Tanggal:26 April 2024
Kurs Adalah

Kurs: Pengertian, Jenis, dan Faktor yang Memengaruhinya

Apakah Sobat Vocasia mengenal istilah kurs? Setidaknya kamu pasti pernah mendengar istilah ini meski hanya sekali dan mungkin belum mengetahui artinya. Lalu, apa itu kurs? Kurs adalah harga nilai tukar mata uang suatu negara dengan mata uang negara lain. Yuk simak lebih banyak tentang kurs bersama Vocasia.

Baca Juga | 5 Alasan Dibalik Dolar AS Sebagai Penguasa Mata Uang Di Dunia!

Pengertian Kurs

Pengertian Kurs

Menurut ahli ekonomi Fabozzi dan Franco, kurs adalah jumlah satu mata uang yang bisa ditukar per unit mata uang lain atau harga satu mata uang dalam mata uang lain. Dengan kata lain, kurs adalah perbadingan nilai atau harga mata uang suatu negara dengan negara lainnya. Pengertian tersebut menyuratkan bahwa setiap mata uang memiliki nilai yang berbeda.

Nilai tukar mata uang memegang peranan penting terutama dalam kegiatan ekspor dan impor. Dalam kegiatan transaksi ekspor dan impor, kurs adalah penerjemah nilai mata uang dari berbagai negara sehingga transaksi dapat berjalan menggunakan satu bahasa yang sama. Selain itu, kurs juga berperan penting dalam pasar valuta asing. Di dunia pasar valas terjadi proses transaksi pertukaran mata uang dengan nilai atau harga yang sudah ditentukan dan disetujui oleh pihak-pihak terkait.

Nilai tukar mata uang dapat mengalami peningkatan (apresiasi) ataupun penurunan (depresiasi). Apresiasi adalah ketika meningkatnya nilai mata uang suatu negara terhadap mata uang asing. Sementara itu, depresiasi adalah ketika turunnya nilai mata uang suatu negara terhadap mata uang asing.

Baca juga | Defisit: Fenomena Permasalahan Pada Kondisi Keuangan

Jenis-jenis Kurs

Terdapat tiga jenis kurs dalam pertukaran mata uang yang berlaku di seluruh dunia. Apa ketiga jenis tersebut? Yuk pahami uraian berikut.

1. Kurs Jual

Kurs jual digunakan oleh pihak bank dan money changer dalam transaksi penukaran mata uang serta digunakan oleh pedagang valuta asing untuk menjual valuta asing. Sederhananya, kurs jual adalah harga jual mata uang valuta asing yang digunakan oleh pihak bank, money changer, dan pedagang valuta asing.

Baca Juga | Apa Itu Money Game? Jangan Sampai Terjebak! Berikut Ciri Dan Cara Mewaspadainya

Contoh:

Kamu akan berlibur ke Amerika Serikat, tentu kamu harus menukarkan mata uang rupiah dengan dollar. Untuk mendapatkan dollar, kamu harus pergi ke bank atau money changer. Jumlah uang yang akan kamu tukarkan adalah Rp20 juta. Pada saat itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar adalah 1 USD = Rp14.500. Jadi berapa jumlah uang dollar yang kamu dapatkan?

USD = (uang rupiah) : (kurs jual)

USD = Rp20.000.000 : Rp14.500 = 1379,3 USD

Jadi, jumlah uang dollar yang kamu peroleh hasil menukarkan Rp20 juta adalah 1379,3 USD.

Baca Juga | Apa Itu Valuta Asing? Pengertian, Fungsi Dan Contohnya!

2. Kurs Beli

Kurs beli digunakan oleh pihak bank, money changer atau pedagang valuta asing dalam transaksi membeli valuta asing. Pihak bank atau money changer menggunakan kurs beli untuk membeli mata uang asing dan membayarnya dengan mata uang lokal.

