Cara membuat pupuk kompos seperti apa ya? Kompos merupakan jenis pupuk organik yang dikenal luas oleh masyarakat. Biasanya, pupuk ini berasal dari hasil pelapukan sisa-sia bahan organik yang dibuat secara sengaja maupun tidak. Bahan organik yang telah diolah bentuknya akan berubah, tak ada bau, serta mengandung unsur yang sangat dibutuhkan oleh tanaman.
Oleh karena itu, banyak sekali orang yang membuat pupuk kompos karena manfaatnya yang cukup beragam. Salah satu bahan yang banyak diolah oleh masyarakat menjadi pupuk kompos adalah sampah organik rumah tangga. Tentunya, sampah tersebut dapat kita jumpai dengan mudah.
Pengolahan sampah menjadi pupuk kompos memiliki manfaat utama, yakni mengurangi sampah yang ada di lingkungan sekaligus memperoleh pupuk kompos organik yang bermutu tinggi.
Buat kamu, yang ingin tahu cara membuat pupuk kompos. Yuk, simak artikel ini! Berikut akan dibahas secara detail pembuatannya agar mendapatkan kualitas pupuk kompos yang bagus.
Manfaat Pengunaan Pupuk Kompos
Beberapa manfaat kompos yang harus kamu ketahui, di antaranya:
1. Meningkatkan kesuburan tanah
2. Memperbaiki struktur dan sifat tanah
3. Meningkatkan ketersediaan atau pemeliharaan unsur hara dalam tanah
4. Mencegah serangan penyakit pada tanaman
5. Dapat meningkatkan kualitas hasil panen
6. Memproduksi serta meningkatkan kapasitas dan kemampuan tanah menyerap air
7. Bisa meningkatkan aktivitas mikroba di dalam tanah.
Sampah yang Dapat Diolah Menjadi Pupuk Kompos
Berikut sampah organik yang bisa kamu ubah menjadi pupuk kompos antara lain:
1. Sisa makanan dari sayuran hingga daging busuk
2. Kertas dan tisu bekas sudah yang tidak digunakan lagi
3. Dedaunan serta rumput
4. Potongan kayu
5. Bumbu masak yang sudah kedaluwarsa
6. Rontokan rambut hewan maupun manusia
7. Debu di bagian belakang kulkas
8. Kotoran hewan
Baca juga: Pengertian Sampah B3 dan Contohnya
Peralatan yang Dibutuhkan untuk Pembuatan Pupuk Kompos
Untuk membuat pupuk kompos, kamu juga membutuhkan alat agar prosesnya berlangsung lancar. Berikut adalah beberapa alat yang dapat kamu gunakan:
1. Wadah Pupuk
Wadah tentunya berfungsi sebagai tempat penimbunan sampah organik selama proses pengomposan. Kamu dapat membuatnya sendiri atau membeli yang sudah jadi di toko.
2. Alat Cacah
Bentuk alat ini seperti pisau, golok atau parang. Ia digunakan untuk mengurangi ukuran bahan organik agar mempercepat proses pembuatan.
3. Sekop Taman atau Garpu
Alat ini digunakan ntuk mengaduk bahan pupuk kompos.
Cara Membuat Pupuk Kompos
Setelah semua peralatan sudah siap, inilah cara membuat pupuk kompos yang dapat kamu ikuti.
1. Pemilahan Sampah Organik
Cara membuat pupuk kompos dimulai dengan memilah sampah organik menjadi bahan-bahan berikut:
- Bahan hijau: sampah organik yang biasanya berasal dari buah-buahan dan sayuran.
- Bahan cokelat: sampah organik yang biasanya berasal dari karbon lebih tinggi, seperti karton telur, kardus, koran, daun kering, dll.
Kamu juga harus memastikan bahwa tidak ada bahan yang dilarang tercampur ke dalam bahan pupuk.
2. Buat Tempat Pupuk
Tentukan wadah untuk tempat pupuk kompos. Pilih lokasi outdoor yang teduh. Pastikan wadah yang digunakan memungkinkan air dan udara bersirkulasi dengan baik. Tumpukan kompos harus memiliki lebar dan tinggi minimal 91 cm. Kamu juga perlu memastikan wadah dapat menahan panas yang dihasilkan selama proses pengomposan.
3. Menumpuk Pupuk Kompos
Cara membuat selanjutnya adalah dengan membuat lapisan kompos. Tempatkan bahan cokelat pada 10-20 cm di atas substrat. Kemudian tumpuk bahan hijau dan cokelat secara bergantian hingga wadah penuh. Tambahkan sedikit air agar adonan tetap lembap. Penumpukan dalam pelapisan ini dapat mengoptimalkan proses dekomposisi.
4. Aduk Pupuk Kompos Secara Teratur
Balik dan aduk tumpukan pupuk kompos sesering mungkin. Seberapa sering kompos diaduk tergantung pada banyak faktor, seperti ukuran tumpukan, kadar air, dan rasio komponen cokelat dan hijau. Namun, bahan kompos biasanya dibalik setiap 7 hingga 10 hari.
Cara pengomposan ini dimaksudkan untuk membantu mendistribusikan udara dan kelembapan secara merata. Saat kompos semakin matang, frekuensi mengaduk dan membalikkan mungkin lebih jarang. Jika kondisi terlalu kering, sirami kompos sesekali agar tetap lembap. Dan apabila kompos terlalu basah, tambahkan bahan cokelat atau balikkan lebih sering untuk mengurangi kelembapan berlebih.
5. Kompos Sudah Siap Pakai
Pembuatan pupuk kompos dapat memakan waktu mulai dari dua bulan hingga satu tahun. Semua itu tergantung pada berbagai faktor. Saat siap digunakan, kompos akan berwarna cokelat tua dan mirip dengan tanah. Kompos tidak memiliki bau yang menyengat dan tidak ada potongan material besar.
Semoga informasi ini bermanfaat. Jika ingin tanamanmu semakin subur, kamu bisa membuat pupuk kompos sendiri di rumah lalu menggunakannya. Bagaimana? Cara membuat pupuk kompos cukup mudah, bukan? Ikuti terus media sosial Vocasia agar tidak ketinggalan informasi lainnya, ya!