Setiap anak berhak mendapatkan cinta dan kasih sayang penuh dari orang tuanya. Namun, karena rasa sayang yang begitu mendalam orang tua malah tidak menyadari hal yang dilakukannya sudah ada ditahap toxic parents.
Semua tujuan orang tua adalah memberikan segala hal yang terbaik untuk buah hatinya. Namun, sikap yang salah justru akan menggolongkan orang tua kedalam tahap toxic. Tentu hal ini akan membawa dampak yang kurang baik dalam hubungan keluarga, terutama anak yang merasakan betul pola asuh orang tuanya tersebut. Lebih parahnya, perilaku toxic parents dapat menyebabkan kerusakan emosional dan mental bagi anak.
Yuk kenali ciri-ciri toxic parents dalam artikel ini agar dapat segera disadari dan diubah demi hubungan keluarga yang sehat!
Baca juga: Mengapa Dolar sebagai Mata Uang-dunia
Apa itu Orang Tua Toxic?
Toxic parents adalah orang tua yang melakukan tindakan-tindakan tertentu terhadap anak dan tanpa sadar membebani psikologis anak. Hal ini dibarengi dengan toxic parenting yaitu pola asuh orang tua yang keliru dan meracuni anak.
Orang tua yang menjadi racun atau toxic dapat mengakibatkan dampak yang buruk bagi anak sehingga bukan tidak mungkin anak memiliki luka psikologis baik dirasakan mulai dari sekarang maupun di masa depan.
Umumnya, orang tua yang tanpa sadar menerapkan toxic parenting mengedepankan keinginan pribadi dengan mengatur anak sepenuhnya, tidak menghargai perasaan serta pendapat anak, dan tidak memandang bahwa anak memiliki hak atas kehidupannya sendiri.
Beberapa ciri toxic parents ini perlu diketahui baik oleh orang tua maupun anak. Orang tua harus mengetahui agar segera diubah dan anak harus mengenal ciri-ciri agar dapat mengetahui orang tuanya termasuk toxic parents atau bukan.
Baca juga: Pengertian Past Future Perfect Tense
1. Egois
Egois berarti orang tua selalu mengukur sesuatu dengan perasaannya sendiri tanpa memikirkan perasaan anak. Orang tua yang egois kerap mengasihani diri sendiri, seolah-olah perilaku anak yang menurutnya tidak sesuai dengan yang diinginkan akan membuat orang tua menderita.
Padahal, belum tentu anak yang tidak nurut adalah seorang yang membangkang. Justru bisa jadi anak tidak dapat mengungkapkan keinginan dan perasaannya sehingga memilih untuk diam atau berperilaku sesuai yang ia mau. Disinilah peran orang tua untuk membiasakan anak agar dapat mengungkapkan keinginan dengan cara yang baik.
2. Sulit mengontrol emosi
Toxic parents seringkali mengalami kesulitan dalam mengendalikan emosi. Dalam menghadapi masalah mereka cenderung bereaksi berlebihan atau dramatis ketika anak melakukan kesalahan. Selain itu, emosi yang dilontarkan seringkali tidak dapat diprediksi. Mereka tidak segan untuk memukul, memaki, atau melakukan tindak kekerasan lainnya.
Padahal. Cara kekerasan maupun membentak anak justru salah dan tidak patut untuk dilakukan. Jika terus menerus dilakukan akan berdampak pada anak yang akan tumbuh menjadi pribadi kasar dan pemarah bukan malah membuat anak menjadi disiplin karena didikannya yang serba keras.
Baca juga: Website Penyedia Vector Gratis
3. Melakukan kekerasan secara fisik dan verbal
Toxic parents juga sering melakukan kekerasan fisik seperti memukul dan mencubit anak, atau melakukan kekerasan verbal seperti memanggil dan mengejek anak dengan perkataan kasar, melakukan silent treatment atau mendiami anak dalam waktu yang lama, dan mengalihkan semua kesalahan pada anak.
