Tanggal:19 April 2024

Pengertian Sitasi, Jenis, dan Cara Menulisnya dengan Benar

Apa itu sitasi dan bagaimana cara menulis sitasi yang benar? Jika Sobat Vocasia belum paham, mari kita pelajari bersama-sama di artikel Vocasia yang satu ini. Sitasi adalah hal wajib yang ada dalam penulisan buku akademik, ataupun tulisan yang berbau ilmiah lainnya. Bagi seorang mahasiswa atau akademisi, tentu sitasi sangat erat kaitannya dengan karya tulis ilmiah. Sebab, dalam menulis karya ilmiah biasa ditambahkan teori dari karya orang lain untuk memperkokoh argumen kita. Apapun bentuknya, bisa berupa teori, hasil penelitian, atau data, yang berada di karya ilmiah orang lain dan kamu ambil, harus ditulis dalam sitasi.

Kursus online belajar grammar vocasia

Jadi, apakah kamu seorang mahasiswa? Mau tahu cara menulis sitasi dengan benar? Tenang, berikut ini Vocasia akan memberikan tips-tips membuat sitasi dengan benar. Simak artikel di bawah ini.

Pengertian Sitasi

Secara etimologis, asal kata sitasi adalah adaptasi dari bahasa inggris ‘citation’. Istilah ‘citation’ sendiri berasal dari bahasa Perancis lama ‘citation’ atau dari bahasa Latin ‘citare’ yang kemudian berkembang menjadi ‘citatio’ yang berarti perintah.

Pengertian sitasi adalah sebuah referensi, yang berisi sumber dari naskah yang dipublikasikan maupun tidak dipublikasikan. Sitasi digunakan untuk menulis ulang suatu pernyataan yang berasal dari orang lain. Apabila Sobat Vocasia mengutip suatu teori atau pernyataan tanpa mencantumkan sumbernya, maka kamu bisa dituduh melakukan plagiarisme.

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian sitasi adalah kutipan. Sedangkan kutipan sendiri didefinisikan sebagai pengambilalihan kalimat yang berasal dari teks atau tulisan lain dengan tujuan memperkuat argumen dalam tulisan sendiri.

Sementara Menurut Garfield, pengertian sitasi adalah suatu analisis sitiran, analisis ini akan banyak digunakan dalam kajian bibliometrika. Sebab sitasi ini sudah jelas sumbernya, sudah bisa mewakilkan subjek yang dimaksud, tidak lagi membutuhkan interpretasi, jelas valid, dan bersifat reliable.

Jenis-Jenis Sitasi

Sitasi terdiri dari beberapa jenis berdasarkan gaya penulisannya. ketika menulis sitasi maka kita harus menentukan gaya penulisan sitasi yang dipakai. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah konsistensi gaya penulisan sitasi. Bila memilih satu jenis gaya, maka dalam setiap penulisan sitasi harus memakai gaya tersebut baik dalam penulisan sitasi di daftar pustaka, catatan kaki, dan sebagainya.

Setiap gaya penulisan mempunyai pakem tersendiri dalam menulis sitasi yang sumbernya dari buku, jurnal, media massa, arsip, dan lainnya. Jadi perlu diperhatikan detail ketentuannya agar tidak keliru dalam menulis sitasi.

Jenis-jenis sitasi terdiri dari:

  • APA Style
  • MLA Style
  • AMA Style
  • Chicago Manual Style
  • Turabian Style
  • APSA Style
  • Council of Biology Editors

Cara Menulis Sitasi Dengan Benar

Tidak dapat dipungkiri, sebab adanya beraneka macam model penulisan sitasi membuat banyak orang merasa bingung dan tidak tahu bagaimana cara penulisan sitasi yang benar. Nah, setidaknya ada beberapa catatan yang harus Sobat Vocasia pahami dalam menuliskannya, di antaranya sebagai berikut.

1. Menulis Sitasi Di Kalimat Awal Teks

a. Menulis Sitasi dengan Satu Penulis

Ada beberapa cara menulis sitasi yang ditulis oleh satu penulis. Pertama dapat ditulis tanpa menggunakan halaman, dan kedua tidak menggunakan halaman.

Berikut adalah contohnya: Andre (2020) menyatakan bahwa ….

Apabila disertai dengan halaman, maka dapat ditulis seperti ini : Menurut Irukawa (2020: 99) …..

b. Menulis Sitasi Dua Penulis

Akan berbeda lagi jika jumlah penulis lebih satu, atau ada dua penulis. Maka penulisan sumber sitasi atau kutipan di awal kalimat atau awal teks, dapat ditulis dengan cara berikut: Irukawa & Hanifa (2020)….

c. Menulis Sitasi yang Lebih Dua Penulis

Tentu saja berbeda secara teknis penulisan sitasi yang jumlah penulisnya lebih dari dua. Maka penulisan dapat dilakukan dengan cara menyingkat dengan kode.

Misalnya seperti ini: Menurut Irukawa et al., (2020) …

2. Sumber Sitasi Di Akhir Kalimat

a. Satu Penulis

…. (Irukawa, 2020)

Jika disertai halaman, maka penulisan sitasi seperti berikut: ….(Irukawa, 2020: 99).

b. Dua Penulis

…. (Irukawa & Elisa, 2020)

Jika disertai dengan halaman, maka penulisan sitasi di akhir kalimat seperti berikut: … (Tiara & Juna, 99)

c. Lebih dari dua penulis

Jadi untuk penulisan nama, cukup tulis satu penulis saja. kemudian di bagian belakang nama disertai dengan et al.

Contoh dapat dilihat sebagai berikut: …. (Irukawa et al, 2009)

3. Cara Menulis Sitasi dengan Dua Sumber Referensi atau Lebih

Contoh: Elisa (2019, 2020)

Jika ingin ditulis disertai dengan tahun terbit sama, maka penulisannya harus dibedakan. Contoh sebagai berikut: Irukawa (2009a, 2009b)

Nah, akan berbeda lagi jika penulisan sitasi mengambil dari berbagai sumber. Maka, penulisannya menjadi: (Irukawa, 1999; Rahmad & Fanny, 2000; Adel et al., 2009)

4. Cara Menulis Sitasi Tidak ada Nama Penulis

Tidak dapat dipungkiri, saat membuat sitasi, akan ada beberapa referensi yang tidak mencantumkan nama penulis. Maka dari itu, ada beberapa tips cara menuliskan ke dalam sitasi. Misalnya, kita bisa mencantumkan atau menyebutkan lembaga atau badan yang tertulis di identitas buku.

Sebagai contoh, sebagai berikut:

Menuru Badan Pusat Statistik (2009)….

Ikatan Dokter Gigi Indonesia (2020) berpendapat …

Itulah ulasan singkat tentang cara menulis sitasi, semoga dapat memberikan Sobat Vocasia pencerahan. Pada dasarnya menuliskan kutipan itu mudah dan tidak ribet. Jadi tetap semangat dan jangan putus asa!

Baca juga: Cara Memilih Media Pembelajaran Yang Tepat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *