Halo teman-teman Vocasia
Sebagai manusia, tentu saja kegiatan bersosialisasi menjadi hal yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari karena komunikasi menjadi hal utama dalam bersosialisasi. Dengan kemampuan komunikasi yang baik, kita akan lebih mudah dalam bersosialisasi.
Komunikasi memiliki berbagai macam loh, biasanya gaya komunikasi ini digunakan di berbagai kondisi. Gaya-gaya komunikasi meliputi komunikasi pasif, komunikasi agresif, dan komunikasi asertif. Komunikasi yang baik akan mempermudah lawan komunikasi kamu dalam mengerti informasi yang kamu berikan. Lalu apa sih pengertian komunikasi pasif, komunikasi agresif, dan komunikasi asertif? Yuk disimak!
1. Komunikasi Pasif
Komunikasi pasif cenderung digunakan untuk menghindari konflik. Biasanya orang yang menggunakan gaya komunikasi ini akan menempatkan diri sendiri di situasi ‘menang kalah’, dimana akan menghasilkan perasaan tertindas, marah, dan kehilangan kontrol.
Orang-orang yang sering menggunakan gaya komunikasi pasif memiliki kepercayaan diri yang rendah kepada diri sendiri. Ketika dia berbicara di lingkungan sekitarnya, orang lain akan mengacuhkan dan menolaknya sehingga orang yang menggunakan gaya komunikasi pasif ini tidak memiliki kepercayaan diri dan sulit untuk mengenali kebutuhan diri sendiri.
Ciri-ciri dari pengguna gaya komunikasi pasif adalah:
- Orang tersebut akan jarang mengungkapkan kebutuhan atau perasaannya.
- Lebih cenderung mengikuti pilihan dan kemauan orang lain.
- Cenderung menghindari konflik.
- Selalu mengedepankan pilihan orang lain.
- Tidak mampu mempertahankan hak dan kewajiban pribadinya.
- Selalu memendam kemarahan dan kekecewaan.
- Merasa tidak apa-apa bila dirinya tak diinginkan.
- Orang tipe ini tidak bisa mengambil keputusan dengan cakap.
- Selalu mencari-cari alasan atas tindakan yang dilakukan.
2. Gaya komunikasi agresif
Orang yang menggunakan tipe komunikasi agresif akan menciptakan kondisi menang-kalah. Gaya komunikasi ini menerapkan tindakan intimidasi dan kontrol terhadap orang lain agar mendapatkan apa yang diinginkan. Dengan menggunakan gaya komunikasi ini, pelaku cenderung menyakiti orang lain sehingga dia akan kurang dihormati. Selain itu, orang yang menggunakan komunikasi ini tidak menggunakan perasaan terhadap orang lain.
Ciri-ciri dari pengguna gaya komunikasi agresif adalah:
- Pelaku ingin kemauan dan pendapatnya selalu diikuti.
- Senang memaksa orang lain untuk melakukan hal-hal yang tidak ingin dilakukan.
- Bersikap keras dan bermusuhan.
- Senang menyerang secara fisik dan/atau verbal.
- Bersikap interuptif.
- Bersikap intimidatif.
- Ingin menang dengan segala cara.
- Suka mengkambinghitamkan orang lain.
- Suka memakai figur “Big Boss”.
3. Gaya Komunikasi Asertif
Orang yang menggunakan gaya komunikasi asertif biasanya akan langsung mengarah ke situasi menang-menang. Gaya komunikasi ini menghormati keinginan pribadi, pendapat pribadi, dan pendapat orang lain. Orang yang bersikap asertif biasanya menggunakan kepercayaan bahwa setiap orang memiliki kemampuan dalam menyelesaikan masalah diri sendiri, sedangkan orang lain hanya membantu saja. Selain itu, orang yang memiliki gaya komunikasi asertif akan bertanggung jawab terhadap keputusan dan perbuatannya sendiri.
Ciri-ciri dari pengguna gaya komunikasi asertif adalah:
- Jujur dan terbuka terhadap pendapat diri sendiri maupun orang lain.
- Menyatakan pendapat pribadi tanpa mengorbankan orang lain.
- Mencari solusi dan keputusan bersama.
- Mendengarkan pendapat orang lain dan memahaminya.
- Menyatakan perasaan pribadi.
- Bersikap jujur, tetapi juga berhati-hati untuk mempertahankan diri sendiri.
Begitu sobat Vocasia tentang berbagai gaya komunikasi yang ada. Semoga artikel ini bisa membantu sobat dalam memahami gaya-gaya komunikasi yang ditemukan di masyarakat. Bagi sobat yang tertarik dalam memperdalam ilmu komunikasi ke orang, sobat bisa mengikuti kursus “Keterampilan Dasar dalam Berkomunikasi” dengan mengekelik tombol di bawah ini:
