Indonesia menjadi negara dengan sistem sanitasi atau pengelolaan air limbah domestik terburuk akibat minimnya sanitasi di beberapa kota di Indonesia. Masyarakat masih belum sadar bagaimana cara membuat limbah cair rumah tangga yang tepat karena minimnya pengetahuan mengenai bahayanya limbah cair.
Pembuangan akhir limbah tinja sendiri masih dibuang menggunakan beberapa cara antara lain dengan menggunakan septic tank, dibuang langsung ke sungai atau danau, dibuang ke tanah, dan ada juga yang dibuang ke kolam atau pantai.
Di beberapa daerah pedesaan di Indonesia, terdapat masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan dengan sanitasi yang sangat minim. Masih sering dijumpai sebagian masyarakat yang membuang hajatnya di sungai karena tidak mempunyai saluran pembuangan khusus untuk pembuangan air limbah rumah tangga maupun air buangan dari kamar mandi.
Terkadang masih dijumpai masyarakat yang membuang hajatnya di pekarangan rumahnya masing-masing. Hal ini terjadi selain disebabkan karena faktor ekonomi, faktor kebiasaan yang sulit dirubah dan kualitas pendidikan yang relatif rendah dari masyarakat pun memang sangat berpengaruh besar terhadap pola hidup masyarakat.
Pengertian Limbah Cair dan Dampak Negatifnya
Air limbah domestik (rumah tangga) merupakan limbah cair hasil buangan dari perumahan (rumah tangga), bangunan perdagangan, perkantoran dan sarana sejenis. Contoh limbah cair domestik adalah air deterjen sisa cucian, air sabun, dan air tinja.
Setiap hari sebuah rumah tangga tidak lepas dari menghasilkan limbah cair rumah tangga. Aktivitas mandi, buang air kecil (BAK), buang air besar (BAB), cuci tangan, cuci baju, mencuci mobil, mencuci piring, dan lain sebagainya, pasti akan menghasilkan limbah. Beberapa jenis limbah tersebut akan masuk ke dalam bentuk sumur resapan, atau septic tank.
Baca juga: Ketahui Karakteristik Dan Cara Mengelola Limbah Yang Benar!
Namun, sebagian besar lainnya akan masuk ke pipa pembuangan dan mengalir ke selokan depan rumah, sebelum nantinya akan menuju sungai yang lebih besar, yang lazimnya akan bermuara di sungai dan laut. Seharusnya, tiap kota memiliki sistem buangan kota (sewerage system) yang membantu mengisolasi limbah dari proses mencemari lingkungan melalui resapan ke dalam tanah dan bercampur dengan air sungai.
Meningkatnya kegiatan manusia dalam rumah tangga mengakibatkan bertambahnya jumlah limbah cair. Sumber limbah cair rumah tangga bersifat organik yaitu dari sisa-sia makanan dan deterjen yang mengandung fosfor. Limbah cair dapat meningkatkan kadar BOD (Biochemical Oxygen Demand) dan pH air. Keadaan tersebut menyebabkan terjadinya pencemaran yang banyak menimbulkan kerugian bagi manusia dan lingkungan.
Limbah cair rumah tangga dapat berdampak ke tiga aspek, yaitu aspek kesehatan, lingkungan, sosial dan ekonomi. Dari segi kesehatan, masyarakat akan terjangkit berbagai penyakit seperti penyakit diare, penyakit tifus, penyakit kolera, penyakit jamur, serta penyakit cacingan.
Penanganan limbah rumah tangga secara sembarangan akan mengakibatkan kerusakan dan pencemaran pada lingkungan. Kerusakan dan pencemaran lingkungan ini akan berdampak buruk bagi masyarakat, seperti mengakibatkan banjir dan menimbulkan bau yang tidak sedap.
Penanganan limbah rumah tangga secara sembarangan akan menyebabkan dampak buruk bagi keadaan sosial dan ekonomi masyarakat. Limbah rumah tangga dapat menimbulkan banyak penyakit yang dapat berakibat pada tingginya biaya kesehatan. Keadaan lingkungan yang kotor dan tercemar akibat limbah akhirnya juga akan berdampak pada kehidupan sosial masyarakat.
Baca juga: Pengertian Sampah B3 Dan Contohnya
Contoh Limbah Cair Rumah Tangga
Limbah rumah tangga kini terus berkembang seiring dengan perkembangan jumlah penduduk dan jumlah pemukiman yang semakin padat. Keberadaan limbah rumah tangga ini telah menjadi perhatian bagi masyarakat dan pemerintah karena karena dapat menimbulkan berbagai dampak negatif.