Apapun bentuk, tindakan, intensitas kekerasan pada anak tidak dapat dibenarkan dan parahnya kekerasan yang dialami anak dapat menyebabkan terganggunya fungsi otak dan kesehatan mental anak dalam jangka panjang.
Dilansir dari laman Alodok, kekerasan anak dapat menimbulkan rendahnya kepercayaan diri anak, kesulitan mempercayai orang lain, keinginan untuk melukai diri sendiri, sampai keinginan untuk bunuh diri. Tidak ingin hal tersebut terjadi, bukan?
4. Manipulatif dan sering menyalahkan anak
Atas perbuatan yang telah dilakukannya, orang tua yang toxic justru akan menyalahkan semuanya pada anak. Terlepas seberapa besar kesalahan yang diperbuat, baik kesalahan kecil maupun besar akan dilimpahkan semuanya kepada anak. Selain itu, apa pun usaha dan hasil yang dilakukan oleh anak tidak pernah cukup bagi orang tua. Ia selalu mencari kesalahan dan jarang mengapresiasi anak akhirnya anak cenderung mudah stres dan menyerah.
Baca juga: Website Layout Design
5. Tidak pernah menghargai anak
Orang tua boleh sesekali memberikan kritik kepada anak. Namun, perlu dibarengi dengan apresiasi yang orang tua berikan terlebih dahulu. Bentuk kritikan kepada anak pun sebisa mungkin dinilai untuk sebuah keharusan orang tua menuntun anak dengan menggunakan kalimat yang baik, bukan malah menjatuhkan semangat anak.
Sebuah kritikan yang diterima anak hanya akan membuat mereka kebingungan dan hilang arah. Mereka akan merasa bahwa orang tuanya tidak pernah benar-benar memahami dan menghargai usaha mereka.
6. Tidak ada batasan terhadap privasi anak
Orang tua tidak sepatutnya mengganggu privasi anak, yaitu seperti melihat seluruh isi pesan anak dengan teman-teman, membaca buku harian anak, mengikuti kemana anak pergi dengan temannya, hingga melanggar batasan yang sudah anak tetapkan. Beri mereka kepercayaan dan kebebasan tanpa melepas pengawasan pada anak. Sebagai orang tua pun pasti memiliki privasi yang disimpan agar tidak diketahui anak, bukan?
Jika orang tua sering menanyakan hal-hal privasi tentang anak tanpa memikirkan batasan yang sudah ditentukan, tentu ini akan membuat anak merasa tidak dihargai oleh orang tuanya dan anak akan merasa tidak dapat diandalkan oleh orang tuanya.
Baca juga: Pengertian Simple Past Future Tense
Demikian penjelasan mengenai ciri-ciri toxic parents yang perlu orang tua dan anak ketahui. Sadari dan segera ubah jika beberapa ciri toxic parent di atas sangat relate dengan perilaku yang saat ini kamu lakukan kepada anak.
Kamu bisa membaca artikel menarik lainnya untuk mendapatkan banyak pengetahuan dan wawasan hanya dengan klik tautan berikut. Jangan lupa ikuti kami di Instagram untuk mengetahui update dan informasi terbaru yang pastinya sangat berguna!
Vocasia adalah salah satu platform edukasi online bersertifikat yang menyediakan banyak pelatihan untuk menunjang keahlianmu dalam berbagai macam bidang. Selain itu, dengan bergabung bersama Vocasia tentunya kamu akan berkesempatan untuk belajar banyak bersama mentor-mentor yang berpengalaman dalam bidangnya!
Nikmati segala penawaran khusus di Vocasia berupa potongan harga untuk mengikuti berbagai kelas online agar kamu semakin mahir dalam berbagai kemampuan! Segera temukan kursus terbaru yang cocok untuk kamu hanya dengan klik tautan berikut.
Baca juga: Pengertian Pajak Bea Cukai