Apa yang kamu ketahui tentang masyarakat maya ?. Secara singkat bisa dikatakan, masyarakat maya adalah masyarakat yang terbentuk dan terhubung melalui interaksi jasa jaringan internet. Jika media sosial itu dibuat karena akibat dari perkembangan internet. Berarti interaksi yang dibangun dalam media sosial itu mencerminkan segala aktivitas masyarakat maya. Sebelum lanjut lebih jauh ke pembahasan realitas masyarakat maya. Kamu perlu mengetahui mengenai perbedaan masyarakat maya dan dunia maya. Simak ulasan dibawah ini, ya!
Baca Juga | 3 Kekuatan Masyarakat Maya Dalam Teknologi Komunikasi
Perbedaan Masyarakat Maya & Dunia Maya
Ada dua istilah yang seringkali rancu, yakni masyarakat maya dan dunia maya. Sebenarnya kedua istilah ini tidak perlu dibedakan secara tajam. Hal demikian sama dengan istilah dunia nyata dan masyarakat nyata. Secara lebih khusus, bisa dikatakan masyarakat nyata bagian dari dunia nyata. Tak terkecuali dengan istilah masyarakat maya dan dunia maya. Keduanya dunia tidak nyata, sebagaimana yang bisa kita indra dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan sosial kehidupan nyata. Maka, masyarakat maya bagian dari dunia nyata.
Meskipun ada perbedaan, ada baiknya di jelaskan apa itu dunia maya dan awal munculnya istilah itu. Secara historis, dunia maya pernah populer sejak dikenalkan dalam novel Willian Gibson Neumancer. Istilah itu muncul pertama kali untuk merujuk pada jaringan informasi luas, dari oleh para penggunanya pernah disebut dengan console cowboys. Jaringan itu menunjuk pada koneksi langsung dengan sistem-sistem saraf.
Dari sejauh itu kemudian berkembang sebuah definisi yang mengatakan, dunia maya adalah realitas yang terhubung secara global berbasis komputer. Setiap komputer yang terhubung satu sama lain, itu ibarat sebuah jendela yang mempresentasikan cara khusus berbasis data (bukan sekedar fisik) dan saling terhubung.
Dari dunia maya itu, kemudian muncul istilah masyarakat maya, sebagai salah satu aktivitas dalam dunia maya. masyarakat maya adalah komunitas yang muncul dalam dunia elektronik. Anggota masyarakat maya itu saling berkomunikasi berbasis data melalui e-mail, chatting, milis, dan bentuk komunikasi lainnya yang bisa dipakai untuk berkomunikasi dalam jaringan internet.
Baca Juga | Mengenal Enkripsi: Manfaat, Jenis, Dan Cara Kerjanya
9 Realitas Masyarakat Maya
Dengan adanya masyarakat maya ini, maka munculah berbagai realita yang terjadi pada masyarakat maya. Pengen tahu apa saja ? yuk simak di bawah ini!
1. Bermain Topeng
Dunia virtual adalah dunia dimana seseorang bisa memakai topeng sesuai keinginannya. Dalam dunia nyata, keberadaan seseorang bisa berbeda dengan apa yang kita lihat di dunia maya. Karena jika seseorang sudah berada dalam dunia maya ia tidak mudah di deteksi oleh indera manusia. Hal ini lantaran indra manusia yang terbatas. Jadi kalau kamu mempunyai teman dari dunia maya, kamu harus tetap hati-hati ya. Karena banyak sekali kasus-kasus kriminal yang terjadi karena bertemu dengan kenalan dari dunia maya. Ngeri sekali bukan ? Jangan sampai ini terjadi padamu ya!
Baca Juga | 4 Dampak Interaksi Virtual Yang Sering Terjadi Pada Masyarakat Maya
2. Miskinnya Tatap Muka
Salah satu alasan banyak individu menjadi anggota masyarakat maya, karena alasan akses kemudahan dalam berkomunikasi. Sebut saja ini menjadi penyebab miskinnya komunikasi tatap muka dalam masyarakat maya. Sherry Turkle pernah mengatakan, kebutuhan untuk bertemu dengan orang lain telah difasilitasi dengan mudah oleh dunia maya. Seseorang tidak perlu lagi menempuh jarak yang jauh hanya untuk bertemu dengan keluarganya. Misalnya, ia cukup memasuki dunia maya, di sanalah mereka saling bertemu.
Dari realita ini ada berbagai dampak baik maupun buruknya. Dampak baiknya seseorang dapat dengan mudah berkomunikasi dengan siapa saja, dimana saja. Terutama pada situasi saat ini yaitu pandemi covid-19, dengan adanya dunia maya ini kita bisa melakukan segala aktivitas komunikasi secara online. Baik itu bekerja, belajar, dan sebagainya. Namun tetap saja komunikasi secara virtual atau daring di dunia maya ini belum terbukti bisa menggantikan keefektifan seseorang berkomunikasi secara tatap muka.
