Ketika kamu ingin melanjutkan pendidikan S2 di luar negeri, tidak sedikit kampus yang akan memberikan persyaratan bagi kamu untuk mengambil dan memilih salah satu di antara tes GRE atau GMAT. Namun, sebelum menentukan pilihan tentunya kamu harus memahami terlebih dahulu perbedaan hingga kekurangan dan kelebihan kedua tes tersebut agar kamu dapat mempersiapkan dirimu secara lebih matang. Untuk itu, berikut ini adalah penjelasan lengkap mengenai apa itu tes GRE dan GMAT serta perbedaan yang dimiliki oleh keduanya.
Apa itu Tes GRE dan GMAT?
GRE atau Graduate Record Examination adalah tes standar yang umumnya diambil ketika kamu ingin masuk ke program pendidikan Pascasarjana (S2) di Amerika Serikat. Tes ini diselenggarakan oleh ETS atau Educational Testing Sevice serta ditujukan untuk tingkat pendidikan yang berbeda. Ujian ini dirancang untuk mengetahui tingkat kemampuan mahasiswa dalam memahami bacaan yang rumit serta bagaimana mahasiswa mampu menganalisa informasi kuantitatif. Tes ini biasa diambil oleh calon mahasiswa yang hendak melanjutkan program S2 hingga S3 di berbagai jenis bidang studi. Sebagai tambahan, tes ini umumnya diterapkan di negara berbahasa Inggris khususnya Amerika.
Sementara itu, GMAT adalah singkatan dari Graduate Management Admission Test. Tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan akademis yang dimiliki oleh kandidat mahasiswa yang hendak mendaftar ke sekolah-sekolah bisnis atau Master of Business Administration. Dalam tes GMAT nilai diukur berdasarkan tingkat kesulitan dari pertanyaan yang dijawab serta jumlah jawaban yang benar.
Perbedaan GRE dan GMAT
Jika melihat penjelasan di atas, kamu pasti sudah bisa membayangkan beberapa perbedaan dari kedua tes ini. Namun, untuk lebih jelasnya mari kita ulas beberapa perbedaan mendasar dari tes GRE dan GMAT yang bisa menjadi pertimbangan untukmu di kemudian hari.
1. Perbedaan Bentuk Tes yang Diujikan
Tes GRE terdiri dari gabungan antara analytical writing, verbal reasoning, quantitative reasoning, dan research question yang umumnya berbasis komputer dan juga kertas (untuk negara-negara dengan angka penggunaan komputer yang masih rendah). Untuk sesi analytical writing peserta memiliki durasi pengerjaan selama 30 menit per esai. Selanjutnya, tes verbal reasoning terdiri dari 20 soal per set dengan total durasi pengerjaan selama satu jam.
Setelah beberapa tes tersebut, peserta masih perlu melakukan tes quantitative reasoning terdiri dari 40 soal dengan total durasi sebanyak 35 menit. Sebagai tambahan, pada tes GRE terdapat reasearch question yang umumnya diadakan oleh penyelenggara tes untuk merumuskan soal baru atau untuk kepentingan penelitian lain yang hasilnya tidak mempengaruhi nilai tes secara keseluruhan.
Baca juga: Rekomendasi Beasiswa, Auto Kuliah Gratis di Jepang
Sementara itu, tes GMAT terdiri dari analytical writing assessment, integrated reasoning, verbal reasoning, dan quantitative reasoning. Nantinya, kamu akan menulis satu esai di sesi analytical writing assessment dengan durasi waktu pengerjaan selama 30 menit. Di sesi integrated reasoning kamu akan dihadapkan dengan soal pilihan ganda sebanyak 12 soal dengan durasi pengerjaan selama 30 menit pula.
Di sesi quantitative reasoning soal yang diberikan juga berupa soal pilihan ganda sebanyak 37 nomor dengan durasi pengerjaan selama 75 menit. Selain itu, banyak orang yang menilai soal matematika di GMAT terasa jauh lebih sulit dibandingkan dengan soal matematika yang ada di GRE.
2. Perbedaan Bobot Soal
Jika melihat dari bentuk soalnya, kedua tes ini dapat dikatakan tidak jauh berbeda dan bahkan hampir mirip. Namun, perlu diketahui bahwa keduanya memiliki bobot soal yang berbeda. Untuk tes GRE, poin lebih dibebankan kepada soal bagian bacaan rumit dan penganalisaan informasi kuantitatif. Tes ini lebih ditujukan untuk mereka yang hendak mengambil keilmuan di bidang ilmu alam, sosial, teknik mesin, pendidikan, dan sejenisnya. Oleh karena itu, tes GRE juga cukup sering diterapkan pada mereka yang ingin mendaftar program MBA.
