Setiap objek, baik manusia, organisasi, perusahaan maupun produk memiliki citra yang melekat. Citra berkaitan dengan gambaran yang dimiliki orang banyak mengenai pribadi, organisasi, perusahaan maupun produk. Kotler menjelaskan bahwa citra adalah respons konsumen yang didefinisikan sebagai kepercayaan. Sementara itu, menurut Nguyen dan Le Blanc citra perusahaan adalah keseluruhan kesan yang terbentuk di benak masyarakat. Jadi, citra adalah salah satu aset penting dari organisasi yang selayaknya terus-menerus dibangun dan dipelihara. Citra tidak dapat direkayasa, melainkan dibentuk oleh masyarakat. Komunikasi dan keterbukaan merupakan usaha ideal untuk membangun citra positif.
Sebelum membahas lebih lanjut faktor-faktor pembentukan citra sebuah perusahaan. Terlebih dahulu kita akan membahas berbagai definisi citra dari para ahli, dan juga jenis-jenis citra . Simak dibawah ini yuk!
Definisi Citra Menurut para Ahli
Citra adalah a picture of mind, yaitu gambaran yang ada di dalam benak seseorang (Holt, Rinehart, and Winston, 1996). Berikut beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli:
- Menurut Huddleston citra adalah serangkaian kepercayaan yang dihubungkan dengan sebuah gambaran yang dimiliki atau diperoleh dari pengalaman.
- Bill Canton mendefinisikan citra sebagai kesan, perasaan dan gambaran diri publik terhadap perusahaan.
- Richard F.Gerson menyatakan bahwa citra adalah tentang bagaimana konsumen, calon konsumen dan pesaing melihat anda.
- Philip Kotler mengemukakan bahwa citra adalah seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu objek.
- Frank Jefkins mengartikan citra sebagai kesan seseorang atau individu tentang sesuatu yang muncul sebagai hasil dari pengetahuan dan pengalamannya.
Jenis-jenis Citra
Menurut Frank Jefkins (Nova, 2011: 299-300), terdapat 6 (enam) jenis citra, yaitu:
- Citra Bayangan
Biasanya citra ini melekat kepada pemimpin perusahaan terkait pandangan orang lain. Pemimpin tersebut selalu merasa semua orang mempunyai pandangan yang positif terhadap perusahaan. Biasanya, perasaan pemimpin tersebut tidak tepat karena hampir serupa dengan fantasi.
- Citra yang Berlaku (Current Image)
Current image merupakan kesan baik milik orang lain tentang perusahaan atau hal lain berkaitan dengan produk.
- Citra yang Diharapkan (Wish Image)
Wish image adalah citra yang diinginkan manajemen atau organisasi.
- Citra Perusahaan (Corporate Image)
Corporate image ini berkaitan dengan sosok perusahaan untuk menciptakan citra positif, lebih dikenal serta diterima publik.
- Citra Majemuk (Multiple Image)
Multiple image merupakan pelengkap dari citra perusahaan, misalnya bagaimana pihak PR, misalnya mengenalkan identitas perusahaan.
- Citra Penampilan (Performance Image)
Performance image ini lebih ditujukan kepada subjeknya, bagaimana kinerja atau penampilan diri para profesional.
4 Faktor Pembentukan Citra Sebuah Perusahaan
Citra sebuah perusahaan terbentuk dari beragam sebab, antara lain:
1. Identitas Fisik
Secara fisik, sebuah perusahaan dapat dilihat dari pengenal visual, audio, dan media komunikasi yang digunakan. Pengenal visual misalnya nama yang melekat, logo, gedun dan lobi sebuah kantor. Kemudian pengenal audio misalnya sebuah perusahaan memiliki jingle atau lagu yang mencerminkan corak perusahaan. Selanjutnya pengenal media, berhubungan dengan media yang digunakan perusahaan untuk memperkenalkan citra diri. Misalnya berupa company profile, brosur, laporan tahunan. berita dan lain-lain. Beragam pengenal tersebut biaanya mencerminkan identitas, visi, misi dan sifat si pemilik.
2. Identitas Nonfisik
Identitas nonfisik berhubungan dengan identitas organisasi yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Misalnya, sejarah, filosofi, budaya di dalam organisasi, sistem funish and reward. Kemudian susunan manajemen, kepercayaan dan nilai kemanusiaan yang ditanamkan dan lain sebagainya.
3. Kualitas, Hasil, Mutu, dan Pelayanan
Selain identitas, citra sebuah perusahaan juga dibentuk oleh hasil dan mutu produk. Artinya, sebuah produk yang dirancang, baik barang atau jasa, mencerminkan kualitas manajemen. Semakin baik sebuah hasil kerja dengan dibarengi mutu yang terjaga, citra organisasi tentu semakin baik. Untuk menunjang hasil dan menjaga kebaikan mutu dimata konsumen, perusahaan harus memaksimalkan pelayanan. Bentuk “pelayanan bintang lima” tentunya akan sangat berkesan di mata konsumen. Memaksimalkan pelayanan juga sebagai bentuk usaha membangun citra perusahaan yang ideal.
4. Aktivitas dan Pola Hubungan
Jika sebuah perusahaan sudah mempunyai produk dengan mutu terjaga, maka menjaga hubungan dengan konsumen dan rekan bisnis tentu harus selalu dicatat. Aktivitas dan pola hubungan dengan individu, jaringan dan sumber daya di luar organisasi mencerminkan citra perusahaan. memberikan respons jujur dan memperlihatkan tanggung jawab adalah pola dasar.
Manfaat Citra Perusahaan
Setelah mengetahui faktor pembentukan citra perusahaan, maka pembahasan selanjutnya adalah manfaat dari sitra perusahaan. Menurut Siswanto Sutojo mengemukakan, citra perusahaan yang baik dan kuat mempunyai manfaat sebagai berikut:
- Daya saing jangka menengah dan panjang yang mantap,
Dimana citra perusahaan yang baik dan kuat akan menjadi identitas atau kepribadian perusahaan yang tidak mudah ditiru perusahaan lain. Sekaligus melindungi perusahaan dari pesaing.
- Menjadi perisai selama masa krisis,
Perusahaan yang memiliki citra baik dan kuat akan lebih mudah mendapatkan dukungan serta maaf dari masyarakat atas kesalahannya.
- Menjadi daya tarik eksekutif andal,
Sebuah perusahaan dengan citra yang baik dan kuat akan mampu menarik, memotivasi dan menahan eksekutif andal yang meupakan aset penting penggerak roda perusahaan.
- Meningkatkan efektivitas strategi pemasaran,
Dengan citra yang sudah terbentuk dengan baik, dalam menerjunkan produk baru di pasar maka kegiatan melakukan strategi pemasaran tidak akan sebesar saat belum adanya citra.
- Pengehematan biaya operasional,
Sebuah perusahaan dengan citra yang baik dan kuat akan membutuhkan biaya untuk mempromosikan produk lebih sedikit atau lebih hemat dibandingkan yang dilakukan oleh perusahaan yang belum memiliki citra atau bahkan belum dikenal konsumen.
Nah itu tadi penjelasn mengenai definisi, jenis-jenis, faktor pembentukan, dan manfaat citra sebuah perusahaan. Semoga artikel ini bermanfaat, jangan lupa komen dibawah juga ya!
Baca Juga : Pengertian dan Sejarah Perkembangan Opini Publik