Bahasa Jerman telah digunakan oleh hampir 100 juta orang di dunia yang ternyata merupakan bahasa ibu mereka. Keberadaan Bahasa Jerman ini telah menjadi bahasa resmi di tiga negara yang sudah tidak asing dikenal yaitu Jerman, Austria dan Liechtenstein. Bahasa ini juga digunakan sebagai bahasa resmi kedua di negara seperti Swiss, Luksemburg, Belgia dan negara Uni Eropa lainnya.
Dialek yang diucapkan dalam Bahasa Jerman serupa dengan di bagian utara Italia dan timur Perancis. Bahasa Jerman sebagai peringkat kedua setelah bahasa Inggris adalah bahasa yang banyak digunakan sebagai publikasi penelitian scientific. Persentase sebesar 40% yang disebutkan ilmuwan Amerika dengan merekomendasikan untuk belajar bahasa Jerman.
Jerman sebagai negara yang kekuatan ekonomi nya sangatlah tinggi dan menguasai pangsa pasar industri di dunia ini tidak mengherankan jika banyak pelayanan menggunakan Bahasa Jerman. Penasaran bagaimana Bahasa Jerman mencapai titik tertinggi untuk dipelajari oleh banyak orang? Sebaiknya kita lihat terlebih dahulu sejarah perkembangan Bahasa Jerman
Baca juga: Contoh Visi dan Misi Perusahaan
Sejarah Bahasa Jerman
Asal Muasal Bahasa Jerman
Bahasa Jerman merupakan salah satu bagian dari bahasa Jermanik Barat yang banyak digunakan sebagai bahasa pengantar di Denmark, Afrika, Frisian, Inggris hingga Yiddish. Pada 500 SM silam semua Bahasa Jerman berasal dan berkembang dari Proto Jermanik. Hal tersebut ditelusuri melalui negara Skandinavia yang saat itu banyak terjadi migrasi ke wilayah Jerman.
Prasasti dari abad ke-2 sebagai bukti yang dapat menjelaskan mulanya proto Jerman dan terpecah menjadi dialek Barat, Timur, dan Utara yang berbeda. Dialek Jermanik barat sangat erat kaitannya dengan bahasa Jerman yang bisa dipahami sekitar abad ke 8 Masehi.
Namun, adanya pemisahan yang saat ini malah melahirkan bahasa Jerman modern dan banyak dikenali. Perubahan yang ditimbulkan atas pemisahan dikenal sebagai pergeseran konsonan Jerman tinggi sehingga mengalami perubahan suara pada beberapa varietas.
Hingga saat ini ada dua kelompok dialek dalam Bahasa Jerman yaitu Bahasa Jerman Tinggi (Hochdeutsch) dan Bahasa Jerman Rendah (Plattdeutsch). Perbedaan dari keduanya berdasarkan wilayah kemunculan yakni Hochdeutsch muncul di daerah Jerman bagian selatan dan Plattdeutsch berkembang di area utara.
Baca juga: Sejarah Singkat Perkembangan Bahasa Indonesia
Periode Sejarah Bahasa Jerman
Bahasa Jerman memiliki tiga periode utama yang bisa diklasifikasikan. Pertama adalah Old German (750-1050), Middle High German (1050-1350), Early New High German (1350-1600) dan Modern German (1600-sekarang). Dilansir dari Virtu, berikut di bawah ini penjelasan masing-masing periode sejarah Bahasa Jerman yang dapat kamu ketahui!
Baca juga: Kode Etik Profesi Public Relations
1. Old German (750-1050)
Periode ini terbagi lagi menjadi dua periode kecil yakni Old High German dan Old Saxon. Pada periode Old high German, banyaknya kesulitan yang dirasakan oleh para sarjana dalam mengembangkan bahasa. Hal ini hadir karena pada faktanya hanya sedikit prasasti yang ditemukan sebelum abad ke-8, sehingga adanya pembatasan kemampuan para sarjana.
Sekitar abad ke-4 atas campur tangan kerajaan Romawi menyebabkan kaum kristiani lebih menguasai. Bahasa Jerman tumbuh berkembang dan banyak penyebarluasan melalui biarawan dan biarawati yang menyebarkan injil. Beberapa tulisan mengenai injil didapatkan di beberapa biara seperti St. Gall, Regensburg, dan Reichenau.
Berbeda dengan periode selanjutnya, pada masa Old Saxon telah banyak artefak yang ditemukan dan memiliki hubungan erat dengan kehidupan mengenai Kristus dari abad ke-9 hingga abad ke- 10 dengan nama Der Heliand (Penyelamat). Bahasa Old Saxon yang digunakan memiliki kemiripan yang lebih banyak dengan bahasa Jerman yang digunakan saat ini.
