Pernahkah kamu merasa bingung saat berada di tempat baru? Kenyataannya beradaptasi di lingkungan baru memang bukan perkara mudah bagi sebagian orang. Pasalnya kita harus menyesuaikan diri dengan values yang berbeda dari yang dianut sejak lahir misalnya seperti, budaya, norma, sampai bahasa. Nah, sulit beradaptasi di lingkungan baru dapat memicu seseorang mengalami culture shock atau geger budaya. Lalu, apa sih culture shock dan bagaimana cara mengatasinya? Simak artikel ini sampai akhir, ya!
Apa itu culture shock?
Culture shock atau geger budaya adalah suatu perasaan cemas, gelisah, hingga depresi akut yang dimiliki oleh seseorang saat bermukim di lingkungan baru dengan waktu yang cenderung lama. Sementara itu, culture shock menurut Cambridge Dictionary adalah perasaan bingung yang dirasakan seseorang untuk mengunjungi negara atau tempat yang tidak mereka ketahui.
Fenomena ini tidak hanya terjadi antar negara saja, ya. Bahkan seseorang kerap mengalami geger budaya saat berpindah antar daerah. Biasanya proses komunikasi menjadi kendala utama saat beradaptasi, seperti perbedaan dialek hingga perbedaan bahasa. Gejala seseorang mengalami geger budaya pun variatif, tergantung setiap individu masing-masing.
Baca juga: Dimensi-dimensi Budaya Organisasi Menurut Para Ahli
Berikut adalah gejala seseorang mengalami culture shock:
- Merasa bosan
- Menarik diri dari lingkungan
- Homesick alias kangen rumah
- Mudah merasa Lelah
- Gangguan tidur
- Pola hidup berantakan
- Overthinking
- Mengomentari budaya di lingkungan barunya
Itulah gejala-gejala yang sebaiknya jangan dianggap enteng karena kalau dibiarkan saja tanpa berusaha mencari tahu coping mechanism-nya, dapat memicu penyakit mental, lho.
Tahapan culture shock
Terdapat 4 tahapan yang dilalui seseorang saat mengalami geger budaya. Apa saja tahapan atau stages-nya? Berikut ulasannya!
Baca Juga: Pentingnya Mengenal Budaya Organisasi Dalam Perusahaan
Culture shock atau gegar budaya memiliki 4 tahapan yaitu:
1. Honeymoon
Yang pertama adalah the honeymoon stage. Di tahap ini, kamu akan merasakan hal-hal positif di lingkungan baru. Mulai mencintai makanan, orang-orang, bahasa, sampai keunikan tradisi dari daerah tersebut. Kamu akan merasa bahwa hidup di daerah tersebut adalah keputusan yang tepat. Namun, periode ini harus berakhir dan beralih pada tahapan selanjutnya.
2. Frustration
Tahapan kedua yaitu the frustration stage. Tahap ini mungkin menjadi fase tersulit dari culture shock, karena perasaan frustasi akan mulai muncul. Contohnya seperti saat kamu bingung harus membeli bahan makanan di mana, tidak tahu arah, tidak terbiasa dengan pola hidup yang baru, dan lain sebagainya. Perasaan depresi atau rindu rumah normal terjadi di fase ini. Tetapi jangan khawatir karena jika kamu sudah mulai terbiasa dengan lingkungan baru kamu akan berlanjut ke fase selanjutnya.
3. Adjustment
Selanjutnya yaitu adjustment stage. Di sini kamu akan mulai menerima dan berdamai dengan kenyataan yang ada. Mulai mampu menyesuaikan dan memahami situasi di lingkungan baru. Misalnya, perasaan nyaman dengan budaya, orang-orang, makanan, dan bahasa di lingkungan baru, pengetahuan tentang arah akan menjadi lebih mudah, teman dan komunitas yang mulai membuatmu nyaman, dan masih banyak yang lainnya.
4. Acceptance
Yang terakhir adalah the acceptance atau fase penerimaan. Nah, di fase ini kamu mulai nyaman dengan 2 kebudayaan sekaligus. Meskipun tidak bisa merasakan euphoria yang sama seperti di fase pertama, kamu tetap merasa secure, kok.
Baca juga: Budaya Yang Baik Seperti Apa? Simak Contoh-Contoh Berikut!
Cara mengatasi culture shock
Buat kamu yang sedang atau hendak merantau antar daerah maupun negara, sebaiknya mulai aware dengan kondisi psikismu, ya, karena kalau diabaikan bisa memicu stres hingga depresi akut, lho. Lalu, bagaimana cara mengatasinya? Simak ulasan berikut!
- Cara pertama yang wajib dilakukan adalah pelajari terlebih dahulu budaya, tradisi, peraturan, kebiasaan, norma norma yang berlaku, dan perilaku masyarakat di tempat yang ingin kamu tuju. Dengan begitu kamu tidak akan terlalu terkejut akan perbedaan-perbedaan yang akan kamu hadapi jika sudah mempelajari tempat baru yang akan kamu tuju sebelumnya.
- Selanjutnya, hafalkan berbagai lokasi-lokasi penting yang menurutmu akan berguna untuk kehidupan di tempat barumu. Misalnya dengan menghafal tempat berbelanja kebutuhan sehari-hari, rumah sakit, transportasi publik, dan lain sebagainya. Kamu juga perlu memperhatikan ciri-ciri tempat kamu tinggal sehingga dapat memudahkanmu untuk pulang dan tidak tersesat.
- Cara ketiga untuk mengatasinya yaitu dengan membangun relasi di daerah baru. Dengan begitu kamu akan lebih mudah mendapatkan bantuan dan informasi yang diperlukan yang berkaitan dengan hal-hal yang diperlukan selama di tempat baru. Perhatikan juga dengan siapa kamu menjalin relasi, pastikan mereka adalah orang orang yang terpercaya karena keselamatanmu tetaplah yang terpenting apalagi kamu berasa di tempat yang asing.
- Cara terakhir yang dapat dilakukan adalah dengan menjadi seseorang yang berpikiran terbuka, pastinya kamu akan menemui orang orang yang berbeda dengan tempat tinggal asalmu, mulai dari sifat, cara bicara, bahkan kebiasaan-kebiasaannya. Dengan berpikiran terbuka, kamu akan bisa memahami mereka dan akan terhindar dari masalah-masalah yang ditimbulkan oleh perbedaan budaya.
Baca juga: 8 Cara Mengatasi Hustle Culture