Jika sebuah bisnis ada dalam tahap pengembangan digital marketing, tentunya harus memahami elemen penting supaya brand atau produkmu bisa menarik perhatian target pasar, salah satunya memberikan mereka sebuah informasi dalam website yang tentunya layak digunakan.
Namun, tidak semua orang memahami cara membuat website yang baik sehingga tampilan website menjadi tidak efektif dan kurang menarik. Maka dari itu, strategi yang harus dilakukan adalah revamp. Strategi ini digunakan untuk menyesuaikan diri dengan kondisi market, melalui perubahan dan pengembangan website bisnis yang dikelolanya.
Melakukan revamp adalah solusi terbaik untuk memahami dan memberi kemudahan untuk pelanggan karena website sebagai jembatan antara brand atau pembisnis dengan para pelanggan. Oleh karena itu, meningkatkan performa dan memperbaiki tampilan website juga bisa mempengaruhi pertumbuhan bisnis.
Pengertian Revamp
Revamp adalah kegiatan yang dapat memicu adanya peningkatan kredibilitas bisnis bagi para pengunjung maupun target pasar. Dalam beberapa kasus, perubahan tersebut dapat memberikan dampak positif serta efisiensi pada perkembangan bisnis.
Biasanya perubahan dalam pengaplikasian UI UX pada sebuah website bisa disebut dengan revamp website. Perubahan ini bertujuan untuk meningkatkan konversi website dan juga ranking SEO pada website. Bukan hanya karena ingin memperbarui tampilan saja, namun adanya upaya untuk mengembangkan website bisnis untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.
Baca juga: 5 Skill Yang Harus Dimiliki UI UX Designer
Waktu yang Tepat untuk Melakukan Revamp
Ada beberapa kondisi dari website yang bisa kamu jadikan tanda untuk mengambil tindakan revamp secepat mungkin. Berikut beberapa kondisi website yang harus kamu perhatikan:
1. SEO yang buruk
SEO merupakan elemen yang terpenting untuk meningkatkan pertumbuhan website. Dengan SEO website akan mudah ditemukan di internet. SEO dibutuhkan untuk mengoptimalkan berbagai keyword di dalam website serta konten. SEO yang baik, bisa memberikan dampak yang maksimal dalam penentuan ranking di hasil pencarian. Begitu juga sebaliknya, SEO yang tidak sehat pertanda kamu harus melakukan revamp.
2. Bukan situs yang user friendly
Konten merupakan suatu hal yang harus kamu perhatikan. Tetapi jika kamu memaksakan untuk memuat konten yang kurang menarik, terkadang audience sulit mencerna informasi pada website tersebut. Kesulitan audience dalam mengakses website akan menjadi kesan pertama yang buruk bagi bisnis kamu. Hal ini merupakan sebuah tanda bahwa kamu harus melakukan revamp website.
Menurut data yang ditemukan dari berbagai studi, customer akan di internet tidak ingin kembali untuk mengunjungi sebuah situs jika sudah mengalami pengalaman buruk dalam mengakses website tersebut.
Baca juga: Mengenal Kriteria Website User Friendly
3. Konversi yang tidak sesuai harapan
Pengoprasian sebuah website bisnis bertujuan untuk membantu brand dalam menarik leads dan meningkatkan penjualan. Website yang tidak sesuai dengan yang diharapakan audience berarti website tersebut tidak dikelola dengan baik sehingga tidak bisa mencapai tujuan tersebut.
Jika masalah tadi terjadi pada website bisnismu, maka segeralah lakukan revamp. Entah itu perbaikan UX, menambahkan kualitas konten, menambah elemen CTA yang bagus. Hal ini akan membutuhkan usaha yang lebih ekstra supaya bisa memenuhi tujuan utama website yang kamu kelola.
4. Website mobile yang tidak responsif
Cara supaya mampu mengonversi audience menjadi pelanggan adalah dengan mengikuti trend mobile-first. Memiliki situs yang mobile atau tablet-friendly menjadi sangat penting. Kamu bisa melihat lebih dulu apakah website-mu termasuk website statis atau dinamis. Keduanya memiliki karakteristik yang sangat menetukan seberapa mobile-friendly website kamu.
Tips Saat Akan Melakukan Revamp
1. Memahami Timing yang Tepat dalam Melakukan Revamp.
Para pembisnis dan pemilik website, mengetahui timing yang tepat dalam melakukan revamp adalah suatu hal yang penting. Kondisi website yang mengharuskan kamu melakukan revamp seperti yang telah dijelaskan diatas. Sehingga persiapanmu seperti budget dan usaha untuk mengoptimalkan website bisnismu akan terbayarkan dengan hasil yang memuaskan.
2. Kenali Siapa Target Market u
Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah mengenal siapa target market dari brand atau produk yang kamu pasarkan. Mengumpulkan data dan mengamatinya untuk membuat buyer pesona juga bisa jadi solusi terbaik untuk mengenali siapa target pasar dari beranda kamu yang sebenarnya.
3. Membuat Analisa dan Kerangka Website dengan Cermat
Meskipun revamp adalah kegiatan yang dilakukan lebih dari sekali. Namun sistem pada revamp membutuhkan, waktu, tenaga, penyesuaian dan budget yang cukup besar. Oleh karena itu, persiapan dalam melaukan revamp harus dilakukan dengan baik.
Dengan begitu, kamu harus melakukan riset dan membuat kerangka dasar website yang dapat membantu kamu membantu pondasi website yang kuat. Sehingga, kedepannya yang perlu kamu lakukan adalah melakukan sedikit perubahan saja dengan asumsi biaya, waktu, dan tenaga yang lebih kecil.
4. Mengetahui dan Menjalankan Revamp dengan Tepat Sasaran
Dalam langkah melakukan revamp agar website menjadi lebih baik tidak bisa kamu lakukan sembarangan. Sebagai seorang pembisnis, kamu harus memiliki pandangan kedepan yang nyata serta menerapkan setiap langkah dengan tepat sasaran.
Setiap perubahan yang kamu lakukan juga harus berdasarkan trend pasar, perbaikan sistem, serta kepuasan pelanggan. Sehingga, website baru diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi pertumbuhan bisnis yang sedang kamu kelola.
Baca juga: Yuk, Belajar Mengenal Traffic Pada Website
Nah, itulah sekilas informasi mengenai revamp. Semoga bermanfaat.