Product Development adalah salah satu tahapan yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Jika diartikan dalam bahasa Indonesia, ia disebut sebagai tahapan pengembangan produk. Tugas utamanya adalah memproduksi sebuah layanan atau produk berdasarkan ide-ide yang telah didapatkan sebelumnya. Oleh karena itu, dalam product development dibutuhkan orang-orang kreatif dan inovatif. Mengapa demikian? Para pelakunya harus bisa memutar otak dan mencari cara agar produk atau layanan yang diproduksi menarik minat konsumen.
Product development memiliki berbagai fungsi yang dapat membantu para pegiat bisnis dalam meminimalisir kerugian akibat kegagalan sebuah produk. Hal yang demikian dapat terjadi karena pendekatan pengembangan yang digunakan sangat terstruktur. Lantas, apa sebenarnya product development itu? Apa saja fungsinya? Ada berapa tahapan di dalamnya? Simak artikel ini hingga tuntas, ya!
Apa itu Product Development?
Product development adalah metode pengembangan produk melalui proses pengubahan ide menjadi sebuah layanan atau produk yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Produk dan layanan yang dihasilkan dapat berupa jasa, barang, perangkat lunak, maupun perangkat keras.
Metode ini sangat cocok digunakan oleh para perusahaan untuk menganalisis dan memperbaiki hal-hal yang mengakibatkan kegagalan penjualan. Seorang product development harus memastikan bahwa peluncuran produk harus pada waktu yang tepat, desain produk sesuai, harga sesuai pasar, dan metode pemasaran yang diterapkan harus efektif.
Agar analisis yang dilakukan sesuai dan kredibel, maka metode ini dapat dilakukan dengan menerapkan teknologi digital. Dengan menerapkan teknologi digital, para pebisnis akan lebih mudah mengetahui arus konsumen dan kondisi pasar.
Baca juga: Mengenal Metode SMART dalam Menggapai Target
Fungsi Product Development
Selain fungsi utama product development menciptakan produk sebagai upaya realisasi dari sebuah ide, metode ini juga memiliki banyak fungsi. Fungsi-fungsi lain dari metode pengembangan produk yang harus kamu ketahui adalah sebagai berikut.
1. Menghadirkan Keterbaruan
Melalui analisis yang telah dilakukan, kelemahan-kelemahan yang ada pada produk dapat ditemukan. Product development dapat digunakan untuk menciptakan keterbaruan atau inovasi bagi perusahaan agar tidak ketinggalan zaman. Ide-ide yang didapatkan dengan tujuan menciptakan sebuah inovasi, akan diuji dan diterapkan.
2. Mengikuti Minat Konsumen
Kondisi dan arus pasar akan berganti terus menerus sesuai dengan perkembanan zaman. Dalam mengantisipasi hal tersebut, product development digunakan untuk melihat seperti apa preferensi konsumen dan tren yang sedang berlangsung. Hal tersebut dilakukan agar produk yang diluncurkan sesuai minat konsumen.
3. Meminimalisir Kegagalan
Melalui metode product development perusahaan dapat mengantisipasi kegagalan-kegagalan yang diakibatkan oleh hal-hal di bawah ini.
- Desain yang buruk
- Waktu peluncuran produk yang tidak tepat
- Harga yang terlalu tinggi
- Metode pemasaran yang tidak tepat
Baca juga: Konsep Kanban dalam Manajemen Alur Produksi
Tahapan-tahapan Product Development
Sudah tahu mengenai definisi product development dan fungsinya, bukan? Sekarang kamu juga perlu mengetahui tahapan-tahapan yang ada di dalamnya. Tahapan-tahapan dalam product development akan dikupas secara lengkap di bawah ini.
1. Penciptaan Ide
Tahap pertama yang dapat dilakukan adalah menciptakan sebuah ide. Ide-ide yang berhasil diciptakan akan diseleksi kelayakannya sebelum dilanjutkan ke tahapan selanjutnya.
2. Penyaringan Ide
Kemudian, ide-ide yang sudah layak memasuki tahap kedua yakni penyaringan ide. Ide-ide yang ada disaring berdasarkan kemungkinan risiko-risiko yang akan terjadi apabila diterapkan.
3. Pengembangan dan Pengujian Konsep
Tahap pengembangan produk yang ketiga adalah pengembangan dan pengujian konsep. Ide yang sudah terseleksi dalam tahap penyaringan akan dikembangkan dan diuji secara konsep. Konsep-konsep yang diterapkan harus dapat dengan mudah dimengerti oleh konsumen, bahkan orang awam sekalipun.
4. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran merupakan salah satu bagian penting yang menentukan keberhasilan suatu produk. Pemilihan Strategi yang kurang tepat akan mengakibatkan turunnya minat konsumen. Risiko terbesar yang kemungkinan akan terjadi adalah kerugian. Maka dari itu, tahapan dari strategi pemasaran harus diperhatikan dari mulai peluncuran hingga cara agar diterima dan sesuai pasar.
5. Analisis Bisnis
Tahapan selanjutnya adalah analisis bisnis. Dalam analisis bisnis, perusahaan akan melakukan analisis finansial seputar biaya produksi dan laba yang akan didapatkan. Apabila analisis bisnis pada produk memenuhi kriteria perusahaan, maka akan dilanjutkan ke tahap selanjutnya.
6. Pengembangan produk
Dalam tahap ini, produk yang diluncurkan masih belum sampai pada tahap final. Produk yang berusaha dikembangkan berupa produk pra-rilis yang secara langsung akan dievaluasi oleh konsumen. Isinya hanya seputar prototype dalam bentuk video animasi, gambar, dan rangkaian kata.
7. Uji Pemasaran
Tahapan ke tujuh dalam pengembangan produk adalah uji pemasaran. Srategi pemasaran yang sudah dirancang sebelumnya akan diterapkan dalam uji produk ini. Produk akan diuji coba pada konsumen dalam skala kecil. Hasilnya akan menjadi evaluasi perusahaan untuk tahapan selanjutnya yakni komersialisasi.
8. Komersialisasi
Komersialisasi adalah tahapan pengembangan produk paling akhir. Setelah melewati tahapan-tahapan sebelumnya, produk dipastikan sudah terjamin prospeknya dan siap untuk dijual. Dalam tahap ini, perusahaan juga harus menyiapkan metode lain seperti promosi melalui iklan, dan penjualan dalam jumlah yang cukup besar.
Setelah membaca tuntas artikel di atas, pastinya kamu sudah paham mengenai seluk-beluk product development. Agar produk kamu sukses terjual dan berkembang pesat, kamu harus menerapkan seluruh tahapan di atas. Tidak hanya itu, kamu juga perlu mengikuti kursus di Vocasia agar perjalanan bisnismu semakin maju dan berkembang. Tertarik? Daftar di sini sekarang juga!
Baca juga: