Tanggal:25 April 2024
Usaha konveksi

Peluang dan Cara Memulai Usaha Konveksi

Usaha konveksi adalah bidang usaha yang memproduksi pakaian secara massal, bisa disebut juga dengan partai besar yang menyesuaikan dengan permintaan yang ada. Produk yang dihasilkan dari usaha ini dapat berupa jaket, seragam, kemeja, kaos, dan lain-lain.

Namun, beberapa orang masih takut untuk memulai usaha konveksi. Sebab, banyak yang mengira bahwa usaha ini membutuhkan modal yang besar. Padahal kenyataannya adalah tidak demikian. Usaha konveksi tergolong cukup mudah dan tidak terlalu menguras kantong. Selain itu, biasanya usaha ini dijalankan dengan skala rumahan. Jadi, kamu tidak perlu membuka sebuah pabrik garmen untuk melakukannya.

Nah, kamu juga harus tahu bagaimana peluang dari usaha konveksi. Tentunya supaya kamu tidak ragu lagi untuk menggelutinya. Yuk, simak bahasannya hingga akhir!

Peluang Usaha Konveksi

Peluang Bisnis Konveksi (freepik)

Pakaian adalah kebutuhan pokok manusia. Usaha konveksi memiliki potensi yang cukup besar. Ditambah lagi dengan tren fashion yang akan terus berkembang mengikuti zaman. Dengan begitu, usaha ini dapat dikatakan sebagai jenis usaha yang tidak ada matinya dan sangat menjanjikan.

Di Indonesia sendiri, peluang usaha konveksi terbuka lebar. Hal itu karena permintaan pasar akan jasa konveksi yang semakin tinggi. Banyak instansi atau komunitas yang membutuhkan pakaian dinas atau seragam khusus untuk anggotanya. Tak hanya itu, hari-hari besar seperti lebaran juga dapat meningkatkan keuntungan dalam usaha ini karena permintaannya yang tinggi.

Baca juga | 9 Cara Memulai Bisnis Salon Kecantikan bagi Pemula

Cara Memulai Usaha Konveksi

Cara Memulai Usaha Konveksi (freepik)

Adapun cara untuk memulai usaha konveksi adalah sebagai berikut:

1. Tentukan produk yang akan diproduksi

Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah menentukan produk apa yang ingin diproduksi. Kamu dapat menjabarkannya melalui pertanyaan seperti di bawah ini:

  • Apa yang akan diproduksi? 
  • Produk tersebut ditujukan untuk wanita atau pria?
  • Bentuknya berupa kemeja, kaos, atau apa?
  • Apakah produk tersebut digunakan untuk keperluan formal, kampanye, atau perayaan?

Dengan begitu, kamu menjadi lebih mudah dalam melakukan persaingan bisnis. Selain itu, kamu juga bisa menentukan strategi marketing dan branding dengan tepat.

2. Persiapkan modal

Modal adalah nafas sebuah bisnis. Tanpa modal, bisnis akan sulit atau bahkan tidak bisa berjalan. Untuk itu, sebelum memulai usaha konveksi, kamu harus mempersiapkan modal yang cukup. Modal yang dibutuhkan tergantung dengan persiapan dan strategi dari bisnis kamu. Apabila kamu menerapkan sistem ready stock, modal yang dibutuhkan menjadi lebih besar karena harus menyediakan barang di awal. Sementara jika kamu menerapkan sistem pre-order, modal yang dibutuhkan lebih sedikit dan tidak terlalu besar. Modal tersebut digunakan untuk keperluan produksi dan juga promosi dari bisnis yang dijalani. Bagaimana cara menghitung modalnya? Dilansir dari koinworks.com, begini cara menghitungnya:

Estimasi Modal Awal

  • Mesin Jahit: Rp3 juta
  • Mesin Obras: Rp7 juta
  • Mesin Overdeck: Rp15 juta
  • Mesin Rantai: Rp6 juta
  • Mesin Potong: Rp2 juta
  • Meja Potong: Rp2 juta
  • Setrika Uap: Rp1,5 juta
  • Peralatan Menjahit: Rp1 juta

Total: Rp37,5 juta. 

Dana tersebut bisa berubah tergantung kelengkapan usaha konveksi yang kamu miliki.

Estimasi Biaya Operasional

  • Gaji Pegawai: Rp4 juta
  • Listrik: Rp500 ribu
  • Transportasi: Rp250 ribu
  • Bahan Baku: Rp3 juta
  • Biaya Lain: Rp600 ribu

3. Memiliki tempat usaha

Dalam menjalankan usaha, tentunya kamu perlu memiliki tempat usaha. Tempat tersebut digunakan untuk produksi dan hal lainnya yang berkaitan dengan bisnismu. Kamu bisa menyewa tempat yang strategis jika memiliki modal yang besar. Namun, jika kamu memiliki modal yang minim, menjalankan usaha konveksi di rumah saja pun tidak ada masalah.

4. Memilih supplier

Langkah selanjutnya adalah memilih supplier untuk bahan konveksi, penjahit, percetakan, dan label pakaian untuk usaha konveksimu. Pilih supplier yang memiliki reputasi yang baik dan berkualitas. Selain itu, kamu juga bisa memilih supplier yang menyediakan jasa atau produk dengan pasokan pendukung lainnya. Contohnya seperti supplier yang tidak hanya bisa menjahit, tetapi ia juga menyediakan bahan dan sablon.

5. Gunakan model B2B

Kamu bisa menggunakan model B2B saat menjalankan usaha konveksi. Maksud business to business (B2B) dalam hal ini adalah kamu menjual produkmu kepada suatu perusahaan ataupun institusi. Hal itu karena mereka biasanya membutuhkan jasa produksi seragam ataupun pakaian dinas dari konveksi. Tentunya kedua belah pihak akan sama-sama diuntungkan. 

Baca juga | Yuk, Pelajari Model Bisnis B2C dan Perbedaannya dengan B2B

6. Melakukan promosi dan branding

Promosi adalah hal yang wajib untuk dilakukan oleh setiap bisnis. Tak terkecuali dalam usaha konveksi. Kamu bisa melakukan promosi melalui media sosial, membagikan brosur, membuat banner, ataupun yang lainnya. Selain itu, kamu juga perlu untuk melakukan branding. Caranya adalah dengan membuat logo, menyampaikan visi dan misi, dan membuat konten seputar usaha milikmu di media sosial. Hal tersebut juga berguna untuk meningkatkan awareness konsumen terhadap usaha konveksimu.

Baca juga | Branding: Pengertian, Manfaat dan tujuan branding secara umum

Itulah pembahasan lengkap untuk memulai usaha konveksi. Jika memang tertarik untuk menggelutinya, kamu bisa melakukan beberapa cara yang sudah dipaparkan di atas, ya. Ingatlah bahwa membangun sebuah bisnis atau usaha itu tidaklah mudah. Kamu butuh niat dan tekad yang kuat untuk menjalankannya. Semangat!

banner Kursus Online Bisnis Growth Hacking di Vocasia
Keakraban pelanggan
Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *