Tanggal:26 April 2024
preventif dan represif

Preventif dan Represif, Apa Bedanya?

Preventif dan represif merupakan istilah yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Keduanya termasuk dalam tindakan pengendalian sosial yang dapat dilakukan oleh seseorang karena adanya sesuatu yang merugikan. Dalam pembahasan kali ini, vocasia akan mengajak kamu memahami pengertian, contoh, serta perbedaan dari preventif dan represif. Simak paparan berikut ini! 

pelatihan belajar aplikasi fluid simulator untuk pemula vocasia

Baca juga: Pengertian, Ciri-Ciri, Dan Jenis Diferensiasi Sosial

Pengertian Preventif 

preventif dan represif

ilustrasi tindakan preventif (sumber: pexels)

Preventif dapat dipahami sebagai tindakan pencegahan atau pengurangan probabilitas terhadap sesuatu yang tidak diinginkan di masa depan. Oleh karena itu, istilah ini termasuk dalam tindakan pengendalian sosial yang dalam prakteknya digunakan sebagai tindakan yang dilakukan untuk mengendalikan setiap usaha yang dilakukan oleh kelompok sosial. 

Tindakan pencegahan ini umumnya dilakukan secara pribadi maupun berkelompok. Sebagaimana yang telah dipaparkan sebelumnya, tindakan pencegahan dilakukan untuk memproteksi sebelum suatu hal terjadi. Maka dari itu, biaya yang dikeluarkan untuk mensukseskan tindakan ini terbilang cukup murah dibandingkan biaya penanganan setelah sesuatu terjadi. 

Istilah pencegahan banyak digunakan dalam berbagai bidang, seperti bidang sosial dan kesehatan. Meskipun demikian, dalam pemaknaannya, tindakan preventif merupakan upaya pencegahan yang dilakukan untuk meminimalisir risiko yang terjadi. 

Baca juga: Waspadai Hikikomori, Fenomena Menarik Diri Dari Lingkungan Sosial!

Contoh Tindakan Preventif 

Contoh tindakan pencegahan dapat terlihat di sekitar kita, beberapa diantaranya telah Vocasia rangkum dalam paparan berikut ini, yaitu: 

  1. Sosialisasi mengenai NAPZA yang dilakukan oleh BNN Kota Jakarta Timur merupakan salah satu upaya preventif penyalahgunaan narkoba di masyarakat. BNN Kota Jakarta Timur juga mengadakan kegiatan bermanfaat lain bagi masyarakat, seperti pembagian cek kesehatan gratis serta donor darah. 
  2. Kerusakan gigi dapat dicegah dengan membersihkan gigi secara teratur dan mengurangi asupan makanan yang berpotensi merusak gigi. 
  3. Orang tua membatasi penggunaan gadget bagi anak di bawah umur sebagai usaha mencegah anak kecanduan bermain gadget. 
  4. Pemerintah setempat melakukan pembersihan saluran air dan penyuluhan mengenai pentingnya menjaga lingkungan untuk mengurangi potensi banjir di musim hujan. 
  5. Imunisasi dilakukan untuk mencegah terjangkitnya penyakit serta meminimalisir kemungkinan kelainan pada balita dan ibu hamil. 

Pengertian Represif 

Represif merupakan sebuah usaha mengendalikan sosial yang dilaksanakan setelah pelanggaran terjadi. Suatu pelanggaran maupun peristiwa buruk lain yang telah terjadi akan dikendalikan oleh beberapa tindakan. Adapun tindakan yang dilakukan, ialah: 

1. Persuasif

Pelanggaran yang terjadi kemudian dikendalikan dengan tindakan persuasif atau bujukan untuk mematuhi norma dan aturan yang berlaku. Hal ini dapat dilakukan melalui sosialisasi dan pengarahan. Contohnya, imbauan dan arahan pemerintah untuk menggunakan sepatu ketika berkendara dengan sepeda motor. 

2. Koersif 

Bentuk pengendalian sosial ini dilakukan dengan cara yang lebih keras dan tegas dari pengendalian sosial lainnya. Tindakan ini dapat terlihat dari adanya kekerasan atau sanksi tegas bagi siapapun yang melakukan pelanggaran terhadap aturan atau norma yang berlaku. Contohnya, polisi lalu lintas melakukan penilangan terhadap pengendara yang menerobos lampu merah. 

