Site icon Vocasia

Pemakaian Tanda Baca Bahasa Indonesia, Beserta Contohnya

Dalam panduan ejaan yang disempurnakan (EYD), terdapat pemakaian tanda baca yang diatur. Berdasarkan sumber buku pedoman EYD (2016). Berikut adalah penjelasan mengenai pemakaian tanda baca dalam Bahasa Indonesia, dengan baik dan benar. Simak di bawah ini, ya!

Baca Juga : Sejarah Singkat Perkembangan Bahasa Indonesia

Pemakaian Tanda Baca Bahasa Indonesia

A. Tanda Titik (.)

  1. Biasanya tanda titik dipakai pada akhir pernyataan. Misalnya: Mereka duduk di sana.
  2. Biasanya tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar. Misalnya:
    • I. Kondisi Kebahasaan di Indonesia
  3. Dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu atau jangka waktu. Contohnya: Pukul 01.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik)
  4. Dipakai dalam daftar pustaka diantara nama penulis, tahun, judul tulisan (yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru). Serta tempat terbit. Contohnya: Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Peta Bahasa di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jakarta.
  5. Digunakan untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang menunjukkan jumlah. Contoh: Indonesia memiliki lebih dari 13.000 pulau.

B. Tanda Koma (,)

  1. Umumnya tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan. Seperti contohnya: telepon seluler, komputer, atau internet bukan barang asing lagi.
  2. Umumnya tanda koma dipakai sebelum kata penghubung. Seperti tetapi, melainkan, dan sedangkan, dalam kalimat majemuk (setara). Umpamanya: saya ingin membeli kamera, tetapi uang saya belum cukup.
  3. Digunakan untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimatnya. Contohnya: karena baik hati, dia mempunyai banyak teman.
  4. Dipakai sebelum dan/atau sesudah kata seru, seperti o, ya, wah, aduh, atau hai. Serta kata yang dipakai sebagai sapaan, seperti, Bu, Dik, atau Nak.
  5. Digunakan untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat. Misalnya: Kata nenek saya, “Kita harus berbagi dalam hidup ini.”

C. Tanda Hubung (-)

  1. Dipakai untuk menandai bagian kata yang terpenggal oleh pergantian baris.
  2. Digunakan untuk menyambung unsur kata ulang. Contohnya : anak-anak.
  3. Untuk menyambung tanggal, bulan, dan tahun, seperti 06-11-2022.

D. Tanda Tanya (?)

  1. Dipakai pada akhir kalimat tanya. Seperti: Kapan hari pendidikan nasional diperingati?
  2. Dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya. Misalnya: Di Indonesia terdapat 740 (?) bahasa daerah.

E. Tanda Seru (!)

Biasanya dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah, yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau emosi yang kuat. Contoh: Alangkah indahnya taman laut di Bunaken!

F. Tanda Petik (“…”)

Digunakan untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah atau bahan tertulis lain. 

Misalnya :

  1. “Merdeka atau Mati!” seru Bung Tomo dalam pidatonya.
  2. “Kerjakan tugas ini sekarang!” perintah atasannya. 

G. Tanda Garis Miring (/)

Dipakai dalam nomor surat, nomor pada alamat, dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.

Misalnya:

  1. Nomor: 7/PK/II/2013
  2. Jalan Kramat III/10
  3. tahun ajaran 2020/2021

Kemudian, digunakan sebagai pengganti kata dan, atau, serta setiap.

Contoh:

  1. mahasiswa/mahasiswi
  2. dikirimkan lewat darat/laut
  3. harganya Rp.1.500,00/lembar

Nah, itu tadi penjelasan mengenai pemakaian tanda baca Bahasa Indonesia. Bagaimana pendapatmu?. Jangan lupa cek postingan artikel yang lainnya juga, ya!

Baca Juga : Sekilas Perkembangan Hubungan Penutur Bahasa Indonesia

Exit mobile version