GRE merupakan tes yang dirancang untuk mahasiswa yang ingin mendaftar di jenjang pascasarjana, sekolah bisnis, hingga sponsor beasiswa yang ada di seluruh dunia. Oleh karenanya, tes GRE akan cocok untuk kamu yang ingin meningkatkan atau mengetahui kemampuan verbal. Di sisi lain, yang menjadi fokus utama pada tes GMAT adalah kemampuan peserta tes dalam berlogika, kemampuan menalar, berpikir kritis, dan penilaian objektif. Maka dari itu, tes GMAT bisa menjadi pertimbangan untukmu yang gemar dan unggul di sisi kuantitatif.
3. Perbedaan Biaya Tes
Selain bentuk dan bobot soal, aspek lain yang mungkin akan menjadi pertimbangan besar bagi kamu ialah biaya tes. Untuk tes GRE, rata-rata biaya yang perlu dikeluarkan berada di angka 205 USD atau sekitar Rp2.900.000. Namun, harga tes GRE di beberapa negara seperti Australia, China, India, Nigeria, hingga Turki bisa lebih tinggi di angka 255 USD atau sekitar Rp3.600.00.
Baca juga: Tips Mendapatkan Beasiswa Kuliah Gratis
Sementara itu, rata-rata biaya yang dikeluarkan untuk tes GMAT berada di kisaran 250-275 USD atau sekitar Rp3.500.000-Rp3.900.000. Biaya ini bisa saja lebih tinggi lagi tergantung pada negara pemohon atau layanan tambahan lain seperti pembatalan tes hingga penjadwalan ulang yang bisa mencapai angka 750 USD atau sekitar Rp.10.700.000
4. Persiapan Sebelum Mengikuti Tes
Sebelum mengikuti tes GRE atau tes GMAT, kamu perlu memantapkan harimu terlebih dahulu. Kamu bisa mempertimbangkan pemilihan jurusan, tingkat kemampuan, hingga tujuan kariermu kelak. Setelah mempertimbangkan semua aspek dan menentukan pilihan tes yang hendak kamu ambil, kamu bisa memulai dengan mengenali setiap section dari masing-masing tes dengan baik agar bisa mempersiapkan diri.
Selanjutnya, kamu bisa melakukan belajar mandiri dengan melihat review soal, mengikuti kursus online, dan lain sebagainya. Tidak hanya sampai di situ, kamu juga harus berlatih secara konsisten dan mencoba berbagai bentuk soal agar kamu lebih siap menghadapi sesi tes yang akan datang. Terakhir, kamu perlu menerapkan manajemen waktu untuk belajar, istirahat, hingga refreshing agar kamu tidak merasa stress dan tertekan.
Baca juga: Tips Lolos Beasiswa LPDP 2022
Tips Memilih Antara GRE atau GMAT
Jika setelah membaca penjabaran di atas kamu masih merasa bingung mau mengambil tes yang mana, berikut adalah beberapa tips yang mungkin dapat membantumu menentukan pilihan.
-
Jika kamu tertarik untuk mendaftar dan melanjutkan kuliah Pascasarjana kamu di jurusan lain selain bisnis, kamu bisa mencoba mengikuti tes GRE. Jika kamu lebih tertarik dan ingin melanjutkan pendaftaran ke program bisnis atau manajemen, kamu bisa memilih tes GMAT.
-
Jika kamu merasa dirimu kurang jago di matematika atau penalaran, kamu bisa memilih tes GRE karena tes ini lebih berfokus pada vocabulary sehingga kamu perlu memperbanyak vocabulary kamu jika ingin mengambil tes ini. Sebaliknya, kamu bisa mengambil GMAT jika kamu merasa kurang jago di bahasa Inggris dan lebih enjoy di matematika atau perhitungan kuantitatif lainnya.
Gimana? Udah paham soal tes GRE dan GMAT? Eits, jangan skip dulu. Untuk kamu yang ingin mendaftar beasiswa atau lanjut kuliah di luar negeri, jangan lupa cek kursis IELTS termurah ini yah! Dijamin oke punya deh!