Perangkat elektronik kini berkembang semakin canggih. Salah satunya melalui SSH atau dikenal secure shell adalah protokol jaringan yang memungkinkan pertukaran data lewat saluran antara dua perangkat.
Dengan adanya SSH memudahkan kita menggunakan berbagai hal seperti berkomunikasi. Aplikasi SSH ini memiliki fungsi utama untuk akses mesin secara remote. Di dalamnya tersedia mekanisme transfer input yang bisa digunakan mengakses perangkat dari jarak jauh.
Nah, apakah dari kamu sudah ada yang mengetahui SSH? Bagi kamu yang belum tahu, simak artikel ini, ya. Vocasia akan bahas seluk-beluk SSH, mulai dari pengertian, fungsi, dan cara kerjanya!
Apa itu SSH?
SSH adalah protokol jaringan yang bekerja dengan menyediakan pengguna (administrator sistem) dengan cara yang aman untuk mengakses komputer di jaringan yang sebelumnya tidak aman.
Secure Shell ini memberikan otentikasi yang kuat ketika ada komunikasi data terenkripsi antara dua komputer yang terhubung melalui jaringan terbuka seperti Internet. Teknologi ini biasanya digunakan oleh administrator jaringan untuk mengelola sistem dan aplikasi tertentu dari jarak jauh. Oleh karena itu, teknologi ini memungkinkan administrator untuk terhubung ke komputer lain melalui jaringan. Kemudian mereka juga dapat menjalankan perintah atau bahkan memindahkan file dari satu komputer ke komputer lain.
Fungsi dari SSH
Beberapa fungsi SSH, antara lain:
- Untuk memastikan akses jarak jauh ke perangkat atau sistem jaringan yang mendukung SSH untuk pengguna dan pemrosesan otomatis
- Menjalankan sesi transfer file yang aman dan interaktif
- Mengeluarkan perintah dengan aman ke perangkat atau sistem jarak jauh
- Mengelola komponen infrastruktur jaringan dengan aman
Baca juga: Apa itu Jaringan Komputer? Kenali Jenis dan Manfaatnya!
Jenis Enkripsi dari SSH
1. Enkripsi Simetris
Enkripsi simetris biasanya menggunakan satu atau sepasang kunci yang dipakai untuk mengenkripsi dan mendekripsi sebuah pesan. Sehingga, siapa saja yang memiliki kunci ini dapat dengan bebas untuk mengenkripsi dan mendekripsi pesan untuk orang lain yang juga memiliki kunci tersebut. Kunci ini tidak akan pernah ditukarkan antara klien dan server. Sehingga keamanan enkripsi akan tetap terjaga.
2. Enkripsi Asimetris
Enkripsi ini menggunakan satu kunci yang digunakan baik untuk klien maupun server. Pada enkripsi asimetris terdapat dua kunci, yaitu kunci privat dan kunci publik. Biasanya kunci privat hanya dimiliki oleh server, sedangkan kunci publik dimiliki oleh pengguna atau klien. Namun, dalam pertukaran data, enkripsi ini hanya dapat dilakukan oleh sepasang kunci publik dan pribadi, bukan yang lain.
3. Hashing
Hashing salah satu jenis kriptografi yang tidak dapat didekripsi. Sehingga ia disebut juga sebagai satu arah (one-way hash). Enkripsi ini tentu saja ditujukan untuk mengamankan semua data yang dipertukarkan selama koneksi SSH.
Cara Kerja dari SSH
Nah, setelah pengertian, jenis, dan fungsi dari SSH, kamu pasti ingin tahu tentang cara kerja SSH. Berikut adalah langkah kerjanya:
- Klien SSH terhubung koneksi ke server SSH server dengan port default 22.
- Jika SSH dan SSH server menggunakan versi yang sama, koneksi akan berhasil.
- Setelah itu, klien SSH memerlukan kunci umum dan host key lewat SSH server lalu melakukan verifikasi.
- Jika kedua kunci digunakan dengan cara yang sama. Klien SSH akan membentuk kunci utama dan akan mengenkripsi kunci melalui server SSH.
- Server SSH kemudian akan mengenkripsi ulang kunci publik klien untuk verifikasi.
- Pengguna klien SSH kemudian harus mengautentikasi dengan memasukkan nama pengguna dan kata sandi yang ada.
- Setelah verifikasi pengguna berhasil, koneksi dibuat dengan aman. Kamu sekarang dapat menggunakan klien SSH untuk terhubung dari jarak jauh ke server kamu!
Manfaat Pengunaan dari SSH
- Kontrol server yang lebih mudah dan lebih bebas
Kamu dapat dengan mudah mengakses dan mengontrol file dan pengaturan penyimpanan tanpa harus pergi ke penyimpanan server fisik. - Hindari penjahat dunia maya
Dengan tiga teknik kriptografi yang ada, SSH akan otomatis terputus jika ada aktivitas mencurigakan terdeteksi selama transfer. Tentu saja, ini akan melindungi kamu dari peretas dan malware. - DNS dan IP Spoofing
SSH spoofing digunakan untuk melindungi forwarding dari hacker atau peretas. - Keamanan terjamin
Dengan sistem enkripsi dan otentikasi data, koneksi data yang dilakukan melalui SSH memiliki keamanan yang ketat dan terjamin.
Itulah penjelasan mengenai SSH. Semoga bermanfaat dan nantikan artikel lainnya dari Vocasia. Ikuti terus media sosial kami agar tidak ketinggalan informasi lainnya!