Pantun adalah salah satu karya sastra lama yang penulisannya terikat oleh jumlah baris, bait, dan juga rima. Dari sekian banyak genre kesusastraan yang sejak dahulu lahir, pantun terus berkembang di Nusantara. Hingga zaman modern seperti sekarang ini pun pantun masih dipelajari, mulai dari sekolah dasar sampai bangku perkuliahan.
Asal mula pantun pertama kalinya muncul dalam sejarah Melayu. Melalui hikayat dalam syair dan menduduki tempat paling penting pada kehidupan masyarakatnya. Awalnya bentuk pantun merupakan sastra lama. Akan tetapi, seiring waktu berjalan, pantun terus berkembang menjadi tulisan yang sangat populer di media sosial. Pantun dituturkan lewat permainan kata.
Secara tak sadar, penggunaannya sering digunakan pada kehidupan sehari-hari, baik dalam situasi formal maupun non formal. Umumnya, penggunaan pantun digunakan seperti mengisi suatu acara, upacara adat, penutupan pidato, pernikahan, maupun ceramah. Hal tersebut dilakukan agar suasana menjadi lebih santai dan menghibur.
Lantas, ada apa saja sih jenis dan contoh dari pantun itu sendiri? Ingin tahu lebih mendalam? Yuk, simak artikel Vocasia berikut ini!
Apa itu Pantun?
Pantun adalah salah satu genre puisi kuno yang masih ada hingga sekarang dan terus berkembang populer di masyarakat. Yang mencolok serta khas dari pantun adalah bentuknya yang terdiri dari empat baris dalam setiap baitnya. Pada sebuah pantun biasanya memiliki sampiran dalam isinya.
Peran dan Fungsi Pantun
Pantun mempunyai peran dan fungsi tertentu. Sebagaimana sebuah karya sastra diciptakan kepada seseorang, ia dapat mencakup individu atau kelompok orang dalam berbagai bidang yang ditentukan. Di bawah ini adalah beberapa peran dan fungsi pantun dalam kehidupan manusia, di antaranya:
- Sebagai cara untuk melestarikan bahasa, menjaga fungsi kata dan alur berpikir. Hal itu karena sebelum membuat pantun apa pun, penulis pasti memilih kata yang tepat dan sesuai.
• Akan membuat seseorang berpikir tentang makna yang ingin disampaikan. Kata-kata yang akan diucapkan kepada orang lain sebisa mungkin tidak menyakiti perasaan.
• Ketika seseorang ingin menuliskan pantun, mereka akan dilatih dalam berpikir asosiatif. Hal itu supaya mereka teliti dan hati-hati tentang urutan kata karena kata yang dipilih akan berkaitan dengan lainnya.
• Memiliki fungsi yang sangat kuat dalam interaksi sosial. Itulah sebabnya pantun selalu bagus bila digunakan untuk berkomunikasi dalam kelompok.
• Fungsi lainnya adalah kecepatan dalam kita berpikir untuk permainan kata. Secara umum, peran sosial yang ditawarkan pantun merupakan penghubung pesan.
• Selain itu, untuk mempertahankan ikon budaya dengan memperkenalkan nilai-nilai tradisional.
Baca juga : Cara Cepat Belajar Bahasa Korea Bagi Pemula
Jenis dan Contoh Pantun
Setelah kalian memahami pengertian, peran dan fungsi dari pantun, kini saatnya juga mengenal jenis maupun contohnya, yang biasa dituliskan oleh seorang sastrawan, diantaranya:
1. Kiasan
Seperti namanya, ia mencakup kata atau frasa piktografik. Artinya, pesan akan disampaikan secara implisit (tersirat) kepada pembaca ataupun pendengar.
Contoh:
Di dalam goa banyak kelelawar
Kalau di kolam banyak ikan
Semua masalah pasti ada jalan keluar
Kusut diselesaikan, keruh dijernihkan
2. Peribahasa
Setiap rima yang di dalamnya terdapat peribahasa. Biasanya dituliskan dengan struktur yang tetap.
Contoh:
Pergi kehulu memotong pagar
Jangan terpotong batang durian
Cari guru tempat belajar
Supaya tak sesal kemudian
3. Agama
Tujuan pantun ini untuk memberikan nasihat dan pesan moral serta mendidik manusia agar selalu mempercai penciptaNya. Di dalamnya berisi hal spesifik karena terselip nilai ataupun prinsip agama tertentu.
Contoh:
Ke restoran membeli makan
Perginya bersama sang istri
Perintah Tuhan ayo kerjakan
Larangan Tuhan kita jauhi
4. Anak
Pantun tidak hanya untuk orang dewasa saja, loh! Tetapi juga untuk anak-anak. Tentu saja gaya penulisannya akan lebih ringan dan melibatkan hal-hal yang dianggap menyenangkan oleh anak. Hal ini agar anak bisa belajar lebih dalam dan membiasakannya dengan pantun sekaligus untuk mendidik anak tentang akhlak.
Contoh:
Minum kopi ketika hujan
Memang nikmat rasanya
Anak baik anak teladan
Pasti jadi kebanggaan keluarga
5. Teka-Teki
Kalian, pasti pernah menonton siaran kartun Upin dan Ipin. Ada karakter bernama Jarjit yang sering berpantun dengan khas berawalan dua, tiga. Nah, biasanya dia selalu membawakan pantun teka-teki kepada temannya yang diakhiri dengan pertanyaan pada larik terakhir. Sebagai media hiburan dan mengakrabkan kebersamaan.
Contoh:
Dua tiga kambing menari
Ibu marah, saya coba lari
6. Jenaka
Seperti namanya, pantun jenis ini mengandung konten yang lucu dan menarik. Fungsinya untuk menghibur bagi yang mendengarkan atau membacanya. Tak jarang digunakan dalam mengungkapkan sindiran tentang realitas sosial yang disajikan dalam bentuk yang ringan
Contoh:
Hari libur pergi ke vila
Datangnya saat sore hari
Ku pikir kau orang gila
Karena senyum-senyum sendiri
7. Cinta
Berikutnya ada pantun cinta yang berisi pesan-pesan terkait cinta, rayuan (gombalan), romansa, dan kerinduan antara dua orang. Hingga saat ini, banyak orang yang masih menggunakannya untuk mengungkapkan perasaan.
Contoh:
Walaupun hanya sebatang tebu
Tetapi, bisa menjagamu
Walaupun kita jarang bertemu
Tetapi, cintaku hanya untukmu
8. Nasihat
Biasanya, memiliki isi untuk mendidik seseorang dan menyampaikan pesan moral. Selain itu, pesan di dalamnya selalu bijak sehingga mengajak kita untuk berbuat kegiatan positif.
Contoh:
Air mata basahi pipi
Kalimat kejam menusuk hati
Yuk, siapkan diri meraih mimpi
Sekarang juga, tak usah nanti
Nah, itulah penjelasan tentang seluk-beluk pantun beserta contohnya. Bagaimana? Apakah kalian tertarik untuk menulis pantun? Semoga informasi ini bermanfaat bagi kalian, ya. Ikuti terus media sosial kami agar tidak ketinggalan info lainnya dari Vocasia!