Baca Juga | Pengertian Uang Lengkap Dengan Penjelasan Fungsi Dan Jenis-Jenisnya

Contoh:

Kamu akan kembali ke Indonesia setelah bekerja selama satu tahun di Amerika Serikat. Kamu harus menukarkan uang dollar menjadi rupiah agar dapat digunakan selama di kampung halaman. Jumlah uang yang akan kamu tukarkan menjadi rupiah adalah 5.000 USD. Nilai kurs beli yang berlaku saat itu adalah 1 USD = Rp14.000. Jadi berapa jumlah uang rupiah yang kamu dapatkan?

IDR = (uang dollar) x (kurs beli)

IDR = 5.000 USD x Rp14.000 = Rp70.000.000

Jadi, jumlah uang rupiah yang kamu peroleh hasil menukarkan 5.000 USD adalah Rp70 juta.

Baca Juga | Dijamin OJK, 7 Aplikasi Dompet Digital Teraman

3. Kurs Tengah

Kurs tengah adalah nilai tukar yang berada di antara nilai tukar jual dan beli. Nilai tukar kurs tengah didapat dengan menjumlahkan kurs jual dan beli kemudian hasilnya dibagi dua. Dengan kata lain, kurs tengah adalah nilai rata-rata dari kedua jenis nilai tukar tersebut. Namun, kurs tengah sangat jarang dipakai. Biasanya kurs jenis ini digunakan oleh para pedagang valuta asing untuk memperoleh keuntungan dari selisih penukaran mata uang antara nilai tukar beli dengan nilai tukar jual. Hal ini dikarenakan nilai tukar jual sering kali lebih tinggi daripada nilai tukar beli.

Baca Juga | Mengenal Lembaga Keuangan Bukan Bank Beserta Fungsinya

Contoh:

Nilai tukar jual saat ini adalah 1 USD = Rp14.500, sedangkan nilai tukar belinya adalah 1 USD = Rp14.000.Berapa nilai tukar tengahnya?

Kurs tengah = (niai tukar beli + nilai tukar jual) : 2

Kurs tengah = (Rp14.000 + Rp14.500) : 2 = Rp28.500 : 2 = Rp14.250

Jadi, nilai tukar tengah saat ini adalah 1 USD = Rp14.250.

Baca juga | Kebijakan Fiskal: Pengertian, Tujuan, Jenis dan Instrumennya

Jenis-jenis Transaksi Kurs dalam Pasar Valuta Asing

1. Transaksi Spot (Spot Transaction)

Transaksi Spot adalah transaksi jual beli mata uang asing yang dilakukan langsung di lokasi pertukaran. Jenis transaksi kurs ini biasanya dilakukan karena suatu keperluan yang mendesak dan membutuhkan keperluan yang praktis.

Baca Juga | Cara Impor Barang Dari China Bagi Pemula

2. Transaksi Berjangka (Forward Transaction)

Transaksi berjangka merupakan transaksi kurs dengan menggunakan sejumlah mata uang lain yang dilakukan pada waktu yang akan datang atau di lain hari. Setiap pihak yang terlibat dalam transaksi ini telah menyepakati penukaran mata uang pada waktu yang akan datang dan dengan harga kurs yang sudah disepakati.

Baca Juga | Apa Itu Rekonsiliasi Bank?

3. Transaksi Swap (Swap Transaction)

Transaksi swap adalah pertukaran dua valas melalui pembelian tunai dengan penjualan kembali secara berjangka, atau penjualan tunai dengan pembelian kembali secara berjangka. Tujuan penggunaan transaksi ini adalah untuk mendapatkan kepastian kurs (kurs bersifat tetap selama kontrak) sehingga akan terhindar dari kerugian selisih kurs.

Baca juga | 5 Teori Perdagangan Internasional yang Harus Kamu Tahu!

Faktor-faktor yang Memengaruhi Kurs

Faktor-faktor yang Memengaruhi Kurs

Setidaknya ada lima faktor yang mampu memengaruhi kurs. Apa faktor-faktor tersebut?

1. Inflasi

Inflasi adalah suatu kondisi ketika terjadi kenaikan harga barang atau jasa. Kita ketahui bersama bahwa dasar utama dalam pasar valuta asing adalah perdagangan internasional. Perdagangan internasional adalah penyebab terjadinya perubahan pada harga mata uang lokal dan mata uang asing. Kondisi mengakibatkan pergerakan pada kurs valuta asing.

