Ada banyak pendapat yang dikemukakan untuk mengupas fungsi-fungsi komunikasi massa. Sama dengan definisi komunikasi massa, fungsi komunikasi massa juga memiliki latar belakang dengan tujuan yang berbeda satu sama lain. Meskipun satu pendapat dengan pendapat lain berbeda, tetapi titik tekan mereka kemungkinan sama. Misalnya, ada yang mengatakan bahwa fungsi media massa itu mendidik. Tetapi ada pendapat yang mengatakan fungsi itu sudah tercakup dalam pewarisan sosial. Apapun yang dikemukakan, setidaknya ada benang merah bahwa fungsi komunikasi massa secara umum bisa dikemukakan, seperti informasi, pendidikan, dan hiburan.
Fungsi-fungsi Komunikasi Massa
Dilansir dari buku pengantar komunikasi massa, karya Nurudin (2015). Terdapat 10 (sepuluh) fungsi komunikasi massa yang dikemukakan oleh para ahli. Berikut dibawah ini penjelasannya.
1. Informasi
Fungsi informasi merupakan fungsi paling penting yang terdapat dalam komunikasi massa. Komponen paling penting untuk mengetahui fungsi informasi ini adalah berita-berita yang disajikan. Iklan pun dalam beberapa hal memiliki fungsi memberikan informasi disamping fungsi-fungsi yang lain.
Fakta-fakta yang dicari wartawan di lapangan kemudian dituangkannya dalam tulisan juga merupakan informasi. Fakta yang dimaksud adalah adanya kejadian yang benar-benar terjadi di masyarakat. Dalam istilah jurnalistik, fakta-fakta tersebut dapat diringkas dalam istilah 5W+1H (What, Who, When, Where, Why, + How). Yang memiliki arti Apa, Siapa, Kapan, Dimana, Mengapa, dan Bagaimana.
Perkembangan jurnalistik saat ini, media massa yang hanya menulis atau menyajikan berita dan mengemukakan fakta-fakta sudah tidak mencukupi lagi. Di mata Jakob Oetama (2001) sebuah berita bukanlah kejadiannya, tetapi laporan tentang sesuatu kejadian yang aktual dan bermakna. Kejadiannya sendiri merupakan sesuatu yang objektif, sedangkan bagaimana kejadian itu dipilih menjadi berita atau dilaporkan sebagai berita, jelas sesuatu yang subjektif. Hal apa yang harus terungkap dari pernyataan tersebut adalah bahwa harus ada perkembangan baru dalam proses pencarian dan pembuatan berita. Fakta dilapangan berita yang disajikan tidak memiliki bobot nilai tinggi jika tidak ada makna yang terkandung didalam berita tersebut.
Dengan demikian, jurnalisme makna sudah seharusnya dijalankan pers untuk menjelaskan lebih lanjut fungsi informasi. Artinya, fungsi pers adalah melaporkan peristiwa didalam masyarakat yang lebih kompleks dan memberikan makna terhadap peristiwa-peristiwa tersebut.
2. Hiburan
Fungsi hiburan untuk media elektronik menduduki posisi yang paling tinggi dibandingkan dengan fungsi-fungsi yang lain. Masalahnya, masyarakat kita masih menjadikan televisi sebagai media hiburan. Dalam sebuah keluarga, televisi bisa sebagai perekat keintiman keluarga itu karena masing-masing anggota keluarga mempunyai kesibukan sendiri-sendiri. Setelah kelelahan dengan aktivitasnya masing-masing, ketika malam hari berada di rumah, kemungkinan besar mereka menjadikan televisi sebagai media hiburan sekaligus sarana untuk berkumpul bersama keluarga.
Hal ini sangat berbeda dengan media cetak. Media cetak biasanya tidak menempatkan hiburan pada posisi paling atas, tetapi informasi. Namun demikian, media cetak pun tetap harus memfungsikan hiburan. Gambar-gambar bewarna yang muncul disetiap halaman, adanya teka-teki, dan cerita bergambar (cergam). Ketiga hal tersebut menjadi beberapa ciri bahwa media cetak juga memberikan layanan hiburan.
3. Persuasi
Fungsi persuasif komunikasi massa tidak kalah pentingnya dengan fungsi informasi dan hiburan. Banyak bentuk tulisan yang kalau diperhatikan sekilas hanya berupa informasi. Tetapi jika diperhatikan secara lebih jeli ternyata terdapat fungsi persuasi. Tulisan pada tajuk rencana, artikel, dan surat pembaca merupakan contoh tulisan persuasif.
Bagi Josep A. Devito (1997) fungsi persuasi dianggap sebagai fungsi yang paling penting dari komunikasi massa. Persuasi bisa datang dari berbagai macam bentuk yaitu:
- Mengukuhkan atau memperkuat sikap, kepercayaan, atau nilai seseorang.
- Mengubah sikap, kepercayaan, atau nilai seseorang.
- Menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu.
- Memperkenalkan etika, atau menawarkan sistem nilai tertentu.
4. Transmisi Budaya
Transimisi budaya merupakan salah satu fungsi komunikasi massa yang paling luas, meskipun paling sedikit dibicarakan. Pada dasarnya transimisi budaya tidak dapat dielakkan, selalu hadir dalam berbagai bentuk komunikasi yang mempunyai dampak pada penerimaan individu. Demikian juga, beberapa bentuk komunikasi menjadi bagian dari pengalaman dan pengetahuan individu. Melalui individu, komunikasi menjadi bagian dari pengalaman kolektif kelompok, publik, audience berbagai jenis, dan individu bagian dari suatu massa. Hal ini merupakan pengalaman kolektif yang direfleksikan kembali melalui bentuk komunikasi. Tidak hanya melalui media massa, tetapi juga dalam seni, ilmu pengetahuan, dan masyarakat.
