Dosen pembimbing adalah dosen yang ditugaskan untuk membimbing dan mendampingi mahasiswa dalam mengerjakan dan menyelesaikan skripsi sebagai tugas akhir yang perlu diselesaikan. Dalam hal ini, adanya dosen pembimbing bertujuan agar mahasiswa benar dalam pengerjaan dan sesuai kaidah keilmuan.
Namun, dosen pembimbing justru sering juga dianggap sebagai dampak keterlambat kelulusan mahasiswa. Dengan berbagai kondisi mulai dari susah ditemui, sangat teliti sampai melakukan revisi berkali-kali, senang menuntut, cuek, ketus, dan masih banyak lagi.
Bagi kamu yang masih memiliki anggapan yang buruk soal dosen pembimbing, mungkin kamu belum menerapkan tips-tip yang akan dimuat dalam artikel ini. Apa saja tips bimbingan skripsi yang benar? Simak penjelasan lebih lengkapnya di bawah ini.
Baca juga: Jurusan Kuliah yang Cocok untuk Pecinta Matematika
Tips Bimbingan Skripsi
Tips Bimbingan Skripsi. Sumber: unsplash.com
Skripsi biasanya menjadi beban terberat yang dipikul mahasiswa semester akhir. Salah satu penyebab dibalik skripsi tidak kunjung selesai adalah rasa malas dan takut. Kemalasan ini disebabkan oleh berbagai macam yakni karena sudah memiliki pekerjaan sampingan sehingga sudah menghasilkan uang sendiri, dosen yang tidak kooperatif, serta mahasiswa yang takut menemui dosen pembimbing karena dikenal ‘killer‘ di kampus.
Jika mengalami kemalasan tersebut, lantas apakah kamu akan meneruskannya? Kamu bisa mengingat kembali apa yang menjadi motivasi kamu untuk kuliah pertama kali? Ketika kamu sudah bisa menjawabnya, mungkin kamu akan lebih termotivasi untuk menyelesaikan studi yang telah kamu jalani. Belum lagi jika memikirkan sudah berapa banyak biaya yang kamu keluarkan untuk kuliah, pasti tidak sedikit bukan?
Berikut telah dirangkum 6 tips bimbingan skripsi agar cepat selesai dan kamu tidak kaku lagi dalam menghadapi dosen pembimbing. Simak, yuk!
1. Jaga Hubungan Baik dengan Semua Dosen
Apakah perguruan tinggi tempat kamu berkuliah mengizinkan mahasiswanya untuk memilih dan mengajukan dosen pembimbingnya sendiri? Kebanyakan perguruan tinggi boleh memilih terlebih dahulu, meskipun pada akhirnya keputusan akhir tetap ada pada pihak kampus.
Jika kamu diberikan kesempatan untuk memilih dosen pembimbing, pilih yang memang keahliannya paling sejalan dengan tema skripsi yang kamu angkat. Pastikan kepakarannya sesuai dengan yang kamu teliti. Jangan berpatok hanya pada satu dosen atau mungkin kamu terlalu fanatik kepada dosen tertentu hanya karena dosen tersebut baik hati.
Kamu dapat mengandalkan seluruh dosen pengajar yang sekiranya dapat membimbing kamu agar hubungan kamu dengan satu dosen dan lainnya berjalan dengan baik dan lancar.
2. Hubungi Dosen dengan Sopan
Salah satu faktor yang berpengaruh dalam perlakuan dosen pembimbing kepadamu bisa ditentukan dari cara kamu menghubungi dosen. Minimnya sopan santun mahasiswa kepada dosen saat ini menjadikan dosen pembimbing malas untuk membantu kamu.
Beberapa kali terjadi saat mahasiswa menanyakan waktu untuk bimbingan kepada dosen pembimbingnya, mereka menganggap chat dengan dosen seperti dengan teman sendiri. Hal tersebut yang membuat dosen merasa kurang dihormati dan akan berakibat kepada jadwal bimbingan skripsi yang awalnya disepakati.
Untuk melancarkan proses bimbingan, kamu bisa membuka pesan terlebih dahulu dengan salam, tanyakan waktu senggangnya, gunakan tata bahasa yang baik, dan ucapkan terima kasih. Tidak perlu terlalu formal, tetapi tetap jaga kesopanan. Sederhana, bukan? Jadi segera terapkan!
Baca juga: Tips melakukan Perjalanan Bisnis
3. Persiapkan Diri
Sebelum menemui dosen, alangkah baiknya jika kamu mempersiapkan diri sebelumnya. Hal ini bisa kamu lakukan dengan mempersiapkan penampilan juga penguasaan bahan atau materi skripsi.
Mempersiapkan penampilan merupakan bagian dari kesopanan dalam berpakaian yang juga menjadi penilaian. Saat bertemu dengan dosen pembimbing, lebih baik berpakaian secara formal dan rapi. Kamu dapat menggunakan setelan pakaian kemeja, bersepatu, dan mandi terlebih dahulu. Kerapian saat bimbingan skripsi dapat menandakan keseriusan dan sejauh mana rasa hormat dan menghargai keberadaan dosen pembimbing.
