Karya Ilmiah – Mahasiswa seringkali diberi tugas menulis karya ilmiah. Namun terkadang kita masih bingung bagaimana cara menulis karya ilmiah yang baik dan benar. Agar Anda tidak melakukan kesalahan dalam menulis karya ilmiah, Anda harus memahami sistematika penulisan.
Sistematika penulisan karya ilmiah adalah suatu susunan yang memuat urutan, serta isi setiap bab yang harus ada dalam karya ilmiah. Sistematika ini bertujuan untuk memudahkan pembaca dalam memahami isi dan maksud karya ilmiah.
Dalam penulisan karya ilmiah Anda, harus disertai dengan mengikuti kode etik. Lakukan dengan jujur, cek plagiat terlebih dahulu agar Anda tidak dianggap copy paste, mencantumkan sumber atau daftar pustaka apabila jurnal/artikelnya dijadikan contoh, dan data informan harus disembunyikan (anonim).
Lalu, seperti apa sistematika karya ilmiah yang benar? Yuk, Simak penulisan artikel di bawah ini!
Pengertian Karya Ilmiah
Karya ilmiah adalah artikel atau hasil penelitian yang disusun sesuai dengan metode ilmiah; bertujuan untuk mengungkapkan penemuan baru, serta konsep baru atau teori baru yang dapat mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karya ilmiah biasanya ditulis oleh para ahli atau peneliti di bidang akademik atau keilmuan tertentu dengan tujuan menyebarluaskan ilmu atau hasil penelitiannya kepada masyarakat.
Karya ilmiah memiliki karakteristik khusus seperti disusun dengan struktur yang sistematis, mengikuti aturan dan kaidah tertentu, menggunakan bahasa yang jelas dan objektif, didukung oleh bukti atau data yang kuat, serta dapat diuji kebenarannya melalui metode ilmiah. Contohnya seperti artikel jurnal ilmiah, disertasi, skripsi, laporan penelitian, buku, monograf, makalah seminar, konferensi ilmiah.
Karya ilmiah memiliki peran penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta memberikan manfaat bagi masyarakat dalam menciptakan solusi untuk permasalahan yang ada di kehidupan sehari-hari.
Sistematika Karya Ilmiah yang Benar
Terdapat beberapa urutan-urutan penulisan karya ilmiah yang baik, diantaranya sebagai berikut:
1) Judul/Topik Penelitian
Judul adalah kepala karangan yang akan ditulis. Membuat judul dapat diambil dari topik yang telah ditentukan. Biasanya judul penelitian tidak boleh terlalu panjang, hanya berkisar 10-15 kata saja. Tak lupa, Judul dibuat semenarik mungkin.
2) Abstrak
Abstrak adalah ringkasan singkat dari isi karya ilmiah atau penelitian, yang dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang topik yang dibahas dan hasil yang dicapai dalam karya tersebut. Abstrak biasanya dimasukkan pada bagian awal karya ilmiah atau penelitian dan berisi informasi penting tentang pertanyaan yang dipelajari, tujuan penelitian, metode yang digunakan, hasil atau temuan penting, dan kesimpulan atau implikasi dari temuan.
Abstrak biasanya terdiri dari teks pendek dengan jumlah kata yang terbatas, sesuai kaidah yang berlaku dalam bidang ilmu atau penerbitan. Abstrak juga harus ditulis dengan bahasa yang jelas, ringkas, dan mudah dipahami sehingga pembaca dapat memahami karya ilmiah atau penelitian tersebut secara utuh.
Abstrak memainkan peran penting dalam membantu pembaca memahami ringkasan isi suatu karya ilmiah atau penelitian dan mengidentifikasi relevansi suatu topik dengan minat atau kebutuhan mereka. Dengan demikian, abstrak penting bagi penulis karya ilmiah atau penelitian untuk membuat ringkasan yang baik dan informatif agar dapat menarik perhatian pembaca dan memperluas jangkauan penyebaran hasil penelitiannya.
3) Pendahuluan
Bagian awal penelitian adalah pendahuluan. Isi dari pendahuluan, yaitu latar belakang, rumusan masalah, tujuan, dan relevansi karya ilmiah.
4) Tinjauan Pustaka
Pada bagian ini berisi referensi atau sumber pustaka yang relevan dengan topik karya ilmiah. Kajian pustaka adalah bagian dari karya ilmiah yang tercantumkan referensi atau sumber pustaka yang berkaitan dengan topik karya ilmiah tersebut. Tinjauan pustaka sering dimasukkan sebagai bagian dari pengenalan suatu karya ilmiah untuk memberikan gambaran tentang literatur atau penelitian sebelumnya tentang topik yang dibahas dalam karya ilmiah tersebut.
Tinjauan pustaka dapat berupa deskripsi, analisis, atau sintesis dari sumber-sumber yang relevan dengan topik yang sedang dibahas. Pada umumnya literature review memuat referensi jurnal ilmiah, buku, artikel, dan sumber-sumber valid yang diakui.
Tinjauan pustaka juga dapat membantu penulis mengidentifikasi kekurangan atau kesenjangan dalam penelitian sebelumnya sehingga memberikan dasar untuk penelitian selanjutnya.
5) Metodologi Penelitian
Bagian ini menjelaskan metode atau cara yang digunakan dalam pengumpulan data atau informasi yang diperlukan.
6) Hasil dan Pembahasan
Pada bagian yang terpenting dari sebuah penelitian, yaitu hasil dan pembahasan yang berisi hasil penelitian atau analisis yang dilakukan, serta pembahasan terhadap hasil tersebut.
7) Kesimpulan
Pada bagian akhir berisi simpulan atau kesimpulan yang dibuat dari hasil penelitian atau analisis yang telah dilakukan.
8) Daftar Pustaka
Daftar Pustaka ini digunakan sebagai daftar sumber referensi yang dipakai dalam karya ilmiah.
Nah, itulah contoh sistematika penulisan karya ilmiah yang benar. Tetapi, sistematika penelitian bisa berbeda-beda sesuai dengan jenis karya ilmiah pada bidang tertentu, atau perbedaan template yang disesuaikan oleh jurnal atau penerbit. Oleh karena itu, pastikan artikel penelitian Anda sesuai dengan sistematika penulisan karya ilmiah yang baik dan benar.
Sobat ingin tahu cara membuat skripsi yang bagus dan valid, serta strukturnya? Buruan join ke kursus “Strategi Sukses Penulisan Skripsi Secara Tepat, Cepat, dan Cermat” dengan menekan tombol di bawah ini!