Media pembelajaran sangatlah krusial untuk menunjang kegiatan belajar dan mengajar dalam sektor pendidikan. Dunia pendidikan saat ini dibentuk untuk mengembangkan pendekatan media pembelajaran sesuai dengan negara kita. Namun, memilih media pembelajaran yang tepat tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Selain, memerlukan analisis mendalam dengan mempertimbangkan berbagai aspek, juga dibutuhkan prinsip tertentu.
Media pembelajaran yang terstruktur dapat membantu peran pendidik dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Tak hanya itu saja, dalam proses pembelajaran hendaknya berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, serta memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif sesuai dengan bakat dan minat mereka. Dalam ini bisa terlihat bahwa hasil belajar juga akan dipengaruhi oleh kualitas media pembelajaran yang digunakan. Untuk mendapatkan kualitas media pembelajaran yang baik, diperlukan pemilihan dan perencanaan penggunaan media yang tepat.
Lantas, bagaimana cara memilih media pembelajaran yang tepat? Kuncinya adalah memilih sesuai dengan kemampuan peserta didik. Penyesuaian ini alangkah baiknya dilihat dari aspek umur ataupun kemampuan peserta didik. Ingin tahu lebih detailnya? Mari simak ulasannya di bawah ini!
Apa itu Media Pembelajaran?
Menurut Oemar, media pembelajaran ialah sebuah alat dan bahan, dapat berupa manusia atau benda mati yang memiliki beragam manfaat sebagai alat bantu komunikasi belajar peserta didik dengan pendidik di dalam kelas untuk mempermudah dalam memahami suatu materi pelajaran. Sedangkan menurut Gerlach, pembelajaran itu bukan hanya benda dan alat saja, akan tetapi bisa berupa manusia atau suatu pengalaman pribadi. Dengan hal tersebut siswa bisa belajar melalui pengalamannya sendiri. Sehingga, siswa dapat meningkatkan kemampuan dan mengubah perilakunya menjadi lebih baik.
Pengertian media di atas dapat diasumsikan bahwa proses belajar mengajar lebih membutuhkan adanya komunikasi antara pendidik dan peserta didik. Di dalam komunikasi tersebut, ada seorang pendidik dan peserta didik yang nantinya akan melakukan kegiatan tanya jawab.
Cara Memilih Media Pembelajaran
Setelah mengetahui pengertian dari media pembelajaran, kita juga harus mengetahui bagaimana cara memilih media yang sesuai dengan materi yang akan dipelajari oleh peserta didik. Secara umum, kriteria yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan media pembelajaran diuraikan sebagai berikut:
1. Sesuaikan jenis media dengan materi kurikulum
Ketika akan memilih jenis media yang ingin dikembangkan atau diadakan, hal yang perlu diperhatikan adalah jenis materi pelajaran mana yang terdapat di dalam kurikulum sekolah dan dapat ditunjang oleh media pembelajaran. Kemudian, dilakukan telaah tentang jenis media apa yang dinilai tepat untuk menyajikan materi pelajaran yang dikehendaki tersebut. Salah satu prinsip umum pemilihan media yakni tidak ada satu jenis media yang cocok atau tepat untuk menyajikan semua materi pelajaran.
Sebagai contoh, pelajaran bahasa Inggris. Untuk kemampuan mendengarkan atau menyimak (listening skill), baiknya menggunakan media kaset audio. Sedangkan untuk kemampuan menulis atau tata bahasa, media yang lebih tepat digunakan adalah media cetak. Untuk mengajarkan kepada peserta didik tentang cara menggunakan “organs of speech”, media video akan lebih tepat untuk digunakan.
2. Keterjangkauan dalam pembiayaan
Kalau seandainya pendidik harus membuat sendiri media pembelajarannya, hendaknya dipikirkan terlebih dahulu apakah ada di antara sesama pendidik yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan untuk mengembangkan media pembelajaran yang dibutuhkan atau tidak. Kalau tidak ada, maka perlu riset berapa besar biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan media tersebut.
