Pernahkah kamu merasa kurang termotivasi saat bekerja? Atau merasa bosan dengan pekerjaan yang kamu lakukan? Mungkin kamu harus meminta atasanmu agar memberikan tugas tambahan atau yang dikenal dengan istilah Job Enrichment.
Sering kali orang menilai bahwa rasa bosan dengan pekerjaan yang dilakukan merupakan sinyal untuk berhenti atau resign. Padahal, bisa jadi hal tersebut merupakan tanda bahwa kamu perlu mencoba tantangan baru melalui job enrichment. Ingin tahu lebih banyak tentang job enrichment? Mari simak bersama!
Pengertian Job Enrichment
Menurut Robbins, Stephen, dan Judge (2009), job enrichment merupakan upaya meningkatkan sejauh mana pekerja itu mengendalikan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dari kerjanya, sehingga memungkinkan pekerjaan dilakukan lebih lengkap, meningkatkan kebebasan dan tanggung jawab, serta memberikan umpan baik agar seorang individu mampu menilai dan mengoreksi kinerjanya sendiri.
Simple-nya, job enrichment atau pengayaan pekerjaan adalah penambahan pekerjaan pada karyawan melalui peningkatan kewenangan dan tanggung jawab. Metode ini pertama kali diperkenalkan oleh psikolog Frederick Herzberg.
Melalui cara ini diharapkan karyawan bisa tertantang dan termotivasi untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas kerja, sehingga karyawan bisa merasakan kepuasan kinerja yang jauh lebih tinggi. Perusahaan pun hanya perlu memperkaya sumber daya manusia yang ada, tanpa perlu repot merekrut karyawan baru.
Manfaat Job Enrichment
Selain dapat memotivasi karyawan agar bisa bekerja lebih unggul dibandingkan sebelumnya, terdapat beberapa manfaat job enrichment lainnya.
- Aktualisasi diri.
- Menumbuhkan sense of belonging.
- Merangsang tingkat kepuasan kinerja.
4 Jenis Job Enrichment bagi Perusahaan
1. Shift Bergilir
Shift bergilir memungkinkan karyawan untuk berhubungan dengan rekan kerja yang berbeda setiap kali shift berubah. Cara ini dapat membuka peluang agar karyawan mampu belajar dari divisi dan manajer yang berbeda.
2. Pelatihan Jangka Panjang
Memberikan kesempatan dalam bentuk pelatihan dapat membantu karyawan dalam menciptakan peluang karier yang lebih besar. Tak hanya itu saja, ilmu yang di dapat dari pelatihan tersebut dapat menjadi investasi yang baik bagi proses bisnis perusahaan kedepannya.
3. Ragam Tugas
Pemberian ragam tugas dapat mempengaruhi motivasi karyawan. Pekerjaan tambahan yang diberikan harus bersifat vertikal, dalam kata lain tugas yang diberikan harus lebih tinggi dari posisinya saat ini.
4. Program Insentif
Jenis job enrichment yang terakhir tidak hanya berupa tugas yang dapat memberikan motivasi saja, tetapi juga mendapatkan tunjangan yang lebih. Tunjangan tersebut bisa berbentuk gaji tambahan, cuti yang dibayar, atau hadiah seperti liburan.
Indikator Job Enrichment
Setelah kamu mengetahui manfaat beserta dengan jenisnya, terdapat beberapa indikator yang dapat menjadi pengukur terlaksananya pengayaan pekerjaan.
- Skill variety, tingkat di mana seseorang karyawan perlu menggunakan berbagai keterampilan dan kemampuannya untuk menyelesaikan tugas.
- Task identity, pada tingkat ini suatu pekerjaan memerlukan penyelesaian yang menyeluruh dan dapat diidentifikasi.
- Task significant, pekerjaan dapat memberikan pengaruh besar pada kehidupan atau pekerjaan orang lain.
- Autonomy, keadaan di mana suatu pekerjaan itu memberikan kebebasan kepada karyawan untuk merancang dan memprogramkan aktivitas kerjanya sendiri.
- Feedback, tingkat pada saat karyawan mendapatkan umpan balik dari pengetahuan mengenai hasil dari pekerjaannya.
Job enrichment dapat memberikan kesempatan bagi kamu dan karyawan lainnya untuk bisa mengembangkan potensi dalam diri sekaligus meng-explore pekerjaan lainnya. Apa pun pekerjaanmu saat ini, kamu harus memiliki inisiatif tinggi dan memberikan hasil yang terbaik. Terakhir, jangan cepat puas, ya!
Baca juga: Resign: Pengertian, Alasan, Langkah & Tips Mengajukannya
Leave a Reply