Untuk para pebisnis, tentu Anda sudah tidak asing lagi dengan istilah sistem ekonomi. Sistem ekonomi adalah suatu aturan dan juga tata cara yang diciptakan agar bisa mengatur perilaku masyarakat dalam menggunakan kegiatan ekonomi. Salah satu sistem ekonomi yang terkenal adalah sistem ekonomi terpusat.
Di negara Indonesia sistem ekonomi mempunyai beraneka macam jenisnya. Seperti sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi terpusat atau komando, sistem ekonomi liberalis atau kapitalis, dan sistem ekonomi campuran. Salah satu sistem ekonomi yang pernah digunakannya adalah sistem ekonomi terpusat.
Lantas, apa itu sistem ekonomi terpusat? Apa saja ciri-ciri negara yang menerapkan sistem ekonomi terpusat? Berikut ini, Vocasia akan membahas lebih lanjut serba-serbi mengenai sistem ekonomi terpusat.
Apa itu Sistem Ekonomi Terpusat
Di dalam dunia ekonomi, sistem ekonomi terpusat ini lebih dikenal dengan istilah sistem ekonomi sosialis, sistem ekonomi komando, atau sistem ekonomi terpimpin.
Sama seperti namanya, sistem ekonomi terpusat adalah sistem ekonomi yang semua peraturannya berada di bawah pusat kepemimpinan pemerintah pusat. Rakyat hanya mampu melakukan apa saja yang sudah ditentukan oleh pihak pemerintah, dan kegiatan konsumsi pada negara tersebut pun akan dibatasi dan juga harus mengikuti aturan yang sudah dirancang oleh pihak pemerintah pusat.
Karl Marx adalah seorang ahli sosiologi yang menciptakan paham komunisme, dalam bukunya yang diterbitkan pada tahun 1867 dengan judul “Das Capital” menjelaskan bahwa sistem ekonomi terpusat adalah sistem ekonomi yang paling efektif daripada sistem ekonomi lainnya.
Sebab sistem ekonomi ini sudah mengatur berbagai peraturan dalam kegiatan ekonomi, sehingga setiap masyarakat hanya harus menjalaninya saja tanpa harus membuat berbagai peraturan yang baru lainnya. Dirinya menilai sistem ekonomi ini jauh lebih efektif dan lebih efisien.
Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Terpusat
Karena sistem ekonomi yang bisa diterapkan pada suatu negara sangatlah banyak, tentu terdapat beberapa hal yang membedakan sistem ekonomi yang satu dengan sistem ekonomi yang lainnya. Salah satu yang bisa membedakannya adalah ciri-ciri yang terdapat dalam setiap sistem ekonomi.
Nah, berikut ini adalah ciri-ciri dari sistem ekonomi pusat yang harus Anda ketahui.
- Kekuasaan tertinggi yang terdapat pada ekonomi terpusat dipegang secara penuh oleh pemerintah pusat
- Segala hak individu tidak akan diakui karena sudah diatur oleh pihak pemerintah pusat
- Sumber ekonomi berbentuk alat produksi, modal, dan juga tanah adalah sepenuhnya milik pemerintah. Setiap rakyat tidak mempunyai kebebasan dalam memproduksi ataupun mempunyai sumber daya.
- Produk yang diedarkan di beberapa pasar dijual dengan keinginan dari pemerintah pusat, bukan hasil dari kreasi tangan rakyat. Sehingga, akan terdapat kesenjangan dalam hal pemenuhan kebutuhan. Karena, akan ada produk yang tidak diproduksi namun sangat diperlukan oleh rakyat.
- Setiap pihak swasta tidak memiliki hak dalam melakukan kegiatan ekonomi dengan cara yang bebas.
- Pihak pemerintah pusat bertanggung jawab atas keputusan kegiatan ekonomi yang mencakup produksi, distribusi, serta konsumsi.
- Setiap rakyat adalah karyawan untuk negara
- Setiap rakyat yang berhubungan dalam kegiatan ekonomi dalam sistem ekonomi ini harus mengikuti berbagai peraturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat.
- Jenis pekerjaan dan juga pembagian kerja akan diatur langsung oleh pemerintah pusat
- Tidak ada atau tidak akan diakuinya kebebasan individu dalam berusaha
- Tingkat bunga dan harga akan ditetapkan oleh pihak pemerintah pusat.
Untuk di Indonesia sendiri, terdapat beberapa sistem yang berlaku berbentuk pemikiran yang sifatnya parsial dan fokus pada pemaknaan atas berbagai kata normatif yang sudah seharusnya ada pada sistem ekonomi di Indonesia. Hal ini bisa Anda pelajari lebih lengkap di buku Sistem Ekonomi Indonesia Tafsiran Pancasila dan UUD 1945.
Contoh Negara dengan Sistem Ekonomi Terpusat
Hingga saat ini, masih ada beberapa negara yang menggunakan sistem ekonomi terpusat, diantaranya adalah Korea Utara, RRC, Kuba, dan beberapa negara Eropa timur. Berikut ini adalah penjelasannya,
1. Korea Utara
Negara yang dipimpin oleh presiden seumur hidup Kim Jong -Un ini adalah contoh negara pertama yang masih menerapkan sistem ekonomi terpusat. Di sana, hampir seluruh lini bisnisnya dikelola oleh pemerintah pusat. Hampir seluruh sektor penting untuk kehidupan rakyat diatur oleh pihak pemerintah dan rakyat dijadikan sebagai karyawannya.
Hal tersebut menjadikan rakyat Korea Utara selalu bergantung penuh pada pemerintah pusat untuk memenuhi berbagai keperluan hidupnya, termasuk makanan, minuman, rumah, pendidikan, dan kesehatan.
2. China
Di bawah tongkat kepemipinan Mao Zedong, China menetapkan sistem ekonomi terpusat yang dipengaruhi Uni Soviet dengan partai komunis sebagai satu-satunya partai negara dan sistem sosialis sebagai sistem ekonomi yang dianut negara tersebut.
Pemerintah pusat China mengatur perekonomian negaranya dalam sektor kebijakan fiskal, perbankan, perdagangan, serta pengendalian devisa negara. China tidaklah lebih otoriter daripada Korea Utara, karena pihak swasta masih diberikan izin untuk mencari keuntungan dengan berbagai bisnisnya selama itu berada di luar dari aturan pemerintah pusat.
3. Kuba
Kuba adalah negara yang menerapkan sistem ekonomi terpusat karena dipengaruhi oleh negara Spanyol saat masa pendudukan tentara Sekutu Uni Soviet yang pada kala itu runtuh berantakan.
Kala itu, negara Kuba mengalami krisis pangan karena selalu bergantung pada pasokan minyak dan perdagangannya saja. Setelahnya, pemerintah pusat Kuba pun terus memperbaiki dan membenahi beragam sektor ekonomi krusial, seperti pertanian, kesehatan dan juga pemberdayaan masyarakat yang dipimpin oleh partai komunis Kuba.
Kemudian, pemerintah pusat pun menerapkan adanya perubahan dan mengatasi krisis dengan cara menerapkan aturan bahwa lahan pemerintah bisa dijadikan sebagai lahan bersama untuk dikelola oleh rakyat, serta menyerahkan manajemen produksi dan distribusi kepada rakyat. Hal ini terbukti sukses dan mampu meningkatkan produksi serta distribusi pangan yang ada di negaranya.