Rate card adalah salah satu dokumen yang wajib dimiliki oleh orang-orang yang berprofesi di dunia digital. Misalnya, influencer, content creator, dan lain-lain. Mengapa demikian? Sebab dokumen ini memuat tarif yang dipasang oleh influencer tersebut, sehingga dapat mempermudah kerja sama dengan sebuah brand atau perusahaan.
Ingin mempelajari lebih lanjut seputar rate card? Yuk, simak lebih lanjut!
Apa itu rate card?
Dilansir dari Marketing Terms, rate card adalah dokumen yang memuat rincian harga untuk opsi penempatan iklan. Dokumen tersebut adalah bagian public relations untuk memposisikan tarif awal sesuai dengan value yang dimiliki di pasaran. Walaupun rate card mencantumkan tarif iklan, tarif yang tertera adalah tarif yang mungkin bisa berubah tergantung hasil negosiasi. Lantas, siapa saja yang membutuhkan rate card ini?
Sebelum berkembangnya media sosial seperti sekarang, rate card biasa digunakan oleh agensi periklanan untuk menjelaskan tarif yang mereka terapkan. Tapi, di era sekarang, media sosial dimanfaatkan oleh para influencers untuk beriklan. Sehingga, tiap influencer sekarang memiliki rate card mereka masing-masing.
Sampai sini sudah paham, kan?
Fungsi rate card bagi influencer
Setiap influencer sangat terbantu dengan kehadiran rate card. Sebab, mereka bisa memasang tarif sesuai dengan fitur media sosial yang akan dimanfaatkan. Misalnya untuk satu platform Instagram terdapat beberapa fitur seperti Instagram Story, Instagram Feed, Instagram Reels. Maka, influencer akan mengenakan tarif yang berbeda untuk masing-masing fitur tersebut. Belum lagi untuk jenis kontennya, misalnya foto atau video, tentu influencer akan memberikan tarif yang berbeda sesuai dengan effort yang dikerahkan.
Itulah mengapa rate card sangat penting bagi influencer. Sebab ia dapat merincikan setiap tarif sesuai dengan platform, fitur, dan jenis konten yang diinginkan oleh calon kliennya.
Baca juga: Yuk, Intip Jenis dan Manfaat Seorang Influencer
Sedangkan untuk calon klien, fungsi rate card adalah untuk mempermudah mereka menyesuaikan jasa yang ditawarkan dengan budget yang dimiliki. Kesimpulannya, fungsi rate card adalah mempermudah kerja sama antara influencer dengan calon klien.
Bagaimana cara membuat rate card?
Buat kamu para influencer yang masih kesulitan untuk membuat rate card, berikut beberapa cara untuk membuat rate card:
1. Cari tahu audiensmu
Cara pertama yang harus diikuti ketika membuat rate card adalah mencari tahu siapa saja audiensmu. Misalkan content creator yang berfokus pada konten menjadi seorang ibu. Ia memiliki followers sebesar 100 ribu dengan engagement yang cukup tinggi, baik itu di post maupun untuk story. Audiens yang dimiliki pun cukup tersegmentasi.
Nah, hal ini bisa jadi nilai lebih bagi perusahaan atau brand yang produknya juga tersegmentasi, seperti alat kebersihan bayi, suplemen untuk ibu, dan lainnya.
2. Tentukan harga dengan dua pertimbangan
Ketika membuat rate card, ada baiknya kamu melihat terlebih dahulu dua pertimbangan ini, yakni:
- Cost per view (CPV), berapa jumlah followers yang melihat iklan atau produk yang ditawarkan.
- Cost per action (CPA), berapa jumlah konsumen yang menunjukkan minatnya dengan mengikuti, membeli, dan lain sebagainya.
3. Buatlah desain yang menarik
Desain yang menarik tentunya menjadi daya tarik sendiri untuk perusahaan atau brand tertentu. Dengan memberikan desain yang menarik, perusahaan atau suatu brand memiliki keyakinan bahwa sang influencer bisa mempromosikan barangnya dengan kreatif dan penuh inovasi.
Beberapa platform desain yang bisa digunakan yaitu Canva, Photoshop, dan lain sebagainya.
Itu dia penjelasan mengenai apa itu rate card, fungsi, serta cara membuatnya. Semoga bermanfaat, ya!
Baca juga: 5 Cara Menentukan Influencer untuk Promosi Bisnismu, Jangan Sampai Salah Pilih!