Seringkali orang merasa bahwa dirinya sangat stres terhadap segala hal, terutama kehidupannya. Orang yang tidak tahu cara melepaskan rasa stres tersebut lama-lama akan berujung pada depresi. Depresi sangat menyiksa manusia, keinginan untuk mati jauh lebih tinggi daripada saat menghadapi stres.
Stress bisa dihilangkan dan diminimalisasikan dengan cara katarsis. Untuk lebih sederhananya, katarsis adalah sebuah kegiatan penyucian diri. Dengan katarsis, manusia dapat mengerti dirinya sendiri dan dapat memahami bahwa dirinya memang harus disucikan agar stres yang sedang dilanda dapat teratasi.
Baca Juga | Cara Efektif Mengendalikan Emosi, Yuk Coba!
Pengertian Katarsis
Katarsis adalah pelepasan emosi atau keluhan yang tersimpan dalam pikiran. Dalam psikologi, katarsis juga diartikan sebagai cara positif melampiaskan emosi, membuat seseorang merasa lebih tenang dan dapat menjalani aktivitas sehari-hari dengan perasaan yang lebih baik.
Katarsis berasal dari bahasa Yunani kathasis, yang berarti menyucikan atau menyucikan. Dalam ranah psikologi, katarsis diartikan sebagai upaya untuk membersihkan diri dari perasaan negatif, seperti kemarahan, dendam, kesedihan, atau luka batin yang terpendam.
Dengan mengungkapkan perasaan tersebut, seseorang dapat merasa lebih rileks dan tenang. Menurut teori psikoanalitik, pelepasan emosional ini terkait dengan kebutuhan untuk menyelesaikan konflik bawah sadar.
Jadi stres dan depresi sebenarnya bisa menjadi sinyal bahwa ada konflik yang perlu diselesaikan, atau ada perasaan tertekan dan perlu dilepaskan. Emosi yang tersembunyi dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental orang yang mengalaminya.
Itulah mengapa sangat penting untuk mengidentifikasi, memproses, dan mengekspresikan emosi dengan cara yang positif. Jika tidak tersalurkan dengan baik, emosi dapat memperburuk masalah yang ada atau membuat masalah baru. Faktanya, emosi yang tidak terarah sering menyebabkan depresi.
Baca Juga | 5 Alasan Mengapa Self Reminder Penting Bagi Diri Sendiri, Kamu Sudah Tahu?
Cara Melakukan Katarsis
Ada berbagai cara untuk melakukan katarsis, berikut ialah cara-cara melakukan katarsis:
1. Bercerita atau Curhat dengan Teman
Orang yang kesepian lebih rentan terkena berbagai masalah kesehatan, mulai dari penyakit jantung, stroke, hingga depresi. Sebaliknya, dengan memiliki teman curhat yang baik, seseorang akan merasa lebih semangat menjalani hidup serta tidak mudah putus asa dan depresi.
Curhat merupakan bentuk katarsis yang sangat mudah untuk dilakukan dan terbukti baik untuk kesehatan mental. Saat bercerita kepada orang lain, Anda bisa mengeluarkan emosi, ide, pikiran, atau keluh kesah. Dengan demikian, Anda bisa lebih lega setelahnya.
Baca juga | Perbedaan Intrapersonal Dan Interpersonal Soft Skill
2. Berolahraga
Olahraga tidak hanya baik untuk kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental. Aktivitas ini dapat memicu pelepasan berbagai hormon di otak, seperti endorfin, serotonin, dan dopamin. Hormon-hormon tersebut berfungsi untuk menimbulkan rasa tenang, mengatasi stres, memperbaiki mood, hingga mengurangi nyeri.
Inilah yang menjadikan olahraga sebagai salah satu bentuk katarsis yang baik. Jenis olahraga apa pun, mulai dari yang ringan hingga berat, bisa digunakan sebagai katarsis.
Baca Juga | 5 Kegiatan Ini Bisa Membangun Self Awareness
3. Bernyanyi
Mendengarkan lagu dan bernyanyi merupakan salah satu cara untuk melepas rasa jenuh dan penat serta melupakan sejenak masalah yang ada. Tanpa disadari terkadang bernyanyi bisa menjadi media untuk menyalurkan emosi, sehingga membuat Anda merasa lebih baik.
Baca juga | Yuk Simak! Apa Itu Terapi Musik Dengan Segudang Manfaatnya
4. Berteriak
Berteriak juga bisa menjadi salah satu bentuk katarsis yang baik. Dengan berteriak, secara tidak langsung Anda dapat meluapkan dan melepaskan emosi serta beban pikiran yang tersimpan.
5. Menulis
Berbagai studi mengungkapkan bahwa ada banyak manfaat menulis bagi kesehatan mental, terutama bagi orang yang sulit mengekspresikan emosi dan isi hatinya.
Menuangkan keluh kesah melalui tulisan dapat membantu Anda melepaskan emosi yang terpendam. Tidak hanya itu, menulis juga bisa menjadi cara yang kreatif untuk meredakan stres dan rasa cemas.
Baca juga | 6 Tips Menulis Kreatif Yang Benar Bikin Tulisan Jadi Lebih Unik!
Melepaskan emosi mungkin tidak selalu mudah, apalagi jika Anda sudah lama terbiasa mengendalikan emosi atau pernah mengalami trauma dan trauma internal. Meski tampak sepele, mengabaikan dan menekan emosi bisa berdampak pada kesehatan fisik dan mental, termasuk peningkatan risiko depresi.
Jika Anda telah mencoba berbagai cara untuk mengekspresikan perasaan atau emosi Anda melalui katarsis dan masih merasa ada sesuatu yang menahan atau mengganggu Anda, Anda dapat berkonsultasi dengan psikolog untuk mencari tahu mengapa dan bagaimana cara mengatasinya.
Baca juga | Self Development: Pengertian, Cara Melakukan Dan Pentingnya