Kesehatan mental adalah keadaan yang mencakup kesejahteraan emosional, psikologis, dan sosial seseorang. Kesehatan mental memengaruhi cara seseorang berpikir, merasakan, dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari.
Ini juga membantu seseorang mengatasi stres dan masalah, mengelola konflik dengan orang lain dan membuat pilihan.
Kesehatan mental adalah ketika Anda berada dalam keadaan sejahtera, yaitu. Anda merasa baik, tenang dan dapat berfungsi secara optimal dalam hidup Anda, sekaligus dapat memahami arti dan tujuan hidup.
Sebaliknya, gangguan jiwa atau penyakit mental adalah kondisi serius yang dapat memengaruhi pemikiran, suasana hati, dan perilaku seseorang. Ada banyak jenis gangguan jiwa dengan gejala yang berbeda-beda, seperti anoreksia, depresi, gangguan kecemasan, serangan panik, gangguan kecanduan, dan skizofrenia. WHO sendiri menggambarkan ciri-ciri pikiran yang sehat, misalnya.
- Mampu mengatasi tekanan hidup yang normal
- Mampu bekerja secara produktif
- Mampu memberikan kontribusi kepada masyarakat
- Menyadari kemampuan dan potensi diri
Kesehatan mental seseorang dapat berubah yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti genetik, pelecehan seksual, trauma masa lalu, pola hidup tidak sehat, dan cedera otak. Kesehatan mental sangat penting diperhatikan pada setiap tahap kehidupan, dari kecil hingga dewasa. Jika tidak, bisa terjadi komplikasi yang menurunkan kualitas hidup hingga mengancam jiwa.
Penyebab
Gangguan kesehatan mental, secara umum dapat disebabkan oleh berbagai faktor genetik dan lingkungan, antara lain:
- Diwariskan dari keluarga
- Tekanan dari lingkungan
- Terpapar zat beracun tertentu saat masih di dalam kandungan terkadang dikaitkan dengan penyakit mental
- Ketergantungan alkohol dan kecanduan obat-obatan
- Mengalami tindakan kekerasan dalam rumah tangga
- Kekerasan atau pelecehan di masa kanak-kanak
- Gangguan neurotransmitter
- Kesepian, atau kondisi terisolasi secara sosial
- Trauma mendalam, seperti terlibat kecelakaan berat, perang, pelecehan, dan bencana alam
Faktor Risiko
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan mental dan menyebabkan gangguan mental dibagi menjadi tiga, yaitu:
- Faktor biologi: genetik, kimia pada otak, gangguan pada otak
- Faktor kehidupan: trauma, pelecehan, racun, alkohol, obat-obatan
- Faktor keluarga: riwayat keluarga, masalah keluarga
Gejala
Sementara itu, beberapa gejala gangguan jiwa dapat berupa:
- Makan atau tidur terlalu sedikit atau banyak
- Menarik diri dari orang lain dan aktivitas umum
- Tidak berenergi atau hanya memiliki sedikit energi
- Merasa mati rasa atau tidak ada yang berarti
- Mengalami nyeri yang tidak dapat dijelaskan
- Merasa tak berdaya atau putus asa
- Merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan menggunakan narkoba
- Merasa bingung, pelupa, marah, cemas, dan takut yang tidak biasa
- Berteriak atau bertengkar dengan keluarga dan teman
- Mengalami perubahan suasana hati (mood swing) yang parah sehingga menyebabkan masalah pada hubungan dengan orang lain
- Memiliki pemikiran dan kenangan yang persisten dan tidak bisa dikeluarkan dari kepala
- Mendengar suara atau mempercayai sesuatu yang tidak benar
- Berpikir untuk menyakiti diri sendiri atau orang lain
- Tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari seperti merawat anak atau pergi ke sekolah atau tempat kerja
Diagnosis
Dokter kesehatan jiwa akan menentukan diagnosis adanya gangguan pada kesehatan mental berdasarkan The Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM). Petunjuk DSM mencakup gejala dan tanda dari ratusan penyakit mental. Dokter akan mencari tahu mengenai persepsi penderita dan orang lain terhadap kondisi penderita.Selain itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik untuk menyingkirkan kemungkinan adanya penyakit fisik. Pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan lab fungsi tiroid atau alkohol dan obat-obatan juga akan dilakukan.
Pengobatan
Penanganan terhadap orang yang mengalami gangguan kesehatan jiwa tergantung dari tipe gangguan itu sendiri. Namun, pada dasarnya pengobatan kesehatan jiwa mencakup obat-obatan dan psikoterapi. Pengobatan kasus gangguan mental yang berat juga bisa melibatkan beberapa pihak, seperti dokter ahli kejiwaan, dokter umum, anggota keluarga, dan lain-lain.Obat-obatan penyakit kejiwaan yang dapat digunakan meliputi antidepresan, antiansietas, atau anticemas; obat untuk menstabilkan mood, dan antipsikotik. Psikoterapi disebut juga terapi bicara yang meliputi kondisi penderita dan isu terkait kepada dokter ahli jiwa.Terdapat banyak tipe dari psikoterapi. Pengobatan biasanya dapat berlangsung beberapa bulan hingga lebih lama. Psikoterapi dapat hanya bersama penderita atau anggota keluarga.
Pengobatan lain meliputi:
- Stimulasi otak termasuk terapi elektrokonvulsif, stimulasi magnetik transkranial, pengobatan eksperimental yang disebut stimulasi otak dalam, dan stimulasi saraf vagus.
- Perawatan rumah sakit dan perumahan
- Pengobatan penyalahgunaan zat
Pencegahan
Mencegah terjadi gangguan mental dapat dilakukan dengan menjaga kesehatan mental yang positif, seperti:
- Tetap berhubungan dengan orang lain
- Terus berpikir positif
- Tetap aktif secara fisik
- Membantu orang lain
- Cukup tidur atau istirahat
- Memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah
- Mencari bantuan profesional jika diperlukan
Komplikasi
Gangguan kesehatan mental yang tidak tertangani dengan baik bisa menyebabkan masalah kesehatan emosional, perilaku, dan fisik yang parah pada penderita.
Komplikasi yang terkadang dikaitkan dengan penyakit mental meliputi:
- Ketidakbahagiaan dan penurunan kenikmatan hidup
- Konflik keluarga
- Kesulitan dalam berelasi dan berhubungan dengan orang lain
- Terjadi isolasi sosial
- Masalah dengan alkohol, rokok, dan obat-obatan lainnya
- Kehilangan pekerjaan atau gangguan belajar sekolah, atau masalah lain yang berhubungan dengan keduanya
- Masalah hukum dan keuangan
- Kecenderungan untuk menyakiti diri sendiri dan atau orang lain, termasuk bunuh diri atau pembunuhan
- Sistem kekebalan tubuh melemah, sehingga tubuh penderita akan kesulitan melawan infeksi
- Penyakit jantung dan kondisi medis lainnya