Kriteria umum nilai berita (news value) merupakan acuan yang dapat digunakan oleh para jurnalis, yakni para reporter dan editor. Hal itu ditujukan untuk memutuskan fakta yang pantas dijadikan berita dan memilih mana yang lebih baik.Kriteria mengenai nilai berita merupakan patokan berarti bagi reporter. Dengan kriteria tersebut, seorang reporter dapat dengan mudah mendeteksi mana peristiwa yang harus diliput dan dilaporkan. Serta mana peristiwa yang tak perlu diliput dan harus dilupakan. Selain itu kriteria nilai berita, juga sangat penting bagi para editor dalam mempertimbangkan dan memutuskan. Mana berita terpenting dan terbaik untuk dimuat, disiarkan, atau ditayangkan melalui medianya kepada masyarakat luas.
Menurut Brian S. Brooks, George Kennedy, Darly R. Moen, dan Don Ranly dalam News Reporting and Editing (1980). Kriteria umum nilai berita, menunjuk kepada sembilan hal. Beberapa pakar lain menyebutkan, ketertarikan manusiawi (humanity) dan seks (sex) dalam segala dimensi dan manifestasinya. Keduanya juga termasuk ke dalam kriteria umum nilai berita yang harus diperhatikan dengan seksama oleh para reporter dan editor media massa. Sehingga pada akhirnya, semuanya terdapat 11 (sebelas) nilai berita, Apa sajakah itu ? simak penjelasannya dibawah ini!
11 Kriteria Nilai Umum Berita
1. Keluarbiasaan (Unusualness)
News is unusualness. Berita adalah sesuatu yang luar biasa. Dalam pandangan jurnalistik, berita bukanlah suatu peristiwa biasa. Berita adalah suatu peristiwa luar biasa (news is unusual). Untuk menunjukkan berita bukanlah suatu persitiwa biasa, Lord Northchliffe, pujangga dan editor di Inggris abad 18. Beliau menyatakannya dalam sebuah ungkapan yang kemudian sangat populer dan kerap diikuti oleh para teoritisi dan praktisi jurnalistik. Lord menegaskan, apabila orang digigit anjing maka itu bukanlah berita, tetapi sebaliknya apabila orang menggigit anjing, maka itulah berita. (if a dog bites a man it is not news, but if a man bites dog, it is news). Prinsip seperti itu hingga kini masih berlaku dan dijadikan acuan para reporter dan editor di mana pun.
Di dunia ini, begitu banyak peristiwa yang masuk kategori luar biasa. Seperti pesawat terbang meledak di udara, kebakaran yang melahap ratusan rumah di suatu pemukiman, gunung meletus, kapal tenggelam. Peristiwa-peristiwa seperti itu, selalu mendapat tempat besar bagi kehidupan. Kalangan praktisi jurnalistik sangat meyakini, semakin besar suatu peristiwa, semakin besar pula nilai berita yang ditimbulkan. Nilai berita peristiwa luar biasa, paling tidak dapat dilihat dari lima aspek. Lokasi peristiwa, waktu peristiwa, jumlah korban, daya kerjut peristiwa. Serta dampak yang ditimbulkan baik dalam bentuk jiwa, harta, maupun menyangkut perubahan aktivitas kehidupan masyarakat.
2. Kebaruan (Newness)
News is new. Berita adalah semua apa yang terbaru. Berita adalah apa saja yang disebut hasil karya baru, seperti mobil baru, rumah baru, gedung baru, gubernur baru, presiden baru. Semua hal yang baru, apapun namanya pasti memiliki nilai berita. Apa saja perubahan penting yang terjadi dan dianggap berarti, dari soal pemilihan kepala desa hingga pemilihan presiden merupakan berita.
3. Akibat (Impact)
News has impact. Berita adalah segala sesuatu yang berdampak luas. Suatu peristiwa tidak jarang menimbulkan dampak besar dalam kehidupan masyarakat. Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), bunga kredit pemilikan rumah (KPR). Bagaimanapun sangat berpengaruh terhadap anggaran keuangan semua lapisan masyrakat dan keluarga. Apa saja yang menimbulkan akibat sangat berarti bagi masyarakat, itulah berita. Semakin besar dampak sosial budaya ekonomi atau politik yang ditimbulkannya. Maka semakin besar nilai berita yang dikandungnya.
4. Aktual (Timeliness)
News is timeliness. Berita adalah peristiwa yang sedang atau baru terjadi. Secara sederhana aktual berarti menunjuk pada peristiwa yang baru atau yang sedang terjadi. Sesuai dengan definisi jurnalistik, media massa haruslah memuat atau menyiarkan berita-berita aktual yang sangat dibutuhkan masyarakat. Dalam memperoleh dan menyajikan berita-berita atau laporan peristiwa yang aktual ini. Media massa mengerahkan semua sumber daya yang dimilikinya mulai dari wartawan sampai kepada daya dukung peralatan paling modern dan canggih. Semua itu untuk menjangkau narasumber dan melaporkannya pada masyarakat seluas dan secepat mungkin. Aktualitas adalah salah satu ciri utama media massa.
5. Kedekatan (Proximity)
News is nearby. Berita adalah kedekatan. Kedekatan mengandung dua arti, yaitu kedekatan geografis dan kedekatan psikologis. Kedekatan geografis menunjuk pada suatu peristiwa atau berita yang terjadi di sekitar tempat tinggal kita. Semakin dekat suatu peristiwa yang terjadi di domisili kita, maka semakin terusik dan semakin tertarik kita untuk menyimak dan mengikutinya. Seperti contohnya berita kerusuhan di Bandung, Jawa Barat. Maka berita tersebut akan lebih dahulu menarik perhatian warga Bandung dibandingkan warga Jawa Timur.