Baca Juga | 7 Tips WFH Agar Tetap Produktif & Tehindari Dari Stress
3. Budaya Narsisme
Budaya narsisme, istilah ini sebenarnya lebih populer dalam bidang psikologi dan dikenalkan oleh Sigmund Freud. Kata narsis sendiri adalah nama seorang tokoh dalam mitos Yunani bernama Narkissos juga disebut Narcissus. Narsis adalah orang yang lebih mencintai bayangannya sendiri di kolam, sebagaimana cerita mitos Yunani. Narsis bisa dikatakan jadi sebuah kepuasan. Bisa jadi mereka yang berprilaku narsis, sedang mencari tempat yang menyenangkan. Fenomena orang yang narsis ini menjadi sebuah hal yang wajar di temui saat ini, terutama di sosial media. Orang-orang yang narsis cenderung tidak berempati, selalu mencari perhatian lebih, dan sulit menerima kritikan. Kalian jangan sampai menjadi pribadi yang seperti itu ya guys!. Jika ingin membuat publik respect terhadapmu, tunjukkanlah bakat dan kepribadianmu yang inspiratif ya!
Baca Juga | Cara Cerdas Menghadapi Rekan Kerja Yang Suka Pamer
4. Membangun Avatar
Sederhana saja, Avatar adalah dunia lain yang diciptakan seseorang dan hanya ada dalam masyarakat maya. maka dunia maya adalah tempat membangun avatar, rumah, keluarga, dan hidup sosial. Avatar adalah kreasi yang diciptakan manusia, mem-branding dirinya seperti apa (bisa lebih muda, lebih ganteng, lebih cantik, lebih keren dengan perangkat yang lebih baik dari daripada dunia nyata. So, apakah kamu adalah orang yang suka sekali membuat avatar ? kalau iya, komen dibawah yaa!
5. Alone Together
Istilah alone together pernah dikenalkan oleh Turkle dalam Alone Together: Why We expect more from technology and less from the other. Bagi Fred Bortz, kata “kita” dalam istilah itu menunjukkan pada orang-orang yang telah memborbardir oleh potongan-potongan informasi dari banyak keterhubungan dan ke orang-orang yang hilang ketika terlepas dari telepon genggam atau laptop (Pando, 2014). Alone Together adalah istilah khas yang melekat pada orang-orang yang sikap dan prilakunya dipengaruhi oleh keberadaan teknologi komunikasi.
Kalau istilah anak jaman sekarang nyebutnya itu no life yaa. Jadi seseorang tersebut asik dalam dunia nya sendiri, dan tidak peduli apapun di sekitarnya. Contohnya seseorang yang sibuk bermain gadget berjam-jam tanpa memikirkan apapun yang terjadi di sekelilingnya. Jangan sampai kamu seperti itu ya guys, boleh saja kita asik didunia maya, namun kita harus tetap sadar kita punya aktivitas lainnya didunia nyata.
6. Budaya Selalu Terhubung
Selalu terhubung bisa dilihat dari kecenderungan manusia untuk selalu berbagi lewat postingan. Postingan ini tujuannya apalagi kalau tidak ingin diketahui orang lain. lewat media sosial banyak orang lain menulis status, dan status tersebut dilihat banyak orang. Nah, manfaatkan hal ini untuk berbagi informasi yang berguna untuk orang lain ya guys. Seperti informasi seputar motivasi, kesehatan, apapun itu yang bermanfaat diketahui orang lain. Jangan sampai kamu sebar hoax ya! akibatnya fatal lho.
7. Budaya Komentar
Budaya komentar ada kaitan erat dengan budaya berbagi. Ketika budaya berbagi semakin marak, maka akan diikuti munculnya budaya komentar. Kalau kita lihat dalam media sosial budaya komentar telah mendorong manusia untuk eksis dalam dunia maya. Tak sedikit komentar itu berbobot, tetapi lebih banyak yang bersifat sampah, sehingga muncul lah istilah keren “Netizen Maha Benar”. Dalam hal ini perlu kamu ketahui untuk tidak sembarang berkomentar yang tidak baik di dunia maya. Selain hal tersebut dapat melukai perasaan orang lain. Kamu juga bisa dituntut ke pengadilan karena melanggar UU ITE atas dasar pencemaran nama baik lho. So, bijaklah dalam berkomentar di dunia maya!
Baca Juga | Apa Itu Catcalling, Contoh Dan Cara Menghadapinya
8. Kekariban dan Keheningan
Secara personal, masyarakat maya bisa jadi saling akrab. Mereka saling berhubungan, entah melauli e-mail atau jejaring sosial lainnya. Namun semakin mereka akrab di dunia maya bisa jadi menunjukkan bahwa seseorang tersebut sebenarnya sedang kesepian.
9. Kedangkalan Makna
Masyarakat maya bisa disebut dengan masyarakat semu, karena apa yang dikemukakan sangat dangkal maknyanya. Masyarakat maya, bukan masyarakat nyata, mereka dihubungkan dengan berbagai kepentingan yang belum tentu kekal. Hubungan “Kekeluargaan” yang tercipta dalam masyarakat maya hanya bersifat sementara. Jadi kalau kamu sudah memiliki teman atau kenalan dari dunia maya, lantas itu tidak membuatmu menjauhi keluarga ataupun temanmu di dunia nyata yaa!. Karena sejatinya mereka lah yang akan selalu ada untuk dirimu saat kamu membutuhkan pertolongan maupun kasih sayang.
Nah itu dia tadi penjelasan sembilan realita yang terjadi pada masyarakat maya. Apakah kamu termasuk kedalam salah satunya guys ? Kalau iya, kamu yang mana nih? Coba komen dibawah ini ya!
Baca Juga | Inilah Sejarah Perkembangan Public Relation Di Indonesia