Jambu madu menjadi salah satu jambu yang paling banyak diminati oleh masyarakat. Hal itu karena jambu madu memiliki rasa yang sangat manis, meskipun bentuk buahnya lebih kecil dibandingkan jenis jambu lainnya. Apa bedanya jambu madu ini dengan jambu air? Secara umum, jenis jambu madu ini masuk ke dalam salah satu jenis jambu air. Hanya saja jambu madu adalah hasil dari proses rekayasa jambu air, tetapi dengan bentuk dan rasa yang berbeda. Oleh karena itu, jika jambu air masih memiliki rasa sedikit keasaman, jambu madu sepenuhnya memiliki rasa manis.
Adanya keunggulan dalam rasa tersebutlah yang akhirnya menjadikan jambu madu sebagai salah satu buah yang sering dikonsumsi oleh masyarakat. Maka tak lagi mengherankan jika akhirnya peminatan terhadap jambu madu ini melonjak sangat tinggi. Adanya fenomena tersebut akhirnya berdampak pada budidaya jambu madu yang juga semakin banyak dilakukan oleh petani. Nah, jika kamu juga tertarik untuk melakukan budidaya jambu madu ini, kamu sudah berada di halaman yang tepat, nih! Dengan menyimak artikel ini hingga akhir, dijamin nantinya kamu bisa langsung melakukan budidaya jambu madu ini. Tanpa banyak basa-basi lagi, berikut beberapa cara melakukan budidaya jambu madu untukmu, dijamin sukses dengan buah yang sangat manis!
- Baca juga : 7 Cara Budidaya Hamster yang Baik dan Benar
1. Persiapan Lahan Budidaya Jambu Madu
Cara budidaya jambu madu #1 yang harus kamu lakukan adalah menyiapkan lahan budidayanya. Nah, terdapat beberapa hal yang harus dipenuhi atau diperhatikan dalam menyiapkan lahan budidaya tersebut, sehingga nantinya jambu madu dapat tumbuh dengan optimal. Pertama, lahan yang digunakan harus membuat tanaman bisa terpapar sinar matahari minimal setidaknya 6 jam per hari. Kedua, tanah yang digunakan sebagai media tanamnya harus memiliki tingkat keasaman atau pH sekitar 5,5 – 7,5. Ketiga, tanah tersebut juga harus gembur dan subur dengan kandungan unsur hara yang cukup untuk pertumbuhan jambu madu nantinya. Keempat, lahan budidaya harus dekat dengan sumber air.
Setelah semua hal tersebut diperhatikan, maka langkah selanjutnya adalah menyiapkan lahannya dengan mengikuti cara-cara berikut ini.
- Siangi gulma atau tanaman pengganggu seperti rumput yang tumbuh di sekitar lahan budidaya.
- Gali tanah hingga menjadi gembur.
- Buat lubang tanam dengan diameter sekitar 20 – 30 sentimeter dan kedalaman lubang dengan ukuran yang sama.
- Buat banya lubang dengan jarak antara lubang tersebut sekitar 1,5 – 2,5 meter.
- Isi lubang tersebut dengan pupuk kadang, pupuk NPK, kapur dulomit, dan campuran larutan gula dan EM4.
- Diamkan lubang selama 2 minggu, sebelum lubang tersebut siap untuk digunakan.
2. Pembibitan Jambu Madu
Sambil menunggu lubang tanam siap digunakan, maka cara budidaya jambu madu #2 adalah menyiapkan bibit jambu madu yang akan dibudidayakan. Terdapat dua cara pembibitan jambu madu yang bisa kamu lakukan yaitu melalui biji dan cangkok. Berikut akan dijelaskan keduanya untukmu.
- Pembibitan melalui biji. Biasanya bibit yang dihasilkan akan lebih tahan terhadap penyakit dengan akar yang kuat dan kokoh, serta produktivitas buahnya yang mengungguli indukannya. Namun, pembibitan dengan menggunakan biji ini membutuhkan waktu yang lama dengan adanya risiko bibit yang mati saat kecil, dan biaya pengeluaran yang lebih banyak. Tetapi, jika kamu masih ingin melakukan budidaya dengan menggunakan biji, berikut beberapa cara pembibitannya.
- Biji yang akan dipilih untuk dibudidayakan dapat diambil dari buah yang matang dan dari pohon yang berkualitas baik dengan produktivitas yang lancar.
- Setelah itu, cuci biji hingga bersih dan keringkan di bawah sinar matahari selama kurang lebih 1 jam.
- Siapkan media semai berupa polybag yang diisi dengan tanah humus dan gembur.
- Tanam biji yang telah dikeringkan tadi di dalam polybag.