Berdasarkan jenisnya, limbah cair rumah tangga dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu black water dan grey water. Black water adalah air buangan dari kloset yang dihasilkan dari kegiatan buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK), gray water adalah air yang berasal dari pembuangan sink dapur, wastafel dan floor drain kamar mandi.
Baca juga: Apa Itu Limbah Domestik? Kenali Pengertian Beserta Contohnya!
Penanganan Limbah Cair Rumah Tangga
Mengingat bahaya yang ditimbulkan dari berbagai aspek, kita perlu melakukan cara untuk mengolah limbah cair rumah tangga. Berikut cara penanganan limbah cair rumah tangga yang bisa kalian lakukan di rumah:
1. Membuat saluran air kotor atau bak peresapan
Salah satu cara mengelola limbah cair rumah tangga adalah dengan membuat saluran air kotor atau bak peresapan. Dalam membuat saluran air kotor, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu tidak boleh menyebabkan sumber air bersih yang terdapat di sekitar lingkungan tersebut tercemar, tidak mengotori permukaan tanah, tidak boleh sampai menimbulkan bau yang tidak sedap agar tidak mengganggu masyarakat sekitar.
Konstruksi saluran air kotor atau bak peresapan ini dibuat secara sederhana dengan menggunakan bahan yang murah dan mudah untuk didapatkan. Selain itu, pastikan sumber air dengan bak resapan memiliki jarak minimal 10 meter.
2. Penggunaan bio septic tank
Kotoran manusia menjadi salah satu penyebab pencemaran pada lingkungan. Limbah dari kotoran ini, meliputi tinja dan urine. Limbah ini dapat mengganggu keseimbangan ekosistem pada tanah, air, dan udara. Karena itu, tempat pembuangan limbah ini perlu dikelola dengan baik untuk mencegah pencemaran lingkungan.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran dari limbah kotoran ini adalah dengan penggunaan bio septic tank. Bio septic tank dapat dimanfaatkan untuk mengurai kotoran dari air limbah rumah tangga yang dapat menyebabkan pencemaran pada lingkungan. Alat ini memiliki penyaringan yang baik sehingga mampu mengurangi bau kotoran dan menghindari pencemaran tanah. Bio septic tank terbuat dari serat fiber yang tebal untuk dapat menghindari kebocoran sehingga mampu menampung air dan kotoran dengan kapasitas yang cukup besar.
3. Memberikan sisa minyak jelantah ke instansi pengolahan minyak
Apakah kalian tahu kalau untuk membuang sisa minyak dapur itu membutuhkan perlakuan khusus? Maksudnya adalah kalian jangan membuang minyak ke wastafel atau saluran pembuangan lain yang ada di rumah karena dapat menyumbat pipa saluran air. Lebih buruk lagi, sisa minyak dapur tersebut dapat mencemari saluran air di seluruh kota.
Kalian bisa membuang sisa minyak dapur dengan menyumbangkan ke instansi pengolahan minyak. Caranya adalah dengan mendinginkan dan meletakkan sisa minyak ke dalam wadah yang nantinya akan menjadi biodiesel.
4. Membuat kolam stabilisasi
Untuk mengolah limbah cair rumah tangga, membuat kolam stabilisasi merupakan cara pengolahan limbah cair rumah tangga yang dilakukan secara alami. Air limbah nantinya akan dinetralisasi dari zat-zat pencemar sebelum dialirkan ke sungai. Kamu bisa membuatnya sendiri di sekitar rumah karena cara ini cukup murah untuk dilakukan.
5. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) merupakan cara yang bisa kalian lakukan untuk mengolah limbah cair rumah tangga. Cara kerja IPAL yaitu dengan menyaring dan membersihkan cairan yang sudah tercemar, baik oleh pencemar organik maupun kimia industri.
IPAL berdampak baik bagi manusia dan juga lingkungan karena IPAL membuat aliran air menuju sungai menjadi bersih dan layak digunakan. Selain itu, dengan adanya IPAL air yang mengalir menuju sungai efektif menjaga tumbuhan yang ada di dalam tanah dan air terbebas dari racun.
Kebutuhan air bersih tiap individu di Indonesia rata-rata sekitar 121 liter per hari untuk semua aktivitas yang terkait dengan air untuk memenuhi kebutuhan pokok. Kita berhak mendapatkan hak tersebut. Maka dari itu, kita harus memenuhi kewajiban kita dalam menjaga lingkungan, sumber air bersih, dan turut membangun wilayah sekitar yang sehat dan produktif.
Kamu juga bisa mempelajari lebih lanjut mengenai pengolahan limbah cair rumah tangga atau domestik di sini. Nantinya, kamu akan lebih memahami implementasi dan ruang inovasi dalam pengelolaan air limbah domestik. Yuk, langsung saja akses kursusnya!