Tanggal:23 April 2024

Kognitif: Pengertian, Fungsi, dan Teori Belajarnya

Pengertian Kognitif

Suatu sistem pembelajaran sangatlah erat kaitannya dengan pengetahuan. Setiap individu termasuk kamu mampu mempelajari hal apa pun berkat adanya pengetahuan yang tertanam pada otak. Pengetahuan lekat dengan istilah kognitif. Lalu, apa itu kognitif? Kognitif adalah semua aktivitas mental yang membuat suatu individu mampu menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan suatu peristiwa. Sehingga, individu tersebut mendapatkan pengetahuan setelahnya. Kognitif juga sering disebut sebagai tingkat kecerdasan seseorang. Tiap orang tentu memiliki kemampuan kognitif yang berbeda-beda.

Baca Juga | Media Pembelajaran Penunjang Semangat Belajar

Fungsi Kognitif

1. Perhatian

Ilustrasi Fungsi Kognitif Perhatian (pexels)

Perhatian merupakan penyeleksi rangsangan yang nantinya menjadi fokus perhatian dan bisa diabaikan secara bersamaan. Rangsangan yang dimaksud bisa berupa bau, suara, maupun gambar. Rangsangan tersebut menjadi sebuah pancingan untuk menumbuhkan kemampuan kognitif yang dimiliki seseorang. Kamu bisa mengenali dan mengetahui sebuah pengetahuan melalui suatu rangsangan. Rangsangan akan menjadi mudah dikenali saat kamu memiliki rasa perhatian untuk mengetahuinya. Tentunya diikuti kemampuan kognitif yang mencukupi. Fungsi kognitif sebagai perhatian membuat kamu lebih peka dan peduli terhadap sekeliling. Pasalnya kamu akan lebih menggunakan insting yang tercipta dari pengetahuan sebelum berpikir menggunakan otak.

Baca Juga | Kenali Perbedaan Simpati Dan Empati Beserta Contohnya!

2. Memori atau daya ingat

Ilustrasi Mengingat Sesuatu (pexels)

Memori atau daya ingat berkaitan dengan tingkat kefokusan seseorang. Semakin fokus, semakin baik memori atau daya ingat. Hal ini menunjukkan bagaimana suatu informasi akan ditransfer dan disimpan di dalam otak. Memori menjadi sangat penting bagi kamu untuk menyimpan beragam pengetahuan dan pengalaman yang berkesan. Adanya memori atau daya ingat akan membantu kamu memunculkan kemampuan kognitif saat berhadapan akan suatu hal. Kamu yang memiliki daya ingat tinggi akan mudah fokus dan mudah mengeluarkan kemampuan yang dimiliki. Daya ingat yang baik juga akan membantu kamu dalam menyelesaikan suatu masalah. Kamu bisa menggunakannya untuk berpikir lebih jernih agar tidak mengulangi kesalahan yang telah lalu.

Baca Juga | Mengenal Lebih Dalam Apa Itu Mental Block

3. Fungsi eksekutif

Ilustrasi Fungsi Eksekutif (pexels)

Fungsi eksekutif merupakan fungsi yang mengarahkan seseorang untuk menjadi perencana dan melaksanakan sesuatu yang telah direncanakan. Di sinilah kemampuan problem solving akan mudah terlihat. Melalui fungsi eksekutif, kamu akan memperlihatkan bagaimana cara menyelesaikan setiap permasalahan. Sistem perencanaan yang baik akan membantu kamu dalam membuat sebuah strategi atau taktik. Kamu bisa lebih leluasa dalam mengatur dan menyusun sebuah rencana dalam menyelesaikan masalah secara efektif. Melalui kemampuan kognitif yang dimiliki, hal ini tentu akan semakin membuat kamu bijak menyikapi dan mencari solusi yang tepat.

Baca Juga | Apa Itu Implementasi? Pengertian, Tujuan, Dan Contohnya

4. Kemampuan berbahasa

Ilustrasi Kemampuan Berbahasa (pexels)

Kemampuan bahasa berkaitan dengan bagaimana seseorang mampu menyusun kata-kata saat berkomunikasi dengan orang lain. Setiap orang memiliki kemampuan bahasa yang berbeda-beda, bergantung dari fungsi kognitifnya. Fungsi kognitif yang mengarah pada kemampuan berbahasa semakin mempermudah kamu memahami dan mengutarakan pesan secara fleksibel. Pesan yang disampaikan tentu saja mengikuti bahasa yang digunakan pada suatu situasi dan wilayah tertentu. Berkat adanya kemampuan kognitif, seluruh proses penyampaian pesan menjadi lebih mudah dan jelas. Kamu pun bisa mempelajari berbagai pengetahuan bahasa lain sebagai penunjang kemampuan berbahasa.

Baca Juga | 37+ Kosakata Bahasa Jepang Paling Sering Di Gunakan

5. Merasakan dan mengenali

Ilustrasi Mengenali Sesuatu (pexels)

Kehadiran fungsi kognitif membuat seseorang bisa merasakan dan mengenali segala sesuatu di sekitarnya. Misalnya membedakan antara jeruk dan lemon, semangka dan melon, dan lainnya. Adanya kemampuan kognitif akan semakin menguatkan keyakinan kamu pada suatu hal tertentu. Saat insting kamu berbicara diikuti kemampuan otak yang berpikir matang tentu akan melahirkan keyakinan pada suatu hal. Kamu akan lebih lugas dan tegas dalam merasakan dan mengenali suatu objek. Tentu saja kemampuan kognitif yang dimiliki harus terus diasah dan diterapkan sesuai fungsinya.

Baca Juga | 7 Cara Membangun Karir Dengan Kemampuan Berkomunikasi Yang Baik

Teori Belajar Kognitif

Kehadiran teori belajar kognitif sangat berkaitan dengan kecerdasan yang dimiliki seseorang. Teori ini dimaksud sebagai teori belajar yang mementingkan proses belajar daripada hasilnya. Teori belajar kognitif menyatakan bahwa proses belajar seseorang tidak hanya cenderung pada hubungan antara stimulus dan respon, melainkan juga bagaimana perilaku seseorang dalam mencapai tujuan belajarnya.

Baca Juga | Yuk, Cari Tahu Cara Meningkatkan Kemampuan Problem Solving!

Prinsip teori belajar kognitif dalam pembelajaran adalah:

  1. Proses belajar lebih penting daripada hasil
  2. Persepsi dan pemahaman dalam mencapai tujuan belajar menunjukkan tingkah laku seorang individu
  3. Materi belajar dipisahkan menjadi komponen kecil lalu dipelajari secara terpisah
  4. Keaktifan peserta didik saat pembelajaran merupakan suatu keharusan
  5. Pada kegiatan belajar, dibutuhkan proses berpikir yang kompleks

Baca Juga | Apa Itu Multitasking? Pengertian, Tips dan Contohnya

Nah, itu dia penjelasan mengenai kognitif. Kemampuan kognitif bisa terus kamu asah dan kembangkan sesuai arah yang ingin kamu tekuni. Adanya kemampuan kognitif juga berfungsi bagi diri kamu maupun orang di sekitar. Kecerdasan yang kamu miliki bisa membawa dampak positif bagi banyak orang. Kamu pun bisa menggunakannya dalam berbagai aspek kehidupan. Selamat belajar!

Baca Juga |

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *