Saat Anda mencari produk, pernahkah ditawari membeli sebuah produk? Lalu setelah melihat judul di depannya, langsung membeli karena penasaran? Judul besar itu disebut juga sebagai headline.
Hal ini tidak hanya terjadi saat membeli koran. Namun, berlaku juga ketika melihat sebuah buku, novel, majalah, berita, atau konten di media digital.
Apa itu Headline ?
Headline adalah judul besar dari suatu karya, baik itu iklan, berita, artikel, atau yang lainnya. Headline terletak di bagian paling atas, dan menjadi hal yang pertama kali dilihat oleh pembaca.
Fungsi dari headline adalah untuk menarik minat target pembaca untuk membaca isi iklan, berita, atau artikel sampai tuntas.
Keberadaan headline yang sangat penting, biasanya menjadi kunci utama keberhasilan suatu konten. Hal ini menyebabkan proses pembuatan headline tidaklah mudah.
Diperlukan akal, pikiran dan kreativitas tinggi untuk menciptakan headline yang mudah dimengerti sekaligus komunikatif.
Headline yang baik ditujukan untuk target atau prospek pasar tertentu. Maka, gunakan headline sesuai dengan audiensi sasaran.
Headline harus disesuaikan dengan kombinasi gambar untuk menarik perhatian pembaca.
Headline juga harus mengidentifikasi produk atau brand dari isi konten, agar pembaca dapat mengasosiasikan keduanya.
Cara Membuat Headline
Simak beberapa tips singkat berikut ini untuk membuat headline yang baik:
Gunakan nomor dan data
Menurut penelitian Neil Patel, headline yang menggunakan data spesifik bisa meningkatkan 73% interaksi pembaca. Dengan angka, otak akan menjadi lebih penasaran.
Selain itu, yang biasanya digunakan adalah angka ganjil, karena terbukti memiliki efektifitas lebih dibanding angka genap.
Berikan alasan mengapa seseorang harus membacanya
Saat membuat headline, detikers bisa memakai kata-kata yang memberikan alasan tentang pentingnya suatu konten. Contohnya kata seperti tips, alasan, trik, ide, rahasia, strategi, dan lain-lain.
Headline dalam bentuk pertanyaan atau umpan kepada pembaca
Headline yang berupa pertanyaan akan membuat pembaca menjadi penasaran. Tak lupa, disertai arahan bahwa jawabannya ada di dalam konten.
Jangan gunakan kalimat yang terlalu panjang
Sebenarnya, tidak ada batasan pasti untuk panjang headline di iklan, berita, atau artikel. Namun, sesuaikan dengan tempat headline itu dipasang. Misalnya, headline rekomendasi dari Google adalah tidak lebih dari 62 karakter.
Membahas mengenai fungsi headline dalam berita tentu saja cukup menarik. Banyak orang yang mungkin belum begitu sadar bahwa sebenarnya mereka bisa tertarik membaca sebuah berita karena “terpancing” dari headline yang ada pada berita tersebut.
Apabila didefinisikan, headline merupakan bagian awal dari sebuah berita. Ini mungkin akan sedikit mirip apabila kita bandingkan dengan sebuah judul berita. Namun pada dasarnya, kalimat-kalimat yang ada pada headline sifatnya lebih padat dan juga mampu memberikan gambaran umum dari sebuah berita.
Berbeda dengan judul, dimana biasanya kalimatnya lebih singkat dan menggambarkannya pun tidak begitu rinci meskipun memang fungsinya hampir mirip dengan fungsi judul berita Headline bermanfaat untuk menjadi sebuah pengantar dari berita.
Bagian ini mungkin akan menjadi penentu seseorang akan melanjutkan membaca isi berita atau tidak. Ini juga terkait dengan membentuk fungsi komunikasi massa dari sebuah berita.
