Site icon Vocasia

3 Teori Komunikasi antar Budaya

Teori perdagangan internasional.

Teori perdagangan internasional. Sumber: Pexels

Mengingat kemajuan teknologi informasi yang berkembang pesat, maka kegiatan berkomunikasi jarak jauh akan sangat sering terjadi.

Salah satu hal yang mempengaruhi pola komunikasi manusia yakni adalah budaya.

Sebagai warna negara Indonesia, memahami banyak budaya di berbagai macam daerah sangatlah penting agar komunikasi bisa berjalan dengan baik.

Komunikasi antar budaya pun akan sangat sering terjadi di negara kita.

Buat kamu yang ingin tahu lebih lanjut mengenai komunikasi antar budaya, merasa beruntunglah karena kamu sudah menemukan artikel ini.

Pada artikel ini Vocasia akan membahas mengenai jenis-jenis komunikasi antar budaya, yuk simak pembahasan lengkapnya di bawah ini!

1. Teori kecemasan atau kekhawatiran

cemas dalam berkomunikasi karena perbedaan latar belakang – @istock

Teori yang pertama yaitu teori kekhawatiran.

Pada teori ini dijelaskan bahwa pada suatu komunikasi akan terdapat perbedaan budaya yang bisa menimbulkan keraguan dan kekhawatiran.

Rasa cemas merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya kegagalan dalam komunikasi antar budaya.

Contoh kasus:

Mahasiswa Unpad yang sedang melakukan studi banding ke ITS akan lebih lambat dalam bergaul di lingkungan kampus ITS karena belum paham mengenai bahasa jawa.

Maka dari itu mahasiswa Unpad sangat dianjurkan untuk mempelajari bahasa jawa agar bisa memudahkan komunikasi di kampus maupun di luar lingkungan kampus ITS.

2. Teori negosiasi wajah

Teori yang selanjutnya yakni teori negosiasi wajah.

Pada teori ini dijelaskan bahwa setiap orang pada setiap budaya akan selalu membuat citra akan dirinya di depan umum.

Hal ini merupakan cara seseorang agar dipandang dan diperlakukan seperti apa di depan publik.

Dengan ekspresi wajah, seseorang bisa menyampaikan komunikasi secara verbal maupun non verbal yang bisa menunjukan sikap malu begitu juga sebaliknya.

Contoh kasus:

Dosen yang berasal dari Bandung berbicara dengan aksen yang lembut. Beberapa dari mahasiswanya memahami bahwa logan orang sunda memang seperti namun sebagian mahasiswa lainnya juga beranggapan bahwa dosen ini merupakan dosen dengan hati yang lembut.

3. Teori kode berbicara

Sapaan di lingkungan budaya tertentu – @rawpixel.com

Pada suatu komunikasi antar budaya terdapat kode bicara yang sering digunakan di lapangan. Hal ini didasari karena kode berbicara memiliki kekuatan dan substansi pada suatu lingkungan budaya.

Contoh kasus:

Sesama Orang Sunda atau orang yang sudah lama tinggal di Jawa Barat akan memahami panggilan “aa” atau “teteh” dimana “aa” merupakan panggilan untuk cowo yang lebih tua dan “teteh” untuk cewe.

Demikian beberapa teori komunikasi antar budaya. Semoga bermanfaat!

Nah, ada informasi tambahan nih buat kamu yang bingung mencari tempat untuk mengembangkan potensi diri
Kamu bisa mulai dengan mengikuti pelatihan online bersama Vocasia.
Karena Vocasia merupakan salah satu platform edukasi online yang menyediakan banyak pelatihan keahlian di berbagai macam bidang dengan bantuan mentor-mentor berpengalaman
Yuk segara daftar, klik disini untuk mengunjungi website Vocasia!

Exit mobile version