Generasi sandwich adalah istilah yang cukup populer belakangan ini. Bagi mereka yang terjebak dalam situasi ini tak jarang mengeluhkan beban berat yang dipikul. Beban itu lantaran harus ikut terlibat memenuhi kebutuhan finansial orang tua, keluarga, hingga anak. Apalagi jika pendapatan yang didapat masih tidak seberapa besar jumlahnya.
Apakah beberapa di antara kamu ada yang merasa terjebak dalam situasi ini? Atau mungkin ada yang tidak menyadari bahwa termasuk dalam generasi sandwich? Beberapa di antara kamu mungkin masih bingung dan belum paham betul tentang generasi sandwich. Maka dari itu, berikut ini akan dijelaskan lebih detail terkait generasi sandwich.
Baca juga: 8 Cara Sederhana Mengatur Keuangan Pribadi yang Baik
Pengertian Generasi Sandwich
Generasi sandwich adalah istilah atau sebutan untuk orang-orang memiliki peran ganda. Peran ganda tersebut berupa tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan hidup dua generasi, baik generasi atas maupun generasi bawah. Generasi atas contohnya seperti orang tua atau mertua. Sedangkan generasi bawah contohnya seperti adik, anak, atau mungkin cucu.
Secara sederhana, generasi sandwich merupakan gambaran posisi finansial seseorang yang terjepit di antara dua generasi. Situasi tersebut diibaratkan seperti isian daging dalam roti sandwich. Professor sekaligus direktur praktikum Universitas Kentucky, Dorothy A. Miller, merupakan orang yang pertama kali memperkenalkan istilah ini pada tahun 1981. Istilah tentang generasi sandwich dimuat dalam jurnalnya yang berjudul “The Sandwich Generation: Adult Children of The Aging”.
Baca juga: 4 Tips Hemat Keuangan untuk Generasi Milenial
Ciri-Ciri Generasi Sandwich
Carol Abaya, seorang Aging and Elder Care, membagi generasi sandwich menjadi tiga ciri sesuai dengan perannya, di antaranya sebagai berikut:
-
The Traditional Sandwich Generation
Orang dewasa dengan kisaran usia 30 hingga 40 tahun yang harus menanggung kebutuhan finansial orang tua yang berusia lanjut dan anak-anak.
-
The Club Sandwich Generation
Orang dewasa dengan kisaran usia 30 hingga 60 tahun yang menanggung kebutuhan finansial orang tua, anak, cucu (jika ada), dan kakek nenek (jika masih hidup).
-
The Open Faced Sandwich Generation
Orang yang terlibat dalam pengasuhan orang lain termasuk dalam kategori ini. Dengan catatan pengasuhan tersebut bukanlah pekerjaan profesionalnya.
Baca juga: Tips Capai Financial Freedom di Usia Muda
Cara Memutus Rantai Generasi Sandwich
Selain menjalaninya, memutus rantai generasi sandwich tentunya cukup berat. Kamu perlu kesabaran dan usaha yang lebih banyak. Namun, berat dijalani bukan berarti tidak bisa. Kamu bisa mencoba beberapa cara di bawah ini.
1. Mempunyai tabungan rencana
Tabungan rencana merupakan tabungan yang dilakukan dengan cara menyetor uang bulanan. Tabungan jenis ini dilengkapi fasilitas auto debit dari rekening sumber ke rekening tabungan rencana. Dalam tabungan rencana, penarikannya dibatasi menyesuaikan dengan ketentuan bank. Jenis tabungan rencana ada beragam. Contohnya seperti tabungan pernikahan, pendidikan anak, wisata, dan lain-lain.
2. Siapkan dana pensiun
Kamu bisa menyiapkan dana pensiun untuk masa tuamu. Caranya dengan membayar uang secara rutin sesuai dengan yang ditetapkan. Uang tersebut hanya bisa diambil ketika kamu sudah pensiun. Tentunya hal ini akan memudahkanmu di masa tua nanti. Selain itu, anak-anakmu tidak perlu lagi membiayai kebutuhan hidupmu. Hal ini juga dapat meminimalisir generasi sandwich selanjutnya.
Baca juga: Berikut Pekerjaan-Pekerjaan Untuk Orang Yang Sudah Pensiun!
3. Buat dana darurat
Jangan lupa untuk menyisihkan uangmu untuk dana darurat. Jika suatu saat ada peristiwa yang tak terduga dan membutuhkan uang, kamu tidak perlu bingung lagi. Dana darurat bisa kamu pakai di situasi tak terduga semacam itu. Nominal ideal untuk sebuah dana darurat adalah 5 kali pengeluaranmu. Namun, apabila memiliki tanggungan keluarga, kamu bisa mengalikannya dengan jumlah orang yang ditanggung.
4. Miliki asuransi kesehatan
Usia yang semakin bertambah membuat ketahanan tubuhmu akan semakin turun. Hal itu tentunya akan berimbas pada kesehatanmu. Maka dari itu, kamu harus memiliki asuransi kesehatan. Tidak hanya untukmu, tapi juga orang tua, pasangan, dan anak-anakmu juga harus memiliki asuransi ini. Dengan memiliki asuransi kesehatan, kamu akan mendapatkan jaminan kesehatan berupa rawat inap, rawat jalan, pengobatan gigi, pengobatan mata, melahirkan, dan lain-lain sesuai dengan batasan yang dijamin polis. Pemerintah menyediakan asuransi kesehatan BPJS yang bisa jadi pilihanmu. Kamu juga bisa menggunakan asuransi swasta lainnya.
5. Ajarkan anak untuk menabung dan mandiri finansial
Sejak dini ajarkan anakmu untuk menabung. Ajari pula cara membedakan kebutuhan dan keinginan. Nantinya mereka termotivasi untuk membeli barang sesuai kebutuhannya bukan keinginan. Kebiasaan ini akan mempengaruhi anak untuk bijak dalam keuangannya. Sehingga ketika beranjak dewasa, mereka akan terbiasa mandiri finansial.
Baca juga: 6 Tips Cara Menabung Agar Keuanganmu Terjaga.
Itulah pembahasan mengenai generasi sandwich. Bagi kamu yang terjebak dalam situasi ini, tidak ada salahnya untuk terbuka dengan orang tua tentang kondisi finansialmu. Dengan begitu mungkin beban dan stres finansial yang kamu rasakan akan sedikit berkurang. Dan ikuti tata cara untuk memutus rantainya seperti penjelasan di atas. Hal itu supaya anak, cucu, atau generasi setelahmu tidak ada lagi yang menjadi generasi sandwich. Semoga artikel ini bermanfaat.