Site icon Vocasia

Culture Shock: Pengertian dan Cara Mengatasinya

culture shock

source: pexels.com

Pernahkah kamu merasa bingung saat berada di tempat baru? Kenyataannya beradaptasi di lingkungan baru memang bukan perkara mudah bagi sebagian orang. Pasalnya kita harus menyesuaikan diri dengan values yang berbeda dari yang dianut sejak lahir misalnya seperti, budaya, norma, sampai bahasa. Nah, sulit beradaptasi di lingkungan baru dapat memicu seseorang mengalami culture shock atau geger budaya. Lalu, apa sih culture shock dan bagaimana cara mengatasinya? Simak artikel ini sampai akhir, ya!

Apa itu culture shock?

Culture shock atau geger budaya adalah suatu perasaan cemas, gelisah, hingga depresi akut yang dimiliki oleh seseorang saat bermukim di lingkungan baru dengan waktu yang cenderung lama. Sementara itu, culture shock menurut Cambridge Dictionary adalah perasaan bingung yang dirasakan seseorang untuk mengunjungi negara atau tempat yang tidak mereka ketahui.

Fenomena ini tidak hanya terjadi antar negara saja, ya. Bahkan seseorang kerap mengalami geger budaya saat berpindah antar daerah. Biasanya proses komunikasi menjadi kendala utama saat beradaptasi, seperti perbedaan dialek hingga perbedaan bahasa. Gejala seseorang mengalami geger budaya pun variatif, tergantung setiap individu masing-masing.

Baca juga: Dimensi-dimensi Budaya Organisasi Menurut Para Ahli

Berikut adalah gejala seseorang mengalami culture shock:

Itulah gejala-gejala yang sebaiknya jangan dianggap enteng karena kalau dibiarkan saja tanpa berusaha mencari tahu coping mechanism-nya, dapat memicu penyakit mental, lho.

Tahapan culture shock

Terdapat 4 tahapan yang dilalui seseorang saat mengalami geger budaya. Apa saja tahapan atau stages-nya? Berikut ulasannya!

Baca Juga: Pentingnya Mengenal Budaya Organisasi Dalam Perusahaan

Culture shock atau gegar budaya memiliki 4 tahapan yaitu:

1. Honeymoon

Yang pertama adalah the honeymoon stage. Di tahap ini, kamu akan merasakan hal-hal positif di lingkungan baru. Mulai mencintai makanan, orang-orang, bahasa, sampai keunikan tradisi dari daerah tersebut. Kamu akan merasa bahwa hidup di daerah tersebut adalah keputusan yang tepat. Namun, periode ini harus berakhir dan beralih pada tahapan selanjutnya.

2. Frustration

Tahapan kedua yaitu the frustration stage. Tahap ini mungkin menjadi fase tersulit dari culture shock, karena perasaan frustasi akan mulai muncul. Contohnya seperti saat kamu bingung harus membeli bahan makanan di mana, tidak tahu arah, tidak terbiasa dengan pola hidup yang baru, dan lain sebagainya. Perasaan depresi atau rindu rumah normal terjadi di fase ini. Tetapi jangan khawatir karena jika kamu sudah mulai terbiasa dengan lingkungan baru kamu akan berlanjut ke fase selanjutnya.

3. Adjustment

Selanjutnya yaitu adjustment stage. Di sini kamu akan mulai menerima dan berdamai dengan kenyataan yang ada. Mulai mampu menyesuaikan dan memahami situasi di lingkungan baru. Misalnya, perasaan nyaman dengan budaya, orang-orang, makanan, dan bahasa di lingkungan baru, pengetahuan tentang arah akan menjadi lebih mudah, teman dan komunitas yang mulai membuatmu nyaman, dan masih banyak yang lainnya.

4. Acceptance

Yang terakhir adalah the acceptance atau fase penerimaan. Nah, di fase ini kamu mulai nyaman dengan 2 kebudayaan sekaligus. Meskipun tidak bisa merasakan euphoria yang sama seperti di fase pertama, kamu tetap merasa secure, kok.

Baca juga: Budaya Yang Baik Seperti Apa? Simak Contoh-Contoh Berikut!

Cara mengatasi culture shock

Buat kamu yang sedang atau hendak merantau antar daerah maupun negara, sebaiknya mulai aware dengan kondisi psikismu, ya, karena kalau diabaikan bisa memicu stres hingga depresi akut, lho. Lalu, bagaimana cara mengatasinya? Simak ulasan berikut!

Baca juga: 8 Cara Mengatasi Hustle Culture

Exit mobile version