- Lakukan perawatan berupa penyiraman secara rutin hingga biji berkecambah.
- Jika ukuran tanaman sudah mencapai 15 sentimeter, kamu sudah bisa memindahkannya ke lahan budidaya yang telah disiapkan tadi.
- Pembibitan melalui cangkok. Pembibitan dengan cara cangkok ini membutuhkan waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan menggunakan biji. Tanaman juga cepat besar, sehingga risiko mati lebih kecil. Selain itu, biaya yang harus kamu keluarkan juga lebih sedikit. Namun, jika kamu ingin membudidayakan jambu madu dengan menggunakan cangkok ini, biasanya tanaman kurang tahan dengan adanya serangan penyakit, akarnya juga tidak kokoh dan kuat, serta produktivitas buahnya tidak melebihi indukannya. Akan tetapi, jika kamu masih ingin melakukan budidaya dengan cara ini, berikut akan diberikan beberapa cara menyiapkannya.
- Tanaman yang dicangkok harus sehat dengan produktivitas yang banyak.
- Cabang yang dipilih harus besar dan lurus dengan diameter sekitar 3 sentimeter.
- Buat keratan pada pangkal batang dua kali dengan jarak sekitar 5 sentimeter antara keratan pertama dan kedua.
- Buang kulit kayu yang ada di antara dua keratan tersebut.
- Buang getah kayu dengan cara mengeroknya hingga kayu tidak licin lagi.
- Ikat serabut kelapa atau plastik di sekitar keratan dengan tambahkan tanah humus di dalamnya.
- Siram cangkokan secara rutin.
- Sekitar 2 – 4 minggu, cangkokan tersebut dapat dipotong untuk ditanam di media budidaya.
3. Penanaman Bibit Jambu Madu
Setelah bibit didapatkan dan media sudah siap digunakan, maka cara budidaya jambu madu #3 yang harus kamu lakukan adalah menanamnya. Biasanya pemindahan dan penanaman ke media budidaya dilakukan ketika tanaman jambu madu dirasa cukup kuat. Nah, setelah memastikan hal tersebut, lakukan pemindahan dan penanamannya pada pagi atau sore hari ya, sehingga tanaman tidak layu. Namun, sebelum ditanam di lubang tanam, ada baiknya untuk kamu memberikan insektisida dan fungisida di lubang tersebut terlebih dahulu, sehingga dapat meminimalisasi adanya hama penyakit dalam budidayamu. Setelah ditanam, segera lakukan penyiraman.
4. Perawatan dan Pemeliharaan Jambu Madu
Agar menghasilkan buah yang berkualitas baik, maka tanaman harus dirawat dan dipelihara secara rutin. Nah, apa saja perawatan dan pemeliharaan yang harus dilakukan olehmu?
- Jika dirasa ada tanaman yang gagal tumbuh karena mati dan sakit, segera lakukan penyulaman.
- Berikan pupuk susulan dua minggu setelah penanaman untuk mempercepat pertumbuhan tanaman.
- Lakukan penyiraman secukupnya saja.
- Lakukan penyiangan pada tumbuhan pengganggu yang tumbuh di sekitar tanaman jambu madu.
- Jika tanah terkikis karena penyiraman dan hujan, segera lakukan penggemburan, penggundukan dan pemadatan tanah di sekitar tanaman.
5. Proses Panen Jambu Madu
Setelah semua proses dilakukan dan tanaman sudah berbuah, maka cara budidaya jambu madu #5 adalah melakukan pemanenannya. Jambu madu yang sudah siap dipanen biasanya telah memasuki usia 2 tahun sejak penanamannya. Jambu telah berubah warna menjadi merah di sebagian permukaannya dan berasa manis. Hindari melakukan panen ketika warna jambu madu sudah merah semua ya. Hal itu untuk menghindari terjadinya pembusukan sebelum didistribusikan ke pasar-pasar.
- Baca juga : 8 Cara Budidaya Bunga Lily yang Gampang Banget!
Untuk kamu yang ingin mendapatkan informasi-informasi lainnya, segera klik tautan berikut. Jangan lupa juga untuk mengikuti media sosial Instagram Vocasia untuk mengetahui update dan informasi terbaru mengenai kursus-kursus menarik dan edukatif yang pastinya sangat berguna untuk kamu!
Nikmati segala kursus online di berbagai topik dengan penawaran khusus yang menarik hanya di Vocasia berupa potongan harga yang sangat pas untuk kantongmu! Buat dirimu semakin mahir dan memiliki kemampuan dengan mengikuti kursus online hanya di Vocasia! Segera temukan kursus terbaru yang cocok untuk kamu hanya dengan klik tautan berikut.