Baca juga: Tingkatkan Sosial Ekonomi Masyarakat Dengan Mempelajari Community Development!

Tujuan Dilakukannya Preventif dan Represif 

ilustrasi tindakan represif (sumber: pexels)

Dalam hal ini, tujuan dilakukannya preventif dan represif dapat terlihat dari penjelasan yang telah disampaikan sebelumnya. Tindakan tersebut dilakukan untuk mengupayakan pengendalian sosial agar tercipta lingkungan yang nyaman. Tujuan lainnya dapat terlihat dari penjelasan berikut ini. 

  1. Sebagai upaya menciptakan keamanan dan ketertiban di lingkungan masyarakat 
  2. Usaha untuk mencegah atau meminimalisir pelanggaran terhadap norma dan aturan yang berlaku 
  3. Menciptakan budaya malu di masyarakat 
  4. Menegakkan hukum di masyarakat 
  5. Memberikan efek jera pada pelanggar aturan sosial 
  6. Menciptakan keserasian dan kenyaman di masyarakat 

Perbedaan Pengendalian Preventif dan Represif 

Setelah mengetahui pengertian, contoh, dan tujuan dari kedua tindakan pengendalian sosial tersebut, simak paparan berikut ini untuk mengetahui perbedaan keduanya!

1. Tujuan 

Perlu diketahui kembali bahwa preventif merupakan upaya pencegahan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya pelanggaran aturan di masyarakat. Sedangkan, represif ialah tindakan yang dilakukan setelah pelanggaran aturan terjadi. Berdasarkan hal tersebut dapat terlihat bahwa tujuan dari kedua pengendalian sosial itu bertujuan untuk menciptakan kerukunan di masyarakat. 

Konflik sosial kerap terjadi di masyarakat karena adanya interaksi yang dilakukan. Tindakan preventif dan represif dilakukan untuk mencegah berbagai kemungkinan pelanggaran yang terjadi. Tindakan ini juga sebagai upaya untuk menegakkan keadilan dan kenyaman di tengah masyarakat. 

2. Penerapan 

Tindakan pencegahan diterapkan untuk meminimalisir pelanggaran norma atau aturan yang berlaku. Pencegahan ini dilakukan untuk mengendalikan masyarakat agar lebih teratur dan terkontrol dalam tindakannya. Apabila masyarakat melakukan pelanggaran, maka diterapkan tindakan represif. Tindakan ini akan membuat masyarakat jera dan tidak akan mengulangi kesalahan yang sama. Oleh karena itu, kedua tindakan pengendali sosial ini sering diterapkan di Indonesia. 

3. Sisi Negatif 

Hal negatif yang ditimbulkan oleh kedua tindakan pengendalian sosial ini dapat terlihat dari hilangnya kebebasan masyarakat dalam berperilaku dan berekspresi. Adapun hal negatif yang disebabkan adanya pengendalian secara represif ialah timbul rasa takut dan dendam terhadap pihak yang memberi sanksi. 

Akibat dari tindakan tersebut, hukum menjadi lebih lemah karena masyarakat tidak jera, sehingga menimbulkan masalah baru yang lebih besar. Adanya konflik sosial juga dapat dipengaruhi dari penerapan pengendalian sosial yang kurang tepat. 

Baca juga: Bahasa Sebagai Realitas Sosial, Beserta Penjelasannya

Demikian pembahasan mengenai preventif dan represif, seperti pengertian, contoh, tujuan, serta perbedaannya. Kedua tindakan ini dilakukan untuk menciptakan ketentraman dan kenyamanan di masyarakat, namun perlu diingat bahwa tidak semua konflik sosial dapat diselesaikan dengan cara yang sama. 

Apabila kamu ingin menambah wawasan mengenai pembahasan lainnya, kunjungi tautan ini. Kemudian, jika kamu ingin menambah skill dalam berbagai bidang, kunjungi vocasia.id. Kamu akan menemukan penawaran menarik dan ilmu yang bermanfaat bagi kehidupan. Ayo, segera bergabung bersama Vocasia!

Kursus pelatihan usaha mie ayam vocasia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *