Pernah mendengar istilah lifelong learning? Yap, seperti namanya, lifelong learning adalah pembelajaran seumur hidup. Albert Einstein pernah mengatakan, ”Education is what remains after one has forgotten what one has learned in school.” Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa pendidikan adalah hal yang tersisa setelah seseorang melupakan apa yang telah dipelajari saat di sekolah.
Terlebih dengan perkembangan teknologi saat ini, setiap manusia seakan dituntut untuk terus belajar dalam menghadapi kemampuan kecerdasan buatan yang sedang berkembang. Manusia harus belajar membuat, memanfaatkan dan bahkan bertanggung jawab atas kemungkinan resiko yang di hadapi dari adanya teknologi tersebut.
Maka dari itu, meskipun sudah selesai menempuh pendidikan formal di sekolah, manusia harus tetap belajar agar dapat bertahan hidup di era yang serba teknologi. Nah, lifelong learning ini merupakan upaya yang harus dilakukan dengan sadar dan dinikmati setiap proses belajarnya, karena dilakukan dengan sukarela dan sepanjang masa.
Lalu, bagaimana cara menerapkan lifelong learning yang menyenangkan? Untuk mengetahuinya, di bawah ini telah kami uraikan cara penerapannya. Namun sebelum itu, ada baiknya kamu mengetahui juga apa pengertian, manfaat, dan media belajar untuk lifelong learning. Yuk, langsung saja simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Baca juga: Pentingnya 7 Life Skill Bagi Kaum Milenial Yang Wajib Diketahui!
Apa Itu Lifelong Learning?
Mengutip dari laman Reed, lifelong learning adalah aktivitas yang perlu dilakukan oleh setiap orang, dengan belajar di luar sekolah atau pasca pendidikan formal. Secara spesifik pembelajaran berkelanjutan ini memiliki tujuan untuk mengembangkan kemampuan bekerja/karier, berkomunikasi, dan memahami diri sendiri. Jadi seseorang bisa meningkatkan kemampuannya secara lebih spesifik di bidang tertentu. Dalam bahasa Indonesia, istilah ini disebut dengan belajar sepanjang hayat.
Sebenarnya secara harfiah tidak terdapat definisi resmi dari prinsip ini. Lifelong learning pada dasarnya adalah sebuah perjalanan seseorang mencari pengetahuan dalam hidupnya. Perlu ditekankan bahwa pengetahuan di sini tidak hanya akademik saja. Jadi selain ilmu yang didapatkan dari pendidikan formal, corporate training, atau institusi edukasi lain dapat dikatakan sebagai lifelong learning. Banyak pakar psikologis mendefinisikan istilah ini sebagai pengalaman hidup.
Baca juga: 7 Digital Skill Yang Dibutuhkan di Masa Depan, Kamu Wajib Tahu!
Manfaat Lifelong Learning
1. Eksplorasi Karier
Bagi kamu yang mulai bosan dengan pekerjaanmu yang begitu-begitu saja, cobalah biasakan belajar hal baru secara terus-menerus. Dengan begitu kamu jadi punya tantangan baru yang harus kamu selesaikan. Siapa tahu, tantangan baru itu bisa menjadi pilihan pekerjaanmu selanjutnya. Jadi ketika rasa bosan melanda, kamu sudah tahu harus apa.
2. Adaptasi dengan Teknologi
Berdasarkan prediksi McKinsey, per 2030 nanti, akan ada 400-800 juta orang yang pekerjaannya tergantikan oleh teknologi. Maka cara terbaik untuk menghadapi tantangan tersebut adalah dengan lifelong learning.
Sebagai contoh, kamu bekerja melakukan pekerjaan A. Ternyata, saat ini, pekerjaan tersebut sudah bisa diselesaikan dengan cepat oleh sebuah aplikasi. Akan tetapi, kamu tak khawatir. Sebab selama ini kamu telah belajar programming, digital marketing, sampai membuat konten YouTube. Dengan bekal skill–skill tersebut, kamu pun diterima kerja dengan posisi pemasar digital. Pergantian dan penyesuaian karier ini tentu bisa mulus karena lifelong learning.
