Site icon Vocasia

3 Contoh Email Follow Up Untuk Berbagai Tahapan Kerja

email follow up

Kamu sudah mengirimkan resume tapi tidak dibalas? Atau setelah wawancara kamu tidak kunjung mendengar hasil? Mungkin kamu perlu mengingatkan rekruter dengan mengirimkan email follow up

Berdasarkan Cambridge Dictionary, follow up berarti suatu tindakan yang dilakukan untuk menyelesaikan aksi sebelumnya atau membuatnya lebih sukses.

Dalam hal lamaran kerja, contoh dari aksi sebelumnya termasuk setelah:

  1. Mengirimkan resume
  2. Wawancara
  3. Batas akhir pengumuman

Salah satu caranya supaya sukses melakukan follow up adalah mengirimkan email!

Baca juga: Contoh Email Lamaran Kerja yang Benar dan Menarik

Dilansir dari The Muse, berikut adalah beberapa contoh email follow up yang biasanya diperlukan dalam lamaran kerja:

1. Follow up untuk resume

Timeline: 1-2 minggu setelah mengirimkan resume

Hal yang paling utama adalah:

  1. Tuliskan job title yang dilamar
  2. Tuliskan kapan kamu mengirim lamaran kerja tersebut
  3. Berikan deskripsi singkat tentang diri kamu yang tentunya relevan dengan posisi yang diinginkan
  4. Akhiri dengan Call To Action (CTA)

Jangan lupa untuk melampirkan kembali dokumen seperti CV, cover letter, dan portofolio agar mempermudah rekruter saat mengumpulkan informasi tentang dirimu.

Baca juga: Contoh Body Email Lamaran Kerja yang Baik dan Tipsnya

Contoh email

Subject: Follow-Up on Job Application – [Nama Posisi]

Yth. [Nama HRD atau Hiring Manager],

Perkenalkan, saya [Nama Anda]. Saya ingin menindaklanjuti lamaran kerja yang saya kirimkan pada [tanggal pengiriman] untuk posisi [Nama Posisi] di [Nama Perusahaan].

Saya sangat antusias dengan kesempatan untuk bergabung dan berkontribusi di [Nama Perusahaan], serta berharap dapat mendiskusikan lebih lanjut bagaimana latar belakang dan keterampilan saya dapat mendukung tim Anda.

Mohon informasinya terkait perkembangan proses rekrutmen. Terima kasih atas perhatian dan kesempatannya.

Hormat saya,
[Nama Lengkap]
[No. HP]

2. Follow up untuk wawancara

Timeline: Beberapa jam setelah pertemuan

Poin yang dapat dicantumkan:

  1. Ungkapan terima kasih pada hiring manager atas waktu yang disediakan
  2. Menuliskan ulang bagian dari percakapan yang paling diingat baik itu tentang perusahaan maupun kesamaan personal dengan rekruter
  3. Jika diperlukan, kamu juga bisa melengkapi jawaban susulan dari pertanyaan yang dirasa kurang maksimal saat di wawancara

Contoh email

Dear Bapak/Ibu [nama]

Terima kasih untuk kesempatannya hari ini [1], saya senang mengenal dan belajar lebih tentang [nama perusahaan] dan proyek X yang sedang kerjakan [2]. Saya semakin yakin bahwa ini adalah posisi pekerjaan dan waktu yang tepat baik bagi perusahaan maupun diri saya, dan saya siap untuk membuktikannya.

Berikut terlampir informasi tambahan terkait [pertanyaan] yang kita perbincangkan tadi. Jika butuh diskusi lebih lanjut, saya sangat terbuka untuk menjelaskannya kembali. [3]

Sekali lagi, terima kasih atas waktunya hari ini dan saya berharap bisa berbincang lebih banyak lagi dengan Bapak/Ibu kedepannya.

Salam,
[nama lengkap]

Baca juga: Bocoran 5 Template Balasan Email Pada Proses Wawancara

3. Follow up pengumuman hasil akhir

Timeline: 2-5 hari setelah deadline yang ditentukan

Banyak orang yang tidak mengetahui hal ini, namun sesungguhnya seorang pelamar kerja berhak menanyakan kapan dia akan diberikan konfirmasi hasil akhir.

Email follow up dapat membantu mengingatkan rekruter tentang proses kamu, namun jangan sampai membuat mereka terganggu/kewalahan.

Jadi, pesan ini harus memberi kesan friendly reminder.

Contoh email

Dear Bapak/Ibu [nama]

Saya izin untuk konfirmasi ulang. Berdasarkan percakapan kita minggu lalu, hasil untuk posisi Digital Marketing Specialist akan diumumkan minggu ini. Apakah sudah ada informasi lebih lanjut mengenai hal tersebut? Jika ada yang perlu saya kerjakan untuk membantu proses pengambilan keputusan anda, saya sangat terbuka untuk melakukannya.

Terima kasih,
[nama]

Mengirimkan email follow-up bukan sekadar formalitas, tapi juga bentuk proaktif untuk menunjukkan antusiasme dan profesionalisme. Dengan pendekatan yang tepat, kamu bisa memperkuat peluangmu tanpa terkesan memaksa. Jadi, jangan ragu untuk follow-up dan pastikan proses rekrutmenmu tetap on track!

Exit mobile version