Site icon Vocasia

Apa itu SASS? Pengertian, Fitur dan Cara Kerja Lengkapnya

Pembuatan dan pengembangan website membutuhkan beberapa tools agar prosesnya menjadi lebih mudah. SASS adalah sebuah tools yang cukup bermanfaat bagi programmer khususnya untuk pemula. SASS merupakan singkatan dari Syntactically Awesome Style Sheets. Lalu, apa itu SASS? Bagaimana cara kerjanya? Yuk, simak artikel di bawah ini!

Apa itu SASS

SASS adalah bahasa pemrograman preprocessor yang merupakan bagian dari bahasa Cascading Style Sheets atau CSS. Secara sederhana, CSS adalah bahasa program komputer yang berfungsi untuk membuat layout dan juga struktur dalam sebuah halaman HTML. Fungsi dari bahasa pemrograman ini biasanya mengacu pada desain dan bentuk website itu sendiri.

SASS memiliki perbedaan dengan CSS pada fungsi utamanya. SASS bukan merupakan sebuah bahasa pemrograman utama. Namun, SASS merupakan bahasa program yang mempermudah pembentukan CSS dalam proses pembuatan program.

Fungsi utama dari SASS adalah untuk mempermudah developer website dalam menciptakan bahasa CSS agar lebih terstruktur.  SASS sangat kompatibel dengan semua versi CSS. Umumnya, developer hanya perlu menginstal Ruby dan mengikuti pedoman komunitas SASS. SASS sebagai ekstensi dari CSS dikembangkan oleh Natalie Weizenbaum pada tahun 2006 dengan dapat diunduh secara gratis dan digunakan bebas. Secara umum, SASS dapat mengurangi pengulangan CSS dan menghemat waktu.

Fitur-fitur SASS

Sebagai ekstensi dari CSS, SASS memiliki berbagai fitur yang umum digunakan untuk mempermudah pemrosesan CSS. Fitur-fitur tersebut antara lain adalah:

SASS dapat menyederhanakan penggunaan variabel dalam CSS. Dengan menggunakan SASS, developer dapat mendeklarasikan nama variabel dengan ikon tertentu dan kemudian menetapkan nilai tertentu pada CSS.

Pengoperasian CSS standar dapat didukung dengan adanya operator SASS seperti metode persamaan, matematika, perbandingan, Boolean, dan penggabungan. Developer dapat menggunakan beberapa elemen tertentu untuk mengatur pengkodean dan penyesuaian ukuran dan tata letak secara dinamis.

Fitur SASS yang satu ini dapat digunakan dengan mudah secara sintaksis untuk bekerja sesuai apa yang ditulis seperti “@font-face”, “@import”, “@use”, “@mixin”, dan sebagainya.

Fitur interpolasi dalam SASS ini dapat digunakan untuk mendukung penggunaan fungsi dan variabel dari stylesheets SASS secara bersamaan. Interpolasi dapat merujuk secara dinamis ke properti, nama kelas, nilai, elemen, dan lainnya.

Fitur SASS dapat membantu pengembang untuk menyempurnakan proses kompilasi semua variabel seperti fungsi, mixin, style modules, dan aturan-aturan tertentu ke dalam CSS.

Baca juga| HTTP Strict Transport Security (HSTS): Pengertian, Fungsi, Cara Kerja

Image: Freepik

Perbedaan SASS dengan SCSS

Terdapat beberapa perbedaan mendasar dari SASS dengan SCSS atau Sassy Cascading Style Sheets, antara lain adalah sebagai berikut.

SASS SCSS
SASS digunakan ketika pengembang membutuhkan sintaks asli. SCSS tidak memerlukan sintaks kode.
SASS mengikuti indentasi yang memungkinkan pengembang untuk membedakan mana pernyataan bersyarat dan kode nesting dalam sebuah loop. SCSS tidak memiliki indentasi yang ketat.
SASS memiliki sintaks lebih longgar dengan spasi putih dan tanpa titik atau koma. SCSS lebih bergaya CSS dengan penggunaan titik, koma, kurung kurawal sebagai hal yang wajib.
Ekstensi dokumen SASS adalah .sass. Ekstensi dokumen SCSS adalah .scss.
SASS memiliki lebih banyak komunitas sehingga mudah dipelajari secara daring. SCSS memiliki dukungan pengembang dan komunitas yang lebih kecil.

Baca juga| Sudah Tahu Database PostgreSQL? Berikut Penjelasannya

Kegunaan SASS untuk web developer

Untuk seorang developer, penggunaan SASS dapat berguna dan bermanfaat secara umum lewat beberapa keuntungan berikut.

1. Tersedia Banyak Fitur Menarik

SASS menawarkan variabel untuk apa pun yang diinginkan pengembang. Pengembang bisa menggunakan SASS dengan situs dengan warna, tombol, ikon, wadah, dan penggunaan font-font bagus dari Ubuntu dan Nunito.

2. Terdapat Sintaks Bersarang (Nesting)

SASS memungkinkan pengembang untuk menggunakan sintaks bersarang atau kode yang terdapat di dalam potongan kode lain dengan menjalankan fungsi secara lebih luas. Sintaks bersarang (nesting) dalam SASS lebih alami dan mudah dibaca serta dapat mencegah kebutuhan untuk menulis ulang.

3. Adanya Fitur Khusus yang Efektif

Keberadaan Mixin sebagai fitur membuat SASS dapat mengelola variabel dengan bagus dengan blok kode yang berulang dan dapat mengambil parameter tertentu termasuk nilai default. Pengembang dapat membagi pola tertentu dari stylesheet SASS melalui fitur “@import” yang mudah dalam proses modulasi kode dan mengimpor file SASS berukuran lebih kecil.

Image: Freepik

Cara Kerja SASS

Pada dasarnya, cara kerja komponen ini adalah sebagai bahasa pemrograman pengganti dan menerjemahkannya ke dalam bentuk CSS. Namun, untuk lebih jelasnya, berikut adalah penjelasan mengenai cara kerja SASS.

1. Menerjemahkan Bahasa Coding

Cara kerja yang pertama dari SASS adalah menerjemahkan bahasa pemrograman. Artinya, komponen ini akan menjadi penghubung dan menerjemahkan bahasanya dalam bentuk file yang tidak dapat terbaca oleh browser.

2. Mengkonversi Diri Menjadi CSS

Setelah SASS menerjemahkan atau memecah dirinya ke dalam bentuk file, kemudian Syntactically Awesome StyleSheets ini akan melakukan konversi dari syntax yang berformat file ke dalam bahasa pemrograman CSS. Kemudian bahasa program inilah yang nantinya terbaca browser dan menjadi sebuah struktur atau layout desain dalam sebuah website.

Baca juga| Apa Itu Padding? Pengertian, Fungsi Dan Cara Penulisannya

Nah, sekian pembahasan mengenai Syntactically Awesome Stylesheets. Intinya, SASS adalah sebuah komponen yang berfungsi sebagai jembatan penghubung antara website dengan bahasa pemrograman. Sedangkan, perbedaan CSS dan SASS adalah pada fungsional antara keduanya.

Exit mobile version