Baca juga: Contoh Kata Serapan dari Bahasa Persia
2. Middle High German (1050-1350)
Terdapat dua pembagian dalam periode ini yaitu Middle High German (periode bahasa klasik) dan Late Middle High German yang terakhir. Perbedaan antara periode klasik dengan Old High German sebelumnya adalah pengecilan vokal suku kata dan sintaksis yang lebih analitik, contohnya pada vokal panjang seperti iß, uß, ui [y:], dan diftong yaitu ou dan üe.
Pembacaan umlaut atau tanda baca berupa dua titik di atas huruf vokal menyebar ke semua vokal dimana pada periode Old German hanya mempengaruhi huruf vokal ‘a’ saja. Middle high German juga menjadi bahasa umum yang menjadi puisi kesatria sehingga banyak digunakan pada mitos dan legenda dari masa lalu Jerman yang ditulis dalam bentuk puisi (1150-1250).
Periode Late Middle High German berlangsung selama tahun 1200- 1350 kebanyakan penulisan dilakukan dilakukan dengan menggunakan dialek lokal mulai dari dialek di wilayah Jerman selatan dan menyebar ke wilayah lain. Pada periode ini dokumen latin masih menjadi mayorita serta fonologi, kosakata, dan budaya cenderung berbeda.
Baca juga: Pertanyaan Wawancara dengan CEO
3. Early New High German (1350-1600)
Hadirnya hasil terjemahan Injil oleh Martin Luther yang telah menjadi bahasa yang paling mudah dipahami bahkan saat ini. Pada 1520 dan 1535, Martin Luther juga menerjemahkan perjanjian lama dan baru ke dalam Bahasa Jerman.
Hasil salinan terjemahan Injil yang dibuatnya telah menyebar luas ke berbagai wilayah yang hanya mengetahui dialek tanpa mengenal bahasa. Pada saat itu juga bersamaan dengan Katolik Roma yang mulai menciptakan bahasa standar Katolik dan memiliki perbedaan pada beberapa detail tertentu dengan Jerman Protestan.
Adapun beberapa perbedaan fonologi dalam membedakan periode ini dengan Middle High German antara lain sebagai berikut
- Vokal pendek dalam suku kata terbuka yang biasanya diperpanjang, contoh kata le-ben yang artinya hidup menjadi leß -ben.
- Vokal panjang dalam suku kata tertutup yang cenderung menjadi pendek.
- Vokal panjang iß, uß, u_ ß menjadi ei, au, äu
- Diftong ei, uo, üe menjadi vokal panjang iß, uß, u_ ß.
4. Modern German (1600-sekarang)
Periode ini terbagi atas periode kecil yang dimulai dari New High German sampai ke Modern German. Masa New High German, Bahasa Jerman terus dipengaruhi oleh Perancis karena Bahasa Perancis yang saat itu tengah populer di kalangan menengah ke atas (masa pemerintahan Raja Louis XIV), tetapi banyak masyarakat menolak adanya pengaruh bahasa asing ke dalam Bahasa Jerman.
Awal abad ke-18 penggunaan Bahasa Jerman lisan mengacu pada bahasa tertulis yang masih terus dipengaruhi oleh variasi lokal dan regional. Tahun 1924, karya sastra memiliki pengaruh yang sangat besar karena terbitnya buku puisi Jerman. Periode modern awal belum tampak bahasa tertulis sebagai standarisasi Bahasa Jerman.
Memasuki tahun 1800, Bahasa Jerman standar hampir dibuat dalam bentuk tulisan secara sempurna. Banyak penulis yang membuat bahasa standar modern Jerman berbentuk tulisan untuk gereja-gereja, negara, pendidikan, dan literasi.
Sampai saat ini masih banyak dialek Bahasa Jerman yang berbeda dengan standar umum digunakan baik pelafalannya maupun tata bahasa.
Baca juga: Franchise Es Buah Aquarium
Nah, itu dia sejarah perkembangan Bahasa Jerman yang dapat kamu pelajari. Bagi kamu yang memiliki keinginan untuk menguasai Bahasa Jerman, mungkin bisa lebih dulu mengetahui sejarah perkembangan Bahasa Jerman hingga saat ini.
Klik tautan berikut untuk membaca artikel menarik dan informatif lainnya. Jangan lupa ikuti kami di Instagram untuk mengetahui update dan informasi terbaru yang pastinya sangat berguna untuk kamu!
Nikmati segala penawaran khusus di Vocasia berupa potongan harga untuk mengikuti berbagai kelas online agar kamu semakin mahir dalam berbagai kemampuan! Segera temukan kursus terbaru yang cocok untuk kamu hanya dengan klik tautan berikut.