Kamu juga wajib menguasai bahan atau materi yang akan kamu sampaikan saat pertemuan. Pelajari terlebih dahulu apa yang hendak dipresentasikan kepada dosen pembimbing, jangan asal bertemu lalu saat ditanya kamu hanya diam saja. Saat itu, sebetulnya dosen juga sedang menilai pemahaman kamu dan menguji beberapa pertanyaan sebagai bahan pertimbangan persetujuan penelitian.
4. Pahami Kesibukan Dosen
Jika saat ini kamu kesal dengan dosen pembimbing yang susah ditemui, simpan segala emosi yang kamu rasakan saat ini. Kamu bisa memahami terlebih dahulu kesibukan dosen pembimbing. Bisa saja mereka sedang melakukan pekerjaan banyak sehingga tidak sempat mengurusi urusan skripsi kamu saja.
Saat kamu kesal karena dosen pembimbingmu membatalkan janjinya jangan lantas marah, lihat dulu alasan di baliknya karena mungkin sedang ada urusan lain yang lebih penting. Jangan bosan untuk menanyakan kapan hari yang tepat, tetapi tetap jaga sopan santun.
Selain memahami kesibukan dosen, kamu juga perlu memerhatikan karakter dan kebiasaan dosen pembimbing. Ada dosen yang lebih suka menjelaskan panjang lebar ataupun dosen yang serba praktis dan cepat. Ada juga dosen yang menyukai berkelompok, komunikasi lewat surel, atau dosen yang hanya dihubungi di hari-hari tertentu. Pahami karakter dan kebiasaan dosen pembimbingmu, bertindaklah sesuai dengan karakter dan kebiasaan tersebut.
Baca juga: Apa itu Content Plan
5. Jangan Buat Dosen Menunggu
Serupa dengan sebelumnya, persiapan diperlukan juga pada poin ini. Jangan sampai membuat dosen pembimbing menunggu saat bimbingan dengan alasan terlambat. Dengan persiapan yang matang kamu akan meminimalisir keterlambatan atau hal buruk yang kemungkinan dapat terjadi. Lebih baik datang lebih awal dan menunggu di depan ruangannya, ingat bahwa dosen tidak hanya sibuk untuk membimbing skripsi.
Saat bimbingan berlangsung, kuatkanlah mental. Kamu harus siap menghadapi berbagai tantangan yang ada, salah satunya ketika banyak revisi yang diperintahkan dosen. Anggap bahwa revisi adalah cara agar mental yang kamu bangun semakin kuat.
6. Revisi Bukan Kesalahan yang Besar
Revisi tentu menjadi hal yang tidak bisa lepas dari skripsi. Saat bimbingan, pastikan kamu menyimak seluruh penjelasan dosen pembimbing mengenai bagian mana saja yang masih memerlukan perbaikan dan harus direvisi. Kamu bisa mencatat poin-poin penting di buku catatan agar tidak terlupa.
Apabila ada yang belum dimengerti, jangan malu untuk bertanya. Dosen pembimbing pasti jauh lebih senang jika kamu berani untuk bertanya dibandingkan kamu yang hanya mengiyakan meskipun belum benar-benar paham.
Jangan mudah patah semangat saat diberikan revisi. Ingatlah bahwa semua mahasiswa pasti mengalami revisi untuk berjuang mendapatkan hasil skripsi yang baik. Hal-hal baik tidak muncul begitu saja tanpa perbaikan dan pembelajaran.
Jika dosen pembimbing menemui kesalahan dalam penulisan skripsi, jangan malu untuk mengakui. Buat bimbingan skripsi tersebut menjadi forum diskusi yang menyenangkan. Terima segala kritik serta saran dari dosen pembimbing dengan baik dan hindari membantah atau mengutarakan pendapat pribadi yang tidak didasarkan pada sumber ataupun referensi tertentu.
Baca juga: Perbedaan Pekerja Paruh Waktu dengan Pekerja Penuh Waktu
Nah, itu dia 6 tips bimbingan skripsi yang bisa diterapkan oleh mahasiswa tingkat akhir. Terus semangat untuk melakukan bimbingan skripsi karena ini langkah terakhir yang harus kamu tempuh dalam menyelesaikan studi dan mendapatkan gelar.
Klik tautan berikut untuk membaca artikel menarik dan informatif lainnya. Jangan lupa ikuti kami di Instagram untuk mengetahui update dan informasi terbaru yang pastinya sangat berguna untuk kamu!
Vocasia adalah platform online penyedia berbagai kursus online yang dapat kamu gunakan dengan mudah dan praktis. Tunggu apalagi? Segera tingkatkan kemampuan untuk menunjang karirmu ke depan!
Nikmati segala penawaran khusus berupa potongan harga dan ikuti berbagai kelas online agar kamu semakin mahir! Temukan kursus yang cocok untuk kamu hanya dengan klik tautan berikut.
Baca juga: Contoh Kata Serapan Bahasa Belanda