Pilihan lain adalah mengirimkan pendidik untuk mengikuti pelatihan pembuatan media yang dikehendaki. Dalam kaitan ini, perlu dipertimbangkan mengenai besarnya biaya yang dibutuhkan untuk mengirimkan sang pendidik mengikuti pelatihan terkait.
3. Ketersediaan perangkat keras untuk segala pemanfaatan
Tidak ada gunanya merancang dan mengembangkan media secanggih apa pun kalau tidak didukung oleh ketersediaan peralatan untuk digunakan dalam proses mengajar dalam kelas. Pemilihan media pembelajaran yang sederhana untuk dirancang dan dikembangkan akan sangat bermanfaat karena peralatan atau fasilitas pemanfaatannya telah tersedia di sekolah.
4. Ketersediaan media pembelajaran di pasaran
Sebelum membeli media pembelajaran, sekolah harus terlebih dahulu membeli perangkat keras untuk pemanfaatannya. Pastikan pihak sekolah harus mencari tahu media apa yang bisa dimanfaatkan dan akan digunakan. Bisa saja menggunakan media pembelajaran yang telah kita pelajari sebelumnya dan relevan dengan kebutuhan peserta didik.
5. Kemudahan memanfaatkan media pembelajaran
Tidak akan ada manfaatnya apabila media pembelajaran yang dikembangkan ternyata sulit dimanfaatkan, baik oleh pendidik maupun peserta didik. Media tersebut hanya akan berfungsi sebagai pajangan saja di sekolah sehingga dibutuhkan waktu yang memadai untuk melatih pendidik tertentu agar dapat terampil mengoperasikan peralatan yang tersedia.
Baca juga: Mengenal Pembelajaran Asynchronous
Model Pemilihan Media Pembelajaran
Anderson (1976) mengemukakan 2 model dalam proses pemilihan media pembelajarannya, yakni :
1. Pemilihan tertutup
Pemilihan tertutup akan terjadi apabila alternatif media telah ditentukan oleh pihak atas seperti dari Dinas Pendidikan. Dalam situasi demikian, yang harus kita lakukan adalah memilih topik apa saja yang tepat untuk disajikan melalui media yang sudah ditentukan tersebut.
2. Model pemilihan terbuka
Sementara itu, pemilihan terbuka merupakan kebalikan dari pemilihan tertutup. Maksudnya apa, ya? Artinya, kita masih bebas memilih jenis media apa saja yang sesuai dengan kebutuhan kita. Alternatif media harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi yang ada. Namun, proses pemilihan terbuka ini menuntut kemampuan dan keterampilan khususnya sang pendidik untuk melakukan proses pemilihan. Seorang pendidik terkadang bisa melakukan pemilihan media dengan mengombinasikan antara pemilihan terbuka dan pemilihan tertutup.
Menurut Arif S. Sadiman (2003:87), ada juga beberapa model dan prosedur dalam pemilihan media, di antaranya :
a. Model Flowchart
Menggunakan sistem pengguguran (eliminasi) dalam pengambilan keputusan pemilihan. Model flowchart dapat digunakan untuk menggambarkan proses pemilihan media rancangan yang akan digunakan.
b. Model Matriks
Menangguhkan proses pengambilan keputusan pemilihan sampai seluruh kriteria pemilihannya diidentifikasi. Model matriks lebih serasi untuk digunakan dalam pemilihan media rancangan.
c. Model Checklist
Model ini juga menangguhkan keputusan pemilihan sampai semua kriterianya dipertimbangkan. Jenis model checklist lebih sesuai untuk membakukan prosedur pemilihan media yang sudah jadi.
Mengimplementasikan pemilihan media untuk proses pembelajaran merupakan suatu keharusan yang wajib dilakukan oleh pendidik. Hal itu berguna untuk keberlangsungan proses belajar dan mengajar.