Karena begitu pentingnya tujuan utama dari adanya headline ini, maka tidak heran apabila kemudian kita harus mengetahui apa saja yang menjadi fungsi mendasar dari headline ini. Berikut adalah penjabarannya:
Pengantar produk
seperti yang sudah disinggung sebelumnya adalah sebagai pengantar berita. Headline akan menjadi sebuah bagian paling pertama yang akan mengantarkan pembaca kepada sebenarnya apa yang akan dibahas dari berita tersebut.
Kemampuan membuat pengantar berita tentu akan menjadikan hal ini semakin bagus dalam pembuatan sebuah produk, iklan, berita, dll..
Menggambarkan ringkasan produk
Ringkasan berita juga bisa ditampilkan dalam headline. Sifat dari ringkasan ini biasanya hanya gambaran umum saja tapi belum sampai pada tahap menyimpulkan.
Umumnya, ini digunakan untuk membuat pembaca semakin tertarik dengan apa yang akan dibahas dalam berita selanjutnya..
Menarik perhatian pembaca
Perhatian pembaca bisa ditarik hanya dengan menggunakan headline yang menarik pula. Kalimat-kalimat dengan kata-kata yang “bombastis” biasanya digunakan dalam rangka membuat perhatian pembaca terfokus pada berita yang akan dibawakan.
Umumnya, headline dengan ukuran huruf yang lebih besar akan digunakan sebagai pengantar dari berita utama sebuah rubrik.
Membuat pembaca penasaran
sifat headline tidak akan menyimpulkan isi dari berita tersebut. Supaya produk tetap dibaca sampai habis, biasanya headline hanya akan memberikan pernyataan-pernyataan yang memancing pembaca untuk melanjutkan ke paragraf-paragraf selanjutnya.
Di bagian akhir nanti, kesimpulan dari isi produk pun akan menggunakan kalimat-kalimat yang sebelumnya sudah disebutkan sehingga mau tidak mau pembaca tetap harus membaca isi berita secara runut.
Penyedia intisari produk
Karena sifatnya yang tidak menyimpulkan, maka fungsi headline dalam produk itu sendiri juga sebenarnya hanya menyediakan intisari saja. Sudut pandang dari headline umumnya bersifat netral (meskipun sebenarnya berita juga harusnya demikian). Namun demikian, isi pada paragraf selanjutnya bisa menggunakan argumen atau sudut pandang orang tertentu tanpa menghilangkan inti dari berita tersebut. Tergantung dari apa yang akan disampaikan.
Memudahkan pengelompokkan produk
Adanya headline juga akan memudahkan dalam mengelompokkan sebuah produk. Selain itu, sifatnya yang ringkas dan menarik perhatian tadi juga akan memudahkan pembaca untuk menggolongkan jenis-jenis produk tersebut. Ini adalah salah satu faktor yang penting yang bisa digunakan untuk menjadi sebuah teknik menulis berita yang menarik dan unik.
Memberikan penjelasan
Headline karena sifatnya memberikan intisari dari sebuah produk, maka tak heran bila kemudian bagian ini juga akan ada banyak penjelasan-penjelasan tertentu. Kalimat-kalimat yang digunakan pun biasanya menggunakan kalimat lugas (mengandung makna denotatif, bukan konotatif). Pembaca tidak ingin membaca sesuatu yang bersifat kiasan dan berpikir terlalu banyak pada saat membaca sebuah headline.
Memberikan stimulus untuk membaca produk
Ini termasuk fungsi dari headline yang juga cukup penting. Stimulus atau rangsangan membaca bisa terbentuk dari headline ini. Tentunya ini membuat siapa saja menjadi lebih paham bahwa keberadaan headline.
Nah dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berbagai macam fungsi dari headline tersebut memang menarik. Fungsi headline dalam berita bisa memberikan kemudahan kita terutama pada saat akan menuliskan sebuah berita yang bagus dan menarik perhatian.
Ditulis Oleh Diva Andissa Putri (Mahasiswa Studi Independen Batch 4)