Site icon Vocasia

Onboarding: Pengertian dan Tipsnya!

Shot of two businesswomen shaking hands together during a boardroom meeting at work

Onboarding adalah proses mengelola sumber daya manusia dalam perekrutan karyawan baru pada perusahaan maupun lembaga tertentu. Dalam hal ini dilakukan pengenalan lingkungan kerja supaya mereka dapat beradaptasi satu sama lain dan menyesuaikan diri di lingkup yang baru.

Adanya pelaksanaan onboarding terstruktur akan membuat karyawan baru mendapatkan seluruh informasi secara detail untuk menunjang kinerja mereka nantinya. Sehingga, perusahaan di mata karyawan terlihat kompeten serta bisa membangun kepercayaan.

Tujuan onboarding adalah untuk mempertahankan karyawan yang sudah masuk tahap perekrutan. Apalagi jika memiliki karyawan dengan skill potensi yang tinggi. Sayang sekali bila dilepaskan begitu saja. Akan tetapi, proses ini tidak boleh dianggap sebelah mata.

Seorang HRD perusahaan harus memberikan rasa nyaman, aman, dan koorporatif pada semua karyawan. Dengan begitu, mereka akan lebih siap untuk berkontribusi di tempat kerja baru. Lantas, seberapa penting proses onboarding pada perekrutan? Bagaimana tipsnya agar terlaksana maksimal? Yuk, simak penjelasan dari Vocasia berikut ini. Akan kami bahas untuk kalian semua!

Apa itu Istilah Onboarding?

Ilustrasi Proses Onboarding (Pixebay)

Onboarding adalah proses untuk seorang karyawan baru agar dengan cepat dan lancar ketika beradaptasi dengan peran baru mereka di dalam sebuah perusahaan. Nantinya, karyawan memperoleh sikap, pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang diperlukan untuk memainkan peran secara efektif dalam perusahaan. Tak kalah pentingnya, pada kesempatan ini, karyawan mendapatkan wawasan dan arahan tentang jobdesk mereka.

Meskipun prosesnya dirancang untuk membuat karyawan nyaman dan siap bekerja di posisi baru, perusahaan sebenarnya paling diuntungkan pada onboarding yang strategis. Onboarding dikatakan berhasil jika dalam waktu tiga, enam, sembilan atau bahkan dua belas bulan karyawan tersebut masih bertahan kerja di perusahaan yang sama. Bahkan, hal tersebut bisa menunjukkan kinerja bagus. Karena saat ini, ada banyak karyawan yang tidak bisa bertahan hingga dua belas bulan setelah dipekerjakan. Salah satu alasannya adalah karyawan merasa tidak sepenuhnya memahami jobdesk pekerjaan secara detail.

Baca juga : Etika Profesi: Pengertian, Prinsip, Tujuan, Manfaat, dan Contohnya

Tips Onboarding pada Karyawan Baru

Tips Onboarding (Pixebay)

Kalian para HRD bisa melakukan tips berikut ini agar onboarding berjalan dengan sukses.

1. Memberikan wawasan tentang pekerjaan dalam onboarding

Salah satu hal yang membuat perusahaan kalian tidak mendapatkan karyawan baru adalah mereka tidak tahu pentingnya posisi mereka di perusahaan. Memahami karyawan dalam proses onboarding merupakan kuncinya. Hal ini akan membuat mereka merasa dihargai oleh perusahaan dan meningkatkan kepercayaan karyawan.

Misalkan, beberapa orang lebih suka dibayar 5 juta dalam sebulan jika pekerjaannya menyenangkan daripada dibayar 7 juta, tetapi harus melakukan pekerjaan membosankan. Tumbuhkan kecintaan karyawan terhadap lingkungan kerja dan tugas kantor mereka selama proses onboarding dengan menunjukkan kontribusi masa depan mereka kepada perusahaan.

2. Kunjungan perusahaan (company tour)

Tips selanjutnya dalam mengikutsertakan seorang karyawan di suatu perusahaan adalah dengan mengajak karyawan tersebut berkeliling dan memperkenalkan semua divisi yang ada di perusahaan tersebut. Hal ini dilakukan agar karyawan baru dapat lebih memahami perusahaan dan mengetahui divisi mana yang akan terlibat langsung dalam pekerjaannya.

Selain memperkenalkan, company tour juga berfungsi untuk memperkenalkan karyawan baru kepada karyawan yang sudah lama. Hal itu supaya meningkatkan rasa nyaman dan keamanan dalam hubungan kerja.

3. Ikut sertakan dengan diskusi

Semakin banyak diskusi yang dilakukan oleh karyawan baru, semakin cepat karyawan baru dapat menyerap penjelasan. Oleh karena itu, penting untuk mengikutsertakan karyawan baru dalam diskusi yang dipimpin oleh karyawan lama.

Diskusi ini juga dapat meningkatkan employee engagement sehingga karyawan baru tidak lagi merasa takut untuk bertanya atau bahkan menyumbangkan ide-ide baru kepada perusahaan.

Baca juga: Kerja Sama Internasional: Definisi, Prinsip, Tujuan, dan Manfaat

4. Selingkan dengan hiburan

Proses onboarding bisa dibuat lebih menghibur agar bisa mencairkan suasana. Kalian dapat bermain kuis, permainan interaktif, atau kompetisi hiburan. Biarkan mereka lebih terlibat dan dan menjadi bersemangat untuk memulai pekerjaan baru.

Onboarding memang merupakan sebuah hal penting demi menciptakan karyawan dengan kinerja baik untuk performa perusahaan. Ada baiknya jika proses onboarding dapat dilakukan secara efektif dan efisien karena karyawan yang kompeten akan semakin meningkatkan kemajuan suatu perusahaan.

5. Perhatikan beban kerja

Jika masih masa percobaan, sebaiknya karyawan baru tidak diberi tugas dan pekerjaan yang langsung berat. Meskipun dengan alasan karyawan baru akan belajar lebih banyak nantinya.

Beban kerja yang terlalu berat akan membuat kinerja seseorang menurun. Apalagi bagi karyawan baru, mereka akan jadi turun semangatnya karena merasa pekerjaan mereka sulit bahkan menumpuk. Berikanlah tugas secara bertahap seiring berjalannya waktu bisa ditingkatkan

6. Pilih mentor yang tepat

Bila perusahaan dengan karyawan kurang dari 100, biasanya tidak membutuhkan mentor khusus untuk karyawan baru. Hanya saja mempekerjakan karyawan yang berkinerja terbaik. Pilih perwakilan dari masing-masing divisi dengan sifat antusias, menarik, dan berpengalaman.

Itulah penjelasan mengenai onboarding. Tahapan ini tidak bisa diremehkan dan perlu dilakukan dengan serius. Karena masa awal bekerja, bagi karyawan baru akan berpengaruh pada perkembangan perusahaan ke depannya.

Exit mobile version