun dengan memecah kata sandi (password). Penggunaan CAPTCHA akan mencegah serangan bot kamus dalam sistem persandian sehingga akun terhindar dari pencurian dan penyalahgunaan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
5. Melindungi Alamat Email dari Scraper
Scraper adalah bot yang dapat memotong alamat email seseorang dari sebuah website, kemudian mengambil alih aksesnya. CAPTCHA mampu menyembunyikan dan melindungi alamat email dari scraper sehingga spammer tidak bisa menyebarkan konten spam dan mencari alamat email yang digunakan.
6. Menangkal Search Engine Bot
Sebenarnya terdapat tag yang dapat melindungi website dari search engine bot yang terkadang muncul untuk membaca halaman. Namun, tag ini terkadang kurang efektif untuk menangkal search engine bot. Oleh karena itu, CAPTCHA diperlukan untuk menjamin keamanan website.
7. Mengamankan Transaksi Online di Website
Sesuai yang telah diulas di atas, CAPTCHA berfungsi untuk memastikan pengunjung website adalah manusia. Hal tersebut berimplikasi terhadap transaksi jual-beli, di mana owner harus memastikan bahwa pemesan produknya adalah manusia. Kilas balik saat label S menjual produk limited edition di hari tertentu. Saat itu, banyak robot yang melakukan pembelian besar-besaran agar bisa menjual kembali produk eksklusif tersebut dengan harga yang lebih tinggi. Akibatnya, pembeli asli tidak mendapatkan produknya dengan harga asli, melainkan harga bot. Bukankah hal ini sangat merugikan konsumen? Selain itu, nama brand juga tercemar akibat kelalaian tersebut. Agar hal serupa tidak terjadi, penting bagi owner untuk melengkapi website toko dengan CAPTCHA.
Baca juga: 7 Contoh Website Profil Perusahaan Menarik, Bisa Jadi Inspirasimu!
Cara Memasang CAPTCHA di Website
Ada banyak jenis CAPTCHA yang dapat dipilih untuk dipasang pada website. Namun, Google reCAPTCHA adalah salah satu CAPTCHA yang paling populer digunakan.
- Login ke akun Google atau Gmail kamu
- Akses website Google reCAPTCHA , klik Admin Console
- Daftarkan domain baru kamu ke Google reCAPTCHA
- Pilih tipe Google reCAPTCHA sesuai kebutuhan website kamu
- Isi informasi domain website dan email sebagai pemilik
- Centang Terms of Service, lalu klik Submit
- Salin site key dan secret key
- Integrasikan reCAPTCHA dengan website WordPress
Nah, sekarang kamu sudah tahu bahwa CAPTCHA itu bukan hanya sekadar kuis iseng. Yuk pelajari lebih banyak tentang website!
Baca juga: 7 Cara Mudah Desain Website, Pengunjung Langsung Meningkat!