Kemudian kedekatan psikologis lebih banyak ditentukan oleh tingkat keterikatan pikiran, perasaan, atau kejiwaan seseorang dengan suatu objek atau peristiwa. Seperti contohnya mahasiswa asal Ambon yang sedang kuliah di Bandung. Mahasiswa tersebut akan lebih dulu tertarik membaca berita yang dari Ambon dibandingkan berita yang ada di Bandung. Mengapa demikian ? Karena ada keterikatan psikologis tersendiri bagi mahasiswa tersebut, yaitu disanalah tempat dirinya, orang tua, dan sanak saudaranya tinggal.
6. Informasi (Information)
News is information. Berita adalah informasi. Menurut Wilbur Schramm, informasi adalah segala yang bisa menghilangkan ketidakpastian. Setiap hari, sebuah kota memproduksi ratusan ribu dan bahkan jutaan informasi. Bila 200 kota lebih yang terdapat di seluruh Indonesia digabung, maka dipastikan terdapat miliaran infromasi hanya dalam satu hari. Tetapu dalam perspektif sosio-jurnalistik, dari sekian banyak informasi atau yang nyaris tak terhingga itu, hanya sebagian kecil saja atau sedikit sekali yang dilaporkan media massa.
Apa arti dan maknanya? Tidak setiap informasi mengandung dan memiliki nilai berita. Setiap informasi yang tidak memiliki nilai berita, menurut pandangan jurnalistik tidak layak untuk dimuat, disiarkan, atau ditayangkan media massa.
7. Konflik (Conflict)
News is conflict. Berita adalah konflik atau segala sesuatu yang mengandung unsur atau sarat dengan dimensi pertentangan. Konflik atau pertentangan, merupakan sumber berita yang tak pernah kering dan tak pernah habis. Selama semua orang menyukainya. Ketika terjadi perselisihan antara dua individu yang makin menajam dan tersebar luas, serta banyak orang yang menganggap perselisihan tersebut dianggap penting untuk diketahui. Maka perselisihan itu yang semula urusan individual, berubah menjadi masalah sosial. Di sanalah letak nilai berita konflik. Tiap orang, secara naluriah menyukai konflik sejauh konflik itu tak menyangkut dirinya dan tidak mengganggu kepentingannya.
8. Orang Penting (Public Figure, News Maker)
News is about people. Berita adalah tentang orang-orang penting, orang-orang ternama, pesohor, selebriti, figur publik. Orang-orang penting dna terkemuka dimanapun selalu membuat berita. Jangankan ucapan dan tingkah lakunya, namanya saja sudah membuat berita. Teori jurnalistik menegaskan, nama menciptakan berita (names makes news). Kalangan public figure, tokoh terkemuka, dimana saja dan kapan saja selalu disorot. Kehidupan para public figure, memang dijadikan ladang emas bagi pers dan media massa. Mereka menabur perkataan dan mengukuhkan perbuatan, sedangkan pers melaporkan dan menyebarluaskannya. Simbiosis mutualisme. Semuanya dikemas lewat sajian acara perpaduan informasi dan hiburan, information dan entertainment. Jadilah istilah infotainment.
9. Kejutan (Surprising)
News is surprising. Tiap orang menyukai kejutan, asal bersifat menyenangkan. Orang akan menolak kejutan, jika menyangkut hal-hal yang tidak menyenangkan atau bahkan dibenci. Berita tentang seorang gadis, artis yang membenci seorang pria pengusaha, lalu tiba-tiba menikah dengan pria tersebut. Merupakan contoh berita mengejutkan yang bersifat menyenangkan. Namun, nilai berita mengejutkan itu ditentukan oleh subjek pelaku, situasi saat itu, peristiwa sebelumnya, serta pengalaman orang-orang atau masyarakat sekitar.
9. Ketertarikan Manusiawi (Human Interest)
News is interesting. Kadang-kadang suatu peristiwa tak menimbulkan efek berarti pada seseorang, tetapi telah menimbulkan getaran pada suasana hati, kejiwaan, dan alam perasaannya. Peristiwa tersebut tidak mengguncangkan, tidak mendrorong aparat keamanan siap-siaga, dan tak menimbulkan perubahan apapun di dalam masyarakat. Hanya karena naluri, nurani, dan suasana hati kita merasa terusik, maka peristiwa itu tetap mengandung nilai berita. Para praktisi jurnalistik mengelompokkan kisah-kisah human interest ke dalam berita ringan, berita lunak (soft news).
Cerita human-interest, lebih banyak mengaduk-aduk perasaan daripada mengundang pemikiran. Aspek kejiwaan kita, emosi kita, empati kita, seperti dikuras habis-habisan. Dosen teori komunikasi menyebutkan, human-interest hanya menimbulkan efek afektif, ia tidak melahirkan efek kognitif.
9. Seks (Sex)
News is sex. Berita adalah seks. Sepanjang sejarah peradaban manusia, segala hal yang berkaitan dengan perempuan, pasti menarik dan menjadi sumber berita. Segala macam berita tentang perempuan tentang seks, selalu banyak peminatnya. Selalu diminati bahkan selalu dicari. Seperti berita tentang pologami, atau kisah perselingkuan para petinggi negara hingga selebriti pun ramai dicari oleh banyak orang.
Nah itu tadi sebelas kriteria umum nilai berita menurut para ahli. Bagaimana pendapatmu ? komen dibawah ya!