Site icon Vocasia

8 Tips agar Cepat Dipanggil Wawancara Kerja, Maksimalkan Berbagai Kesempatan!

ilustrasi wawancara kerja (pixabay.com)

1. Berteman dengan tim HRD dengan berbagai perusahaan via LinkedIn

ilustrasi wawancara kerja (pixabay.com/pixelkult)

Seiring dengan perkembangan teknologi nih, berteman itu gak harus nongkrong-nongkrong bareng dulu bukan? Iya pastinya. Oleh karena itu berteman dengan HRD bisa dilakukan via LinkedIn, nih. Yang mana tim HRD, khususnya yang bagian rekrutmen umumnya akan berbagi info soal lowongan kerja juga lewat status yang mereka tulis, lho. Jadi, ketika yang mereka buka itu lowongan itu pas untukmu, maka tak usah ragu. Langsung komen saja dengan mempromosikan page LinkedIn milikmu, ya.

2. Biarkan orang-orang tahu bahwa kamu butuh pekerjaan

ilustrasi beeteman (pixabay.com/StartupStockPhotos)

Cara ini efektif untuk dilakukan dengan bantuan LinkedIn, nih. Coba periksa di profil Anda. Pasti ada foto, nama, dan di bawahnya ada kolom headline yang digunakan untuk mendeskripsikan jabatan dan tempat kerjamu, bukan? Iya pastinya.

Oleh karena itu, pada kolom headline jangan ragu untuk menuliskan kalimat yang menunjukkan kalau kamu sedang butuh pekerjaan. Bisa juga nih kalau kamu membuat postingan status di homepage yang menyatakan kalau sedang mencari pekerjaan baru. Dengan melakukan hal ini, maka orang-orang yang ada di dalam network sekelilingmu bakal tahu kalau kamu tengah mencari lowongan kerja. Hingga pada akhirnya ya tidak menutup kemungkinan bahwa mereka bakal merekomendasikan kamu untuk melamar di perusahaan tempatnya bekerja, nih.

3. Perhatikan postingan sosial media

ilustrasi wawancara kerja (pixabay.com/geralt)

Kali ini hal yang terkesan sepele tapi senyatanya sangat penting, lho. Ya, hal tersebut ilah mengenai branding dirimu yang kamu bangun media sosialmu, baik yang sengaja maupun tidak disengaja. Atas dasar hal itu, maka, jangan sekali-kali kamu unggah hal yang aneh-aneh ya. Di era digital ini, para tim rekrutmen HRD tentu tidak gaptek untuk mencari tahu latar belakangmu lewat media sosial. Yang mana dengan mengunjungi situs tertentu, mereka bisa mencari informasi tentang dirimu dengan mudah. Mereka juga bisa melacak media sosial apa saja yang kamu miliki, lho

Malu kalau Anda melamar untuk posisi public relation yang di CV yang sudah keren nan modis, tapi malah ada foto Instagramnya yang berisi screenshot chat berantem sama pacar. Secara rasional tentu hal ini membuat nilaimu buruk di mata HRD.

4. Jangan hanya bergantung pada satu situs lowongan kerja

ilustrasi wawancara kerja (pixabay.com/geralt)

Kalau kamu hanya mengandalkan satu situs untuk cari lowongan? Maka ya jangan protes kalau lama dipanggil wawancara kerja. Masih banyak situs yang bisa kamu manfaatkan untuk berburu pekerjaan, lho. Jadi, ada baiknya kalau kamu mendaftar di semua situs tersebut untuk memperbesar peluang dalam mendapat pekerjaan secepat mungkin.

5. Jangan asal melamar semua pekerjaan

ilustrasi bekerja (pixabay.com/StartupStockPhotos)

Semakin mudahnya mencari informasi tentang lowongan pekerjaan, bukan berarti kamu harus mengirimkan lamaran kerjamu ke setiap lowongan kerja yang kamu lihat, ya. Tentu saja hal tersebut lebih berpeluang besar untuk segera dipanggil wawancara kerja, tapi hal tersebut bukanlah tindakan yang bijak, nih.