Warisan kemudian adalah sampak akumulasi budaya dan masyarakat sebelumnya yang telah menjadi bagian dari hak asasi manusia. Hal itu ditransmisikan oleh individu, orang tua, kawan sebaya, kelompok primer atau sekunder, dan proses pendidikan. Budaya komunikasi tersebut secara rutin dimodifikasi oleh pengalaman baru yang didapat.
5. Mendorong Kohesi Sosial
Kohesi yang dimaksud disini adalah penyatuan. Artinya media massa mendorong masyarakat untuk bersatu. Dengan kata lin, media massa merangsang masyarakat untuk memikirkan dirinya bahwa bercerai-berai bukan keadaan yang baik bagi kehidupan mereka. Media massa yang memberitakan arti pentingnya kerukunan hidup umat beragama, sama saja media massa itu mendorong kohesi sosial.
6. Pengawasan
Bagi Laswell, komunikasi massa mempunyai fungsi pengawasan. Artinya, menunjuk pada pengumpulan dan penyebaran informasi mengenai kejadian-kejadian yang ada disekitar kita. Fungsi pengawasan bisa dibagi menjadi dua, yakni pengawasan peringatan, dan pengawasan instrumental. Fungsi pengawasan peringatan bisa meliputu informasi prediksi bencana alam, informasi suatu wabah penyakit yang mulai menyebar. Serta bisa juga informasi adanya serangan militer yang akan dilakukan oleh negara lain.
Sementara itu, fungsi kedua adalah pengawasan instrumental. Aktualisasi dari fungsi ini adalah penyebaran informasi yang berguna bagi masyarakat. Harga kebutuhan sehari-hari merupakan informasi penting yang sangat dibutuhkan masyarakat.
7. Korelasi
Fungsi korelasi yang dimaksud adalah fungsi yang menghubungkan bagian-bagian dari masyarakat agar sesuai dengan lingkungannya. Erat kaitannya dengan fungsi ini adalah media massa sebagai penghubung antara berbagai komponen masyarakat. Sebuah berita yang disajikan oleh seorang reporter akan menghubungkan kedua pihak. Pihak narasumber (salah satu unsur bagian masyarakat) dengan pembaca surat kabar (unsur bagian masyarakat yang lain).
8. Pewarisan Sosial
Dalam hal ini media massa berfungsi sebagai seorang pendidik, baik yang menyangkut pendidikan formal maupun informal. Media massa mencoba meneruskan atau mewariskan suatu ilmu pengetahuan, nilai, norma, pranata, dan etika dari satu generasi ke genarasi selanjutnya.
Jika suatu media massa yang memberitakan ulang tahun bung Hatta, dengan ulasan disertai ide-ide brilian wakil presiden pertama RI tersebut. Maka media massa itu sedang berfungsi mewariskan ide dan gagasan bung Hatta kepada generasi selanjutnya.
9. Melawan Kekuasaan dan Kekuatan Represif
Dalam kurun waktu lama, komunikasi massa dipahami secara linear memerankan fungsi-fungsi klasik seperti yang diungkapkan sebelumnya. Hal yang dilupakan oleh banyak orang adalah bahwa komunikasi massa bisa menjadi sebuah alat untuk melawan kekuasaan dan kekuatan represif. Komunikasi massa berperan memberikan informasi, tetapi informasi yang diungkapkannya ternyata memiliki motif-motif tertentu untuk melawan kemapanan. Memang diakui bahwa komunikasi massa juga bisa berperan untuk memperkuat kekuasaan, tetapi bisa juga sebaliknya.
Berbagai skandal dan penyelewengan yang dilakukan penguasa pernah dikritis media. Bahkan pasca-Orba, media massa sangat bombastis memilih kata-kata atau kalimat atas ketidakadilan yang terjadi. Meskipun sangat mungkin apa yang ditulisnya memiliki motif pribadi atau kelompok. Namun yang jelas, semua itu harus dilihat dengan mulai munculnya ruang untuk bebas mengekspresikan dirinya, termasuk untuk melawan kekuasaan.
10. Menggugat Hubungan Trikotomi
Hubungan trikotomi adalah hubungan yang bertolak belakang antara tiga pihak. Dalam kajian komunikasi hubungan trikotomi melibatkan pemerintah, pers, dan masyarakat. Ketiga pihak ini dianggap tidak pernah mencapai sepakat karena perbedaan kepetingan masing-masing pihak. Oleh karena itu, bisa disebut dengan hubungan trikotomi. Hal demikian bisa dimaklumi karena ketiganya mempunyai tuntutan yang berbeda satu sama lain ketika menghadapi suatu persoalan.
Disinilah kemudian komunikasi massa melalui media massa memiliki tugas penting untuk mengubah hubungan trikotomi yang tidak kondusif tersebut. Media massa melalui berita-berita yang berbobot, mengungkap peristiwa yang bertedensi politik tinggi. Tetapi mampu mengungkapkan, mengkritik kebobrokkan yang ada di pemerintahan, seperti korupsi para pejabat.
Nah itu tadi penjelasan mengenai sepuluh fungsi komunikasi massa menurut para ahli. Bagaimana menurutmu penjelasan diatas, komen dibawah ya!
Baca Juga : 7 Teori Media Massa Menurut para Ahli