Kalian pernah dengar istilah makelar kan? Dapat dikatakan bahwa makelar adalah sebagai penghubung atau perantara antara orang yang mau menjual dengan orang yang mau membeli sesuatu seperti rumah, mobil, bahkan saham. Makelar mempunyai peran yang penting dalam mempertemukan antara penjual dan pembeli, biasanya setelah terjadinya transaksi seorang makelar akan diberi komisi atas keberhasilannya dalam menjadi perantara antara penjual dan pembeli. Kalau kalian masih penasaran tentang makelar, stay tuned ya!
Apa Itu Makelar?
Makelar adalah seseorang yang bertindak sebagai perantara antara penjual dan pembeli dalam transaksi suatu bisnis. Fokus utama dari makelar adalah memfasilitasi pertemuan dan kesepakatan antara dua pihak yang memiliki kebutuhan atau keinginan yang saling melengkapi.
Seorang makelar tidak memiliki barang atau jasa yang bisa dijual secara langsung, tetapi mereka menciptakan keselarasan antara penawaran yang ada dengan permintaan yang ada. Dengan kata lain, seorang makelar membantu mempertemukan antara penjual dan pembeli.
Peran makelar melibatkan pemahaman yang mendalam tentang pasar, kebutuhan konsumen, dan dinamika bisnis. Mereka dapat ditemui dalam berbagai sektor ekonomi seperti properti, asuransi, atau perdaganan komoditas.
Baca Juga: Sales Taking Order: Tugas, Skill, Gaji Dan Tipsnya
Tugas Makelar
Tugas utama makelar telah di atur dalam pasal 62 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD), di mana dalam pasal 62 KUHD telah dijelaskan bahwa tugas utama makelar meliputi melakukan penjualan dan pembelian barang dagang, kapal, saham, obligasi, dan surat berharga lainnya atas nama majikannya. Dalam menjalankan tugasnya, khususnya dalam transaksi properti, seorang makelar harus memperoleh lisensi atau izin dari pemerintah.
Dasar Hukum Makelar
Dasar hukum makelar telah dicantumkan pada pasal 64 KUHD. Seorang makelar bisa berupa individu atau badan hukum yang diakui oleh pemerintah dan memiliki perusahaan yang beroperasi sesuai dengan peraturan yang tercantum dalam pasar 64 KUHD.
Sebagai bagian dari aturan, makelar memiliki kewajiban untuk mengangkat sumpah di Pengadilan Negeri, sebagaimana diatur dalam Pasal 62 ayat (2) KUHD. Tindakan ini menambah dimensi etika dan legalitas dalam keterlibatan makelar dalam setiap transaksi.
Sebagai bentuk penghargaan atas jasa yang mereka lakukan atas nama orang lain, yang tidak memiliki hubungan kerja langsung dengan mereka, makelar menerima imbalan berupa upah atau provisi. Ini menjadi bentuk apresiasi atas kerja keras mereka dalam memfasilitasi transaksi bisnis dengan baik.
Perbedaan Makelar Dengan Komisioner
Dalam dunia bisnis, peran makelar dan komisioner seringkali dapat disalahartikan karena keduanya berhubungan dengan transaksi dan penjualan. Namun, ada perbedaan kunci yang membedakan keduanya.
1. Peran Utama
- Makelar: Bertindak sebagai perantara antara penjual dan pembeli, membantu menyelaraskan kebutuhan keduanya, dan memfasilitasi transaksi. Makelar tidak memiliki kewenangan untuk menetapkan harga atau mengambil keputusan atas nama klien.
- Komisioner: Biasanya bekerja atas nama perusahaan atau individu untuk mempromosikan atau menjual produk atau jasa. Mereka dapat memiliki tanggung jawab untuk mencapai target penjualan tertentu dan terlibat dalam strategi pemasaran.
2. Otoritas Dalam Keputusan
- Makelar: Tidak memiliki kekuasaan untuk mengambil keputusan penting atas nama klien. Fokus utama mereka adalah menghubungkan penjual dan pembeli.
- Komisioner: Diberikan wewenang untuk mengambil keputusan terkait penjualan, termasuk menetapkan harga jual dan menegosiasikan kontrak dengan pelanggan.
3. Hubungan Dengan Klien
- Makelar: Bekerja untuk menciptakan kesepakatan yang saling menguntungkan antara penjual dan pembeli. Klientanya bisa berupa individu atau perusahaan.
- Komisioner: Biasanya memiliki klien yang lebih spesifik, yakni perusahaan atau individu yang mereka wakili. Hubungan ini seringkali lebih terstruktur dan berkelanjutan.
4. Bidang Pekerjaan
- Makelar: Terdapat dalam berbagai sektor, termasuk properti, asuransi, atau perdagangan komoditas.
- Komisioner: Posisi ini lebih umum dijumpai dalam industri penjualan, seperti penjualan produk tertentu.
Dengan memahami perbedaan ini, seseorang dapat lebih baik menentukan peran dan tanggung jawab yang sesuai dengan posisi makelar atau komisioner dalam konteks bisnis tertentu.
Baca Juga: Sales Consultant: Tugas, Skill, Gaji Dan Tipsnya
Contoh makelar
Berikut beberapa contoh makelar dalam kehidupan sehari-hari:
- Makelar Properti
- Makelar Saham
- Makelar Asuransi
- Makelar Tanah
- Makelar Sewa Travel
- Makelar Jasa Perlengkapan
Sukses menjadi makelar yang handal bersama vocasia
1. Etika Dalam Dunia Bisnis
Menguasai seni etika bisnis adalah kunci bagi makelar yang ingin membangun reputasi profesional dan kredibel. Dalam kursus ini, Kamu akan menjelajahi aspek-aspek kritis etika bisnis, mulai dari pengertian hingga manfaatnya dalam jangka panjang. Melalui Self-paced Learning, Kamu akan memahami komponen etika bisnis yang esensial dan bagaimana menerapkannya untuk menjaga hubungan yang baik dengan klien dan pelanggan.
2. Membangun Pola Kerja yang Cermat dan Produktif
Sebagai seorang makelar, produktivitas yang optimal sangat penting. Kursus ini didesain khusus untuk membantu Kamu mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas dan membangun pola kerja yang cermat dan produktif. Melalui pendekatan interaktif, Kamu akan mempelajari metode praktis untuk meningkatkan efisiensi kerja sehari-hari.
3. Rahasia Menjadi Agen Properti Pemula yang Profesional
Mengawali karier sebagai makelar properti memerlukan pengetahuan dan keterampilan khusus. Kursus ini memberikan wawasan mendalam tentang bisnis properti, membeberkan risiko dan cara menghindarinya. Bagi makelar pemula, kursus ini membuka pintu menuju pemahaman yang mendalam tentang bagaimana memulai sebagai agen properti, meminimalkan risiko, dan meraih kesuksesan dalam industri yang sedang berkembang pesat.