Maka dari itu, cobalah untuk membaca dulu kualifikasi yang dibutuhkan di setiap lowongan kerja, apa benar sudah sesuai dengan kompetensi yang kamu punya? Misal, di suatu lowongan tertulis minimal S1, sedangkan pendidikan terakhirmu ialah D3 dan tanpa pengalaman. Contoh sederhana tersebut menunjukkan bahwa kamu tengah melamar pekerjaan yang sia-sia, nih.

6. Lamar pekerjaan dengan realistis

ilustrasi konsultan keuangan (pixabay.com/StartupStockPhotos)

Untuk kamu yang fresh graduate dan belum punya pengalaman kerja apapun, baik kerja part time atau full time, atau pun magang, maka hal yang bijak ialah dengan memulai untuk melamar dari posisi bawah yaitu sebagai Admin atau Staf. Ibaratnya nih kamu baru mulai nyemplung di dunia kerja, kamu belum tahu kan ‘medan pertempuran’ perusahaan yang kamu lamar seperti apa? Iya pastinya.

Kalau ujuk-ujuk kamu melamar sebagai Supervisor karena kamu tergiur nominal gaji besar yang dicantumkan di iklan, sekalipun kamu yakin kamu punya jiwa kepemimpinan yang tinggi, HRD tidak bisa langsung percaya dengan kepercayaan dirimu. Apalagi jika kamu melamar di perusahaan yang besar, tentu saja bakat, pengalaman, serta hal-hal tersertifikasi lainnya ialah hal yang paling dan lebih utama dibandingkan hanya sekadar rasa minatmu itu.

7. Siapkan CV semaksimal mungkin

ilustrasi bekerja (pixabay.com/StartupStockPhotos)

Terdengar sepele, tapi ternyata masih banyak lho pelamar yang belum mengisi akun profilnya dengan lengkap dan itu dampaknya sangat fatal, lho. Bayangkan saja, misalnya kamu punya potensi untuk mengisi suatu posisi namun kamu tidak menceritakannya pengalaman atau mengisi bukti sertifikasinya dalam lamaranmu, bagaimana HRD bisa mengetahuinya? Ingat HRD itu manusia biasa bukalah seorang peramal, ya!

Maka dari itu, tulislah lamaran kerjamu selengkap dan semenarik mungkin, upload CV-mu beserta foto terbaru, dan jika kamu punya portofolio jangan ragu untuk melampirkannya juga ya. Untuk kamu yang sudah memiliki pengalaman kerja, jelaskan secara rinci pekerjaanmu di tempat sebelumnya seperti apa, apa saja yang kamu handle bahkan jangan ragu menuliskan permasalahan yang ada di dalam pekerjaanmu hingga tuliskan solusi, pencapaian, dan prestasi apa yang pernah kamu raih di perusahaan yang sebelumnya, ya. Hal itu sangat penting untuk diceritakan supaya HRD mengetahui sejauh mana pengalamanmu bekerja dan siap berkontribusi secara nyata dari pengalaman kerjamu itu.

8. Lamar pekerjaan lewat website perusahaan

ilustrasi bekerja (pixabay.com/Tumisu)

Ketika browsing di situs pencari kerja, lalu tiba-tiba kamu menemukan lowongan kerja di perusahaan A yang jabatannya sesuai dengan yang kam u incar, incar di sini ialah sesuai dengan bakat atau kemampuanmu atua bukan hanya sekadar minat saja, ya. Nah, saat itu kamu bisa langsung masukkan CV milikmu di website perusahaan atau melalui website lowongan kerja yang sebagai jembatanmu itu.

Selain itu, saat kamu menemukan email HRD perusahaan tersebut, jangan ragu untuk email juga, ya. Mengapa demikian? Tentu saja karena jika perusahaan tersebut menerima banyak lamaran darimu melalui beragam jalur yang berbeda, maka otomatis mereka akan berpikir kalau kamu memang kandidat yang serius, nih. Sehingga tak menutup kemungkinan bahwa hal tersebut mampu memperbesar peluang lamaran kamu sampai dan dibaca oleh pihak perusahaan bahkan jadi prioritas untuk segera masuk tahap wawancara kerja, nih.

Exit mobile version