Apakah Sobat Vocasia kerap mengalami kesulitan dalam mengungkapkan perasaan serta pendapat? Mungkin komunikasi asertif adalah skill yang kamu butuhkan untuk mengatasi hal tersebut. Karena jenis komunikasi ini sangat efektif dilakukan untuk mengekspresikan ketidaksetujuan kamu dalam situasi tertentu. Ingin tahu lebih jauh tentang komunikasi asertif ini? Simak artikel Vocasia berikut ini!
Pengertian Komunikasi Asertif
Di dunia kerja, komunikasi menjadi salah satu hal yang penting untuk terus dijaga di antara rekan tim. Maka, untuk Sobat Vocasia yang sering merasa tidak enak saat hendak mengungkapkan suatu pendapat, cara penyampaian secara asertif bisa loh kamu coba terapkan dalam situasi dan kondisi tersebut.
Berdasarkan Indeed, komunikasi asertif adalah strategi komunikasi dengan penyampaian secara terbuka serta menjaga rasa hormat kepada orang lain. Dalam artian lain, cara penyampaian secara asertif merupakan komunikasi yang kuat dan tegas namun tetap tenang. Dengan menjadi komunikator yang tegas, kamu juga bisa mengekspresikan hak-hak kamu dengan jujur dan elegan, sehingga bisa mengurangi konflik antar pribadi dan menumbuhkan penghormatan terhadap diri sendiri.
Manfaat Komunikasi Asertif
Berikut beberapa manfaat dari komunikasi asertif:
1. Membantu Mencegah Konflik
Apabila kamu memberi tanggapan agresif kepada rekanmu saat menyatakan pendapat atau perasaanmu, kemungkinan mereka hanya akan membencimu karena memberi tahu apa yang harus dilakukan, dan konflik yang dihasilkan dapat membuat hubungan kalian menjadi tegang. Perilaku pasif-agresif dapat menimbulkan pertengkaran dan hubungan kalian semakin renggang. Untuk menghindarinya maka diperlukan keterbukaan dan mengungkapkan pendapatmu dengan jujur secara baik dengan komunikasi asertif.
2. Membangun Kepercayaan
Jika kejujuran benar-benar merupakan kebijakan terbaik, maka komunikasi yang tegas adalah jalan yang harus ditempuh. Orang-orang lebih cenderung mempercayai kamu ketika mereka tahu kamu akan memberikan jawaban langsung dan terbuka.
Komunikasi pasif sering mengarah pada kebohongan putih atau kebohongan karena suatu hal yang tidak ingin mneyakti mereka. Mungkin kamu tidak berbohong secara langsung, tetapi ketidakjelasan yang disengaja masih dapat membahayakan termasuk dapat melukai dirimu sendiri.
3. Menambah Percaya Diri dan Hubungan yang Memuaskan
Berkomunikasi dengan tegas dapat memberikan keajaiban bagi harga diri kamu dan meningkatkan kepuasan dalam hubunganmu. Ketika kamu merasa nyaman untuk menegaskan diri sendiri, kemungkinan besar kamu akan mengembangkan hubungan dengan orang-orang yang menghargai kebutuhanmu dan membuat mereka juga merasa aman untuk mengekspresikan perasaan mereka sendiri.
4. Mencegah Stres
Ketika berada pada saat kamu berada di tempat kerja, alih-alih secara pasif setuju untuk melakukan lebih banyak pekerjaan, kamu dapat mengutarakan tentang beban kerjamu yang ada. Mungkin kamu bisa menyelesaikan semuanya sekaligus, tetapi sangat mungkin untuk menjadi lebih banyak tekanan dan membuat stres.
Komunikasi pasif membuatmu memendam atau tidak mengatakan kebutuhanmu dan perasaan yang perlu kamu sampaikan. Ini biasanya menyebabkan stres, kebencian, kewalahan, bahkan kelelahan dari waktu ke waktu. Komunikasi yang agresif juga dapat memicu stres. Maka dari itu Sobat Vocasia perlu memiliki komunikasi asertif untuk mencegah stres.
Cara Menerapkan Komunikasi Asertif
Penasaran bagaimanna cara menerapkan komunikasi asertif? Berikut tipsnya untukmu:
1. Perhatikan gaya komunikasimu
Memperhatikan gaya komunikasi diri sendiri menjadi suatu hal yang penting dalam menerapkan komunikasi asertif. Apakah gaya berbicara kamu lebih kepada agresif atau pasif? Dari situ, kamu akan mengetahui mana peluang yang bisa ditingkatkan dalam gaya berbicaramu. Sebagai contoh, apabila gayamu cenderung ke pasif, tingkatkan ketegasanmu dalam berkomunikasi agar tidak terlalu pasif.
2. Gunakan bahasa tubuh yang kuat
Salah satu cara terbaik untuk mempraktikkan komunikasi asertif adalah dengan menggunakan gaya bahasa tubuh yang kuat. Ketika sedang menyampaikan suatu pendapat, usahakan tangan jangan menyilang karena terkesan agak sombong. Tetap pertahankan lenganmu di samping, lalu gunakan gerakan tangan jika ada sesuatu pembicaraan yang memerlukan hal tersebut. Selain itu, tetap jaga kontak mata dengan seluruh audiens jika kamu sedang menghadiri rapat besar di perusahaan.
3. Menghargai diri sendiri
Untuk menjadi tegas, Sobat Vocasia perlu memiliki pemahaman untuk menghargai diri sendiri dan memiliki keyakinan yang kuat pada nilai yang kamu miliki untuk perusahaan. Keyakinan diri merupakan dasar dari perilaku asertif. Ini akan membantumu untuk menyadari bahwa kamu pantas diperlakukan dengan bermartabat.
4. Ungkapkan kebutuhan dan keinginan kamu
Bila kamu ingin bekerja secara maksimal, maka kamu perlu memastikan bahwa prioritas, kebutuhan dan keinginan kamu terpenuhi. Oleh sebab itu, jangan menunggu orang lain untuk mengerti kebutuhan tersebut. Melainkan kamu harus mengambil inisiatif untuk mengidentifikasi apa yang kamu butuhkan selama ini. Beri tahu atasan dan kolega apa yang dibutuhkan supaya kamu bisa mencapai tujuan dengan jelas dan percaya diri.
Tak hanya itu, kamu juga perlu berani untuk mengatakan “tidak”, meskipun kerap sulit dilakukan namun ini penting bila kamu ingin menjadi lebih tegas. Oleh karena itu, ketahui batasan dari dirimu sendiri dalam menangani beban pekerjaan yang bisa kamu lakukan. Jangan beranggapan untuk melakukan segalanya hanya demi menyenangkan atasan.
5. Terbuka terhadap kritik dan saran
Langkah selanjutnya untuk menerapkan teknik komunikasi asertif adalah dengan menerima umpan balik positif dan negatif dengan baik. Jika kamu tidak suka dengan kritik tersebut, kamu bisa mencoba untuk mengungkapkannya, tetapi tidak dengan cara defensif.
Begitulah pengertian komunikasi asertif menurut Vocasia. Bagaimana pendapatmu? Apakah kamu akan menerapkan komunikasi asertif ini di lingkungan kerjamu?
Baca juga: Miskomunikasi: Pengertian, Penyebab, Dan Cara Mengatasinya