3. Mengembangkan Karier
Seperti contoh pada poin di atas, jika terus-menerus belajar tentu kamu akan punya banyak skill. Nah, ini bisa membuatmu bersinar di mata perusahaan. Siapa tahu ada kesempatan untuk naik gaji, bahkan promosi. Dan tak hanya itu saja, ada beberapa bidang profesi yang memang menuntutmu terus-menerus mempelajari hal baru, lho.
Melansir TheRichest, bidang-bidang itu misalnya seperti:
- Software developer
- Marketing manager
- Dokter, dsb.
4. Menyambut Gig Economy
Investopedia menuliskan, gig economy adalah pasar tenaga kerja yang bertumpu pada pekerjaan fleksibel, sementara, dan freelance. Biasanya, perusahaan mencari tenaga kerja lepas itu di platform online. Ke depannya, pasar ini diprediksi terus berkembang dan dipilih banyak perusahaan. Otomatis, pekerjaan full-time akan sangat banyak berkurang. Nah, dengan lifelong learning, kamu lebih mungkin dipertahankan perusahaan di tengah gig economy. Kamu juga bisa saja masuk ke pasar gig economy karena sudah punya skill yang dibutuhkan.
5. Baik untuk Kesehatan
Melansir Walden University, belajar terus-menerus bisa menjaga kesehatan sel otakmu. Dengan begitu, pikun bisa dicegah. Kemampuan berpikirmu juga bisa terus maksimal, lho!
Baca juga: Intrapersonal Skill: Cara Mengasah dan Pentingnya untuk Karier
Media Belajar untuk Lifelong Learning
Seperti yang sudah kami singgung sebelumnya, belajar sepanjang hayat tak dilakukan di sekolah. Maka berikut ini kami berikan pilihan sarana belajar sepanjang hayat yang bisa kamu pakai, di antaranya:
- Membaca buku
- Berlangganan newsletter
- Menonton video edukasi
- Mengikuti webinar
- Mengambil kelas kursus
- Mendaftar pelatihan bootcamp
Apabila kamu hendak mengikuti kursus atau bootcamp, kamu bisa mendaftarkan dirimu pada beberapa course di vocasia.id sebab di sini kamu bisa belajar hal baru dengan cara yang menyenangkan. Intinya, pilihlah cara belajar yang menurutmu paling seru dan baik untuk dirimu. Dengan begitu, lifelong learning bisa dijalani tanpa beban.
Baca juga: Media Pembelajaran Penunjang Semangat Belajar
Tips Penerapan Lifelong Learning
- Self interest: Agar belajar lebih mudah dilakukan kamu perlu menjalani dari hal kecil yang disukai. Ini akan membuat proses pembelajaran lebih cepat diterima karena sesuai dengan pribadimu.
- Priority: Prioritaskan belajar dalam hidupmu. Kamu harus meluangkan waktu setengah sampai satu jam setiap hari untuk membangun skill
- Make list: Catat apa saja hal baru yang ingin dipelajari. Kemudian sesuaikan dengan prospek masing-masing skill. Kemampuan dengan tingkat profit lebih besar sebaiknya diutamakan dari lainnya.
- Research: Lakukan riset pada materi yang ingin dipelajari. Lifelong learner perlu menentukan bagaimana metode belajar paling tepat agar mampu memberikan hasil maksimal. Ini wajib dilakukan agar tidak terlalu menghabiskan waktu.
- Reflect: Sudah selesai mempelajari satu materi? Coba lakukan review, ya. Dengan begitu, dijamin kamu tak akan cepat lupa.
- Action learning: Selanjutnya, setelah kamu belajar teori, coba praktikkan. Prosesmu belajar sepanjang hayat akan jadi lebih maksimal.
- Curiosity: Saat belajar, jagalah rasa ingin tahumu. Banyaklah bertanya agar kamu benar-benar paham topik yang sedang dibahas.
- Teach: Selain teori dan praktik, mengajar juga bisa membuatmu semakin paham materi dan topik bahasan, lho.
Baca juga: 6 Kursus Online Gratis untuk Menunjang Keahlian Kamu!
Nah, itulah tips dari kami untuk kamu yang hendak menerapkan lifelong learning ke dalam kehidupanmu. Jika kamu memiliki waktu dan biaya untuk belajar dalam kelas non formal, tidak ada salahnya untuk mengikuti kursus atau pelatihan di bidang yang kamu minati. Jadi, yuk praktikkan lifelong learning agar karier dan dirimu terus berkembang!