Site icon Vocasia

Pentingnya Bagi Anak Muda, Yuk Ketahui Lebih Dalam Tentang Soft Skill!

Kita pasti sering mendengar istilah soft skill. Namun, pada beberapa orang soft skill hanya dijadikan pengetahuan sekilas saja tanpa mencari tahu tentang soft skill secara mendalam. Padahal, masa kini soft skill sering kali dikaitkan bagi anak muda yang ingin sukses dalam dunia pekerjaan. Soft skill bahkan disebut-sebut sebagai suatu kemampuan yang penting dimiliki untuk menunjang karir dari seseorang. Lalu sebenarnya apa itu soft skill?

Pengertian Soft Skill

Soft skill merupakan suatu kemampuan yang dimiliki seseorang dalam melakukan interaksi sosial di lingkungan sekitarnya dan bersifat non teknis. Kemampuan tersebut memperlihatkan cara seseorang dalam berpikir, bersikap, bertindak, dan berinteraksi dengan orang lain atau orang-orang di sekitarnya. Dari pengertian mengenai soft skill tersebut, maka tak heran bahwa saat ini dunia pendidikan pun menggencarkan akan kemampuan tersebut karena dapat meningkatkan kualitas dan juga menumbuhkan nilai-nilai kompetitif sehingga dapat mempermudah pelajar maupun mahasiswa ketika memasuki dunia kerja.

Contoh Soft Skill

Agar lebih paham mengenai soft skill, maka sudah sepatutnya anda mengetahui contoh-contoh dari soft skill guna memahami lebih dalam tentang soft skill tersebut. Berikut adalah beberapa contoh dari soft skill yang dapat diterapkan di lingkungan sekitar :

1) Penyelesaian Masalah (Problem Solving)

Contoh pertama dari soft skill yakni penyelesaian masalah atau problem solving. Pada kehidupan sehari-hari, pasti Anda seringkali dihadapkan dengan berbagai macam masalah. Alhasil, kemampuan ini sangat dibutuhkan ketika Anda akan menghadapi suatu permasalahan dan dapat diselesaikan dengan baik melalui alternatif solusi. Bahkan dalam dunia kerja, suatu perusahaan sangat menghargai orang-orang yang memiliki kemampuan untuk menyelesaikan masalah dengan baik atau problem solving tersebut. Adapun beberapa contoh soft skill di bidang problem solving atau penyelesaian masalah di antaranya yaitu kreativitas, berpikir kritis, manajemen resiko, research, dan kerja sama tim.

2) Komunikasi (Communication)

Salah satu soft skill yang paling penting dalam dunia pendidikan dan dunia kerja adalah komunikasi (communication). Karena, pada dunia pendidikan dan dunia kerja sendiri terdapat beberapa tugas dimana seseorang harus mengandalkan kemampuan komunikasinya seperti saat melakukan presentasi. Sehingga, kemampuan ini harus diasah secara rutin agar dapat menerapkannya dengan baik. Beberapa contoh soft skill yang termasuk ke dalam komunikasi (communication) yakni presentasi, storytelling, negosiasi, public speaking, dan kemampuan untuk mendengarkan secara aktif.

3) Berpikir Kritis (Critical Thinking)

Berpikir kritis (critical thinking) merupakan kemampuan seseorang untuk menganalisis suatu fakta sebelum mengambil keputusan. Kemampuan ini sangat penting karena dibutuhkan dalam penyelesaian suatu konflik yang sangat kompleks sehingga membutuhkan keputusan yang telah dianalisis sedemikian rupa. Kemampuan ini dapat dilatih dengan memperbanyak informasi melalui buku atau internet dan banyak berdiskusi dengan orang lain. Soft skill yang termasuk ke dalam bidang critical thinking seperti kreativitas, curiosity atau rasa ingin tahu, keinginan untuk mempelajari hal baru, dan pola pikir logis.

4) Kepemimpinan (Leadership)

Kemampuan ini sangat penting untuk dimiliki meskipun Anda tidak memiliki posisi sebagai seorang pemimpin. Karena, kemampuan tersebut dapat membantu untuk menyelesaikan permasalahan dan mengambil keputusan, serta dapat mengetahui dan menangani permasalahan bersama kelompok atau orang lainĀ  pada kondisi tertentu. Keterampilan yang berkaitan dengan kepemimpinan (leadership) di antaranya yaitu pengambilan keputusan, manajemen proyek, dan mentoring.

5) Manajemen Waktu (Time Management)

Manajemen waktu (time management) merupakan kemampuan seseorang dalam menggunakan waktu sebaik mungkin secara efektif dan produktif. Kemampuan ini sangat dibutuhkan karena apabila Anda dihadapkan dengan suatu tugas atau pekerjaan yang sangat banyak, hal tersebut dapat diselesaikan dengan tepat waktu apabila kita memiliki kemampuan time management yang baik.

6) Kerja Sama Tim (Teamwork)

Kerja sama tim merupakan kemampuan seseorang untuk bekerja dengan orang lain seperti empati, komunikasi dua arah, dan berkolaborasi. Kemampuan ini sangat dibutuhkan karena dalam suatu tugas atau pekerjaan seringkali dibentuk kelompok untuk menyelesaikan permasalahan. Selain itu, suatu tugas tentunya akan terasa lebih ringan apabila dikerjakan bersama tim. Adapun contoh dari soft skill teamwork yakni membantu menyelesaikan tugas anggota tim, berpartisipasi dengan baik dalam rapat, menyelesaikan tugas tepat waktu, dan menghargai pendapat orang lain.

Beberapa soft skill yang disebutkan di atas hanyalah sebagian contoh dari penerapan soft skill, contoh-contoh lain yang dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari di antaranya yaitu kecerdasan emosi (emotional intelligence), menyelesaikan konflik (conflict resolution), pengambilan keputusan (decision making), kemampuan beradaptasi, sikap positif, etos kerja, kreativitas, dan masih banyak lagi.

Mengapa Soft Skill Penting Bagi Anak Muda?

Soft skill memiliki peran penting dalam penulisan CV atau resume, melakukan wawancara, dan menunjang karir seseorang. Keterampilan soft skill ini dapat diterapkan pada beberapa hal seperti organisasi, beasiswa, praktik magang, dunia pekerjaan, dan lain sebagainya. Dengan adanya keterampilan soft skill yang Anda miliki, maka akan mempermudah Anda dalam memilih dan menentukan tugas atau pekerjaan apa yang ingin Anda lakukan. Soft skill memiliki beberapa manfaat di antaranya yakni meningkatkan profesionalisme, menambah koneksi (networking), meningkatkan rasa kepemimpinan, meningkatkan keterampilan komunikasi, meningkatkan value dari diri seseorang, dan masih banyak lagi. Soft skill dapat dikembangkan dan ditingkatkan dengan beberapa cara di antaranya yaitu dengan memperbanyak interaksi dengan orang lain, belajar mengatur waktu, belajar mengendalikan emosi, sering berkomunikasi baik secara online maupun offline, berlatih untuk menerima masukan dan mengolahnya, membiasakan diri dengan perubahan, fokus dan mengasah keterampilan yang diinginkan, mengamati cara orang bekerja atau memecahkan masalah, mengikuti kegiatan sosial, memanfaatkan waktu magang, aktif di organisasi kampus, bekerja part time, mengikuti kursus, dan lain-lain.

Penulis Asli: Resti Amalina [Kelompok D- Studi Independen Vocasia]

Exit mobile version