Laporan keuangan harus selalu memuat laporan neraca. Laporan neraca sangat penting untuk pertumbuhan bisnis apa pun, terutama untuk model perusahaan. Dalam dunia bisnis, khususnya di bidang administrasi dan akuntansi; keberadaan laporan neraca adalah lumrah. Dengan demikian, mereka yang bekerja di bidang akuntansi dan manajemen harus memahami neraca.
Pengertian Neraca
Bersama dengan laporan laba rugi, laporan kas, laporan laba ditahan, dan laporan arus kas; neraca adalah dokumen penting yang dibutuhkan bisnis untuk membuat laporan keuangan. Persyaratan mendasar untuk pertumbuhan perusahaan adalah neraca.
Neraca akan memberi tahu nilai pasar perusahaan saat ini; memungkinkannya untuk lebih memahami situasi keuangannya. Aset, kewajiban, dan ekuitas pemegang saham bisnis dicantumkan di neraca.
Dengan kata lain, neraca adalah laporan keuangan yang memberikan ringkasan nilai perusahaan dan jumlah investasi pemegang saham.
Bila digabungkan dengan laporan keuangan penting lainnya, neraca dapat digunakan untuk melakukan analisis fundamental atau menghasilkan rasio keuangan yang bermanfaat bagi investor.
Pengertian Neraca Menurut Para Ahli
1) Berdasarkan Ilmu Akutansi
Neraca adalah bagian dari laporan keuangan suatu entitas yang dihasilkan pada suatu periode akuntasi yang menunjukkan posisi keuangan entitas tersebut pada akhir periode tersebut.
2) James C. Van Harne
Neraca adalah ringkasan posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu yang menunjukkan total aktiva dengan total kewajiban ditambah total ekuitas pemilik.
3) Munawir
Neraca adalah laporan yang menyajikan sumber-sumber ekonomis dari suatu perusahaan atau aktiva; kewajiban-kewajibannya atau utang; hak para pemilik perusahaan yang tertanam dalam perusahaan tersebut; dan modal pemilik pada suatu saat tertentu.
Fungsi Neraca Keuangan
Terdapat beberapa fungsi neraca keuangan bagi perusahaan, di antaranya :
- Adanya neraca keuangan membantu untuk mengetahui posisi perusahaan di masa lalu dan sekarang.
- Neraca merupakan cerminan dari bisnis; fungsi laporan neraca dapat menggambarkan bagaimana perusahaan beroperasi dalam suatu periode.
- Posisi keuangan dapat dipastikan secara jelas dengan bantuan neraca.
- Fungsi neraca keuangan dapat menunjukkan posisi keuangan perusahaan yang sebenarnya pada tanggal tertentu.
Laporan neraca mencantumkan semua aset dan kewajiban untuk bisnis. Dengan bantuan neraca, sebuah bisnis dapat lebih cepat menentukan dalam mengambil terlalu banyak utang, kepemilikan aset tak bergerak, atau ketersediaan uang untuk menutupi kebutuhan mendesak.
Neraca digunakan untuk menilai bahaya demi melindungi modal. Untuk mendapatkan pinjaman perusahaan, perusahaan biasanya harus memberikan neraca kepada pemberi pinjaman. Ketika sebuah perusahaan mencari pembiayaan ekuitas swasta, investor swasta juga harus diberikan laporan neraca.
Hal ini dilakukan agar pihak luar dapat mengevaluasi posisi keuangan perusahaan, solvabilitas komersial, dan kemampuan membayar utangnya saat ini.
Rumus Neraca Keuangan
Membuat laporan neraca akan membantu pemilik usaha untuk bisa melihat keuangan perusahaannya. Untuk menghitung neraca keuangan, terdapat rumus yang dapat digunakan yaitu :
Rumus Neraca :
Total Aset = Total Kewajiban + Total Ekuitas
Cara Menyusun Neraca Keuangan
Laporan neraca ini dapat memiliki isi dan implikasi yang bervariasi. Komponen tersebut didapatkan dari istilah neraca itu sendiri.
