Siapa yang tak tahu dan tak pernah mengonsumsi buah pisang? Apakah kamu salah satunya? Buah pisang menjadi salah satu buah yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Berbagai jenis pisang akhirnya ditumbuhkembangkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap buah tersebut, salah satunya yaitu pisang cavedish atau yang biasa dikenal dengan pisang ambon putih. Berbagai jenis olahan masakan dengan menggunakan bahan dasar buah pisang ini pun sudah banyak ditemukan, sebut saja keripik, smoothie, roti, pisang goreng, molen, dan banyak lainnya. Hal itu tentunya tak mengherankan karena pisang memiliki rasa yang manis, bertekstur lembut, dan kaya akan nutrisi seperti kalium, vitamin, karbohidrat, protein, dan sebagainya. Adanya berbagai kandungan gizi tersebut tentunya juga sangat berdampak baik pada kesehatan manusia, misalnya saja manjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah, mencegah adanya kerusakan sel dan jaringan tubuh, mengurangi risiko kerusakan ginjal, dan lain-lain.
Nah, melihat banyaknya manfaat dari buah ini, tak ada salahnya untuk kamu mulai melakukan budidaya pisang cavedish, baik itu untuk ditanam sendiri atau untuk bisnis. Namun, bagaimana caranya? Tenang saja! Berikut akan dijelaskan secara rinci cara budidaya pisang cavedish untuk pemula sepertimu!
1. Syarat Budidaya Pisang Cavedish
Sama seperti budidaya yang lain, cara budidya pisang cavedish #1 yang harus kamu lakukan adalah mengetahui persyaratan yang dibutuhkan untuk menumbuhkembangkan pisang cavedish ini. Nah, apa saja persyaratan tersebut?
- Wilayah yang dijadikan sebagai tempat budidaya setidaknya memiliki suhu udara sekitar 26 – 28 derajat celcius.
- Tempat budidaya tersebut juga harus berada di ketinggian sekitar 500 – 1000 m dpl.
- Memiliki sistem drainase yang baik.
- Tanah yang digunakan sebagai media budidaya harus tanah yang subur, gembur, dan kaya akan kandungan hara.
- Adapun tingkat keasaman atau pH tanah sekitar 4,5 – 8,5.
2. Pembibitan Pisang
Cara budidaya pisang cavedish #2 adalah memilih bibit yang akan dibudidayakan. Pemilihan ini harus dilakukan secara teliti sehingga bibit yang didapatkan berkualitas baik. Nah, berikut beberapa tips memilih bibit pisang cavedish untukmu.
- Asal-usul indukan pisang cavedish harus jelas. Pastikan pisang cavedish berasal dari indukan yang sehat dan bebas dari hama penyakit.
- Bibit tersebut bisa kamu dapatkan dari anakan, bonggol, atau kultur jaringan.
- Bibit yang berkondisi baik dan sudah siap ditanam harus berukuran minimal 40 – 50 sentimeter jika berasal dari kultur jaringan.
Setelah mengetahui cara membedakan bibit yang berkualitas dan tidak, maka cara selanjutnya adalah cara menyiapkan bibit tersebut.
- Bibit dari anakan. Pertama, pilih indukan pisang yang berkondisi baik. Kedua, pilih anakan dan pisahkan dari induknya. Ketiga, kumpulkan benih anakan tersebut di tempat yang teduh dan bersihkan dari kotoran yang ada. Untuk pertumbuhan yang optimal, kamu bisa mengurangi jumlah daun yang ada di anakan tersebut. Keempat, rendam benih tersebut di campuran air dan pupuk selama 2 jam. Setelah itu, bibit siap digunakan.
- Bibit dari bonggol. Pertama, pilih bonggol pisang. Kedua, memastikan kondisi dan kualitas dari bonggol tersebut. Ketiga, bersihkan bonggol tersebut dari kotoran yang menempel dan buang akar tanpa merusak mata tunas. Keempat, membelah bonggol tersebut berdasarkan mata tunas. Terakhir sama seperti sebelumnya, rendah bonggol tersebut di larutan campuran air dan pupuk selama 2 jam sebelum bonggol siap digunakan.
3. Pengolahan Lahan Budidaya Pisang Cavedish
Cara budidaya pisang cavedish #3 yang harus kamu lakukan adalah membuat atau mengolah lahan budidaya. Nah, bagaimana mengolah lahan budidaya tersebut?
- Bersihkan lahan yang akan digunakan dari sampah, kotoran, gulma, atau akar-akar sisaan.
- Cangkul tanah tersebut sedalam 5 sentimeter hingga tanah menjadi gembur.
- Buat barisan dan tentukan jarak tanam.
- Buat lubang sesuai dengan jarak tanam yang telah ditentukan.
- Campurkan tanah di dalam lubang dengan pupuk kandang.
- Setelah itu, diamkan selama 14 hari sebelum lahan digunakan untuk bertanam.
4. Penanaman Bibit Pisang Cavedish
Setelah bibit didapatkan dan lahan telah dibuat, maka cara budidaya pisang cavedish #4 adalah melakukan penanamannya. Nah, dalam melakukan penanaman, kamu bisa mengikuti cara-caranya berikut ini.
- Penanaman harus dilakukan pada awal musim hujan agar tanaman nantinya mendapatkan pasokan air yang cukup.
- Masukkan bibit yang telah direndam tadi ke dalam lubang yang sudah disiapkan.
- Usahakan bibit ditanam dalam posisi tegak dan kedalaman tanam sekitar 5 – 10 sentimeter.
- Setelah itu, tutup lubang tersebut dengan tanah galian.
5. Perawatan Pisang Cavedish
Benih telah ditanam, maka cara budidaya pisang cavedish #5 adalah melakukan perawatan sehingga benih bisa tumbuh optimal dan berbuah lebat. Nah, berikut cara melakukan perawatan yang baik.
- Lakukan penyiraman atau pengairan sekitar 2 hari sekali di pagi atau sore hari.
- Lakukan pemupukan secara berkala sesuai dengan dosis.
- Lakukan juga perempalan pada pelepah yang mengering.
- Siangi gulma atau tumbuhan pengganggu yang tumbuh di sekitar pisang.
- Jika anak pohon tumbuh, segera pisahkan dengan induk dan tanam di lubang lain.
- Menghindari pelambatan pertumbuhan, potong jantung pisang saat bunga terakhirnya mekar.
- Pisang dapat dibungkus dengan plastik jika tak ingin terserang hama penyakit.
- Jika telah tumbuh besar, pisang yang dapat dipanen biasanya pisang yang telah memasuki usia 12 – 13 bulan.
Untuk kamu yang ingin mendapatkan informasi-informasi lainnya, segera klik tautan berikut. Jangan lupa juga untuk mengikuti media sosial Instagram Vocasia untuk mengetahui update dan informasi terbaru mengenai kursus-kursus menarik dan edukatif yang pastinya sangat berguna untuk kamu!
Nikmati segala kursus online di berbagai topik dengan penawaran khusus yang menarik hanya di Vocasia berupa potongan harga yang sangat pas untuk kantongmu! Buat dirimu semakin mahir dan memiliki kemampuan dengan mengikuti kursus online hanya di Vocasia! Segera temukan kursus terbaru yang cocok untuk kamu hanya dengan klik tautan berikut.