Apa sih itu organisasi ?. Secara umum, organisasi adalah sebuah wadah atau perkumpulan orang yang saling terikat dan bekerja sama, untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan dari sebuah organisasi dibentuk yaitu sebagai sarana untuk manajemen dapat mengkoordinasikan berbagai sumber bahan dan sumber daya manusia. Melalui pola struktur formal dari pembagian tugas-tugas dan wewenang. Berdasarkan sumber buku Komunikasi Organisasi Lengkap (2014), terdapat tiga garis besar teori organisasi yang dikemukakan oleh para ahli. Simak penjelasan berikut, dibawah ini ya!
- Baca Juga : Fungsi dan Peran Seorang Pemimpin dalam Sebuah Organisasi
- Baca Juga : Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Seseorang dalam Bertindak
3 Teori Organisasi Menurut para Ahli
1. Teori Klasik
Dalam hal ini, teori klasik atau struktural berasal dari dua teori. Pertama teori saintifik manajemen yang dikembangkan oleh W. Tylor 1911. Tylor menekankan pada pembagian pekerjaan untuk mendapatkan hasil maksimal dengan biasa seefisien mungkin. Sejalan dengan prinsip Tylor ini. Hendy Fayol mengembangkan teori yang agak lebih luas yang menekankan kepada spesialisasi pekerjaan, otoritas, kontrol, dan pendelegasian tanggung jawab. Kedua: berasal dari teori birokrasi yang dikembangkan oleh Max Weber 1947. Max Weber menekankan pada pentingnya bentuk struktur hierarki yang efektif bagi organisasi.
Selanjutnya, kita lihat pula teori birokrasi. Birokrasi merupakan organisasi manusia yang distruktur secara