Berikut adalah langkah-langkah yang dapat kamu lakukan untuk membuat laporan neraca sederhana untuk perusahaan kamu. Memahami pembuatan laporan neraca akan membantu kamu dalam mengidentifikasi kemungkinan kesalahan sehingga dapat diperbaiki sebelum menyebabkan kerugian jangka panjang.
1) Tentukan Tanggal dan Periode Pelaporan
Neraca digunakan untuk melihat aset, kewajiban, dan ekuitas pemegang saham perusahaan pada tanggal tertentu yang disebut tanggal pelaporan. Tanggal pelaporan biasanya akan menjadi hari terakhir dari periode pelaporan.
Sebagian besar bisnis, terutama yang diperdagangkan secara publik akan merilis laporan triwulanan (periode 3 bulan). Dengan demikian, hari terakhir kuartal biasanya akan menjadi tanggal pelaporan.
2) Identifikasi Aset
Kamu harus memperhitungkan aset kamu pada tanggal pelaporan setelah kamu menentukan tanggal dan waktu pelaporan.
Biasanya neraca akan mencantumkan aset dalam dua cara, yaiu sebagai item baris individual dan sebagai total aset. Memisahkan aset ke dalam item baris yang berbeda akan memudahkan proses analis untuk memahami dengan tepat apa aset Anda dan dari mana asalnya; menghitungnya bersama-sama akan diperlukan untuk analisis akhir.
3) Identifikasi Kewajiban
Kamu juga perlu mengidentifikasi kewajiban kamu. Disusun dalam item baris dan total seperti di bawah ini:
a) Kewajiban Lancar
- biaya masih harus dibayar;
- bagian lancar hutang jangka panjang;
- pendapatan tangguhan;
- kertas komersial; dan
- akun hutang.
b) Kewajiban Tidak Lancar
- kewajiban sewa jangka panjang;
- hutang jangka panjang;
- liabilitas tidak lancar lainnya; dan
- pendapatan ditangguhkan (tidak lancar).
Seperti halnya aset, kedua item ini harus disubtotal dan kemudian dijumlahkan bersama.
4) Hitung Ekuitas Pemegang Saham
Sebuah perusahaan secara pribadi dipegang oleh satu pemilik, maka ekuitas pemegang saham umumnya akan lebih mudah. Berbeda jika diadakan untuk umum, penghitungan akan menjadi lebih rumit tergantung pada jenis saham yang dikeluarkan.
Item baris umum yang ditemukan di bagian neraca ini meliputi:
- saham biasa;
- saham preferen;
- saham treasury; dan
- pendapatan yang disimpan.
5) Tambahkan Total Liabilitas ke Total Saham pemegang Saham dan Bandingkan dengan Aset
Untuk memastikan neraca yang seimbang, kamu perlu membandingkan total aset dan total kewajiban ditambah dengan ekuitas. Kamu bisa menambahkan kewajiban dan ekuitas secara bersamaan.
Untuk akun aktiva, hal yang harus diperhatikan adalah dengan memisahkan aktiva lancar dan aktiva tetap. Fungsinya adalah memudahkan untuk mengetahui jumlah yang tertera pada masing-masing aktiva tersebut. Kemudian untuk mengetahui total dari keseluruhan aktiva, langkah mudahnya adalah dengan menambahkan keduanya agar diketahui totalnya.
Hal terpenting yang harus dilakukan adalah mengikuti beberapa prosedur; termasuk membuat jurnal untuk neraca, memposting jurnal di bagian buku besar, membuat laporan laba rugi, dan terakhir adalah membuat laporan perubahan modal.
Sekian artikel mengenai laporan neraca. Semoga bisa membantu sobat-sobat.
Sobat ingin belajar tentang akuntansi serta cara membuat laporan neraca? Ayo ikuti kursus “Jago Akuntansi : Basic Accounting Course (IFRS)” di Vocasia.id. Segera bergabung dengan MENGKLIK TOMBOL DI BAWAH INI!! BURUAN DAPATKAN PROMONYA!