Misalnya, kerja sama perdagangan antara Indonesia dengan Amerika Serikat. Ketika Amerika Serikat mengalami inflasi tinggi, maka harga barang yang berasal dari negara tersebut juga semakin tinggi. Hukum dasar ekonomi mengatakan bahwa semakin tinggi harga, maka permintaannya semakin menurun, berlaku pula sebaliknya. Apabila tingkat inflasi di negara lain tinggi, maka nilai mata uang lokal akan rendah, begitu pula sebaliknya. Kondisi ini menyebabkan kecenderungan jatuhnya nilai tukar mata uang lokal.

Baca Juga | Memahami Konsep Time Value Of Money

2. Kegiatan Neraca Pembayaran

Nilai tukar mata uang dapat dipengaruhi oleh kegiatan neraca pembayaran secara langsung. Neraca pembayaran aktif adalah kondisi ketika terjadi peningkatan permintaan dari pihak debitur asing sehingga nilai mata uang lokal akan meningkatkan.

Di lain sisi, neraca pembayaran pasif yakni saat saldo pembayaran, yang mana debitur dalam negeri menjual seluruh asetnya dengan menggunakan mata uang asing. Hal ini dapat menyebabkan penurunan nilai tukar terhadap mata uang lokal.

Baca Juga | Laporan Posisi Keuangan: Pengertian, Fungsi, Jenis Dan Contohnya

3. Perbedaan Suku Bunga di Berbagai Negara

Tingkat bunga adalah harga dari uang yang dimanfaatkan untuk jangka waktu tertentu. Tingkat suku bunga yang tinggi di suatu negara turut memengaruhi arus modal internasional. Semakin meningkat suku bunga akan menstimulasi modal asing yang masuk. Selain itu, suku bunga juga memengaruhi operasi pasar valuta asing.

Hal ini dikarenakan ketika transaksi terjadi, pihak bank akan memperhatikan adanya perbedaan suku bunga pada pasar modal nasional maupun pasar global. Pihak bank kemudian akan memilih pinjaman di pasar uang asing dengan bunga asing yang rendah.

Di sisi lain, pihak bank cenderung memilih pinjaman dari pasar uang lokal jika tingkat bunga asing ternyata lebih tinggi. Jikalau nominal suku bunga pada suatu negara meningkat, maka permintaan mata uang lokal akan menjadi tanda terima kredit yang mahal untuk suatu perusahaan. Oleh karena itu, dalam perkara peminjaman, pebisnis umumnya lebih meningkatkan biaya produknya dengan tingginya harga barang lokal sehingga menyebabkan pengurangan pada nilai mata uang lokal.

Baca Juga | Apa Perbedaan Bunga Dan Bagi Hasil?

4. Kontrol Pemerintah

Pemerintah adalah otoritas yang berhak mengeluarkan kebijakan yang turut memengaruhi keseimbangan nilai tukar mata uang, baik secara langsung maupun tidak langsung. Misalnya, pemerintah bisa mengeluarkan kebijakan untuk menghindari masalah nilai tukar valuta asing dan perdagangan internasional, serta mengintervensi pasar uang.

Baca Juga | Mengenal Fenomena Teknologi Blockchain

5. Ekspektasi

Faktor lainnya yang juga memengaruhi nilai tukar pada valuta asing adalah ekspektasi nilai tukar akan terjadi di masa depan. Pasar valuta asing akan menunjukkan reaksi yang cukup agresif pada setiap berita dan isu yang bisa berdampak di kemudian hari. Misalnya, berita tentang meningkatnya inflasi di Amerika Serikat yang dapat berimbas pada pedagang valuta asing menjual mata uang dolarnya karena nilai mata uang dolar bisa menjadi rendah di masa depan. Berita sejenis ini akan menekan nilai tukar mata uang dolar di dalam pasar valuta asing secara otomatis.

Baca juga | Ekonomi Makro: Pengertian, Tujuan, dan Bedanya Dengan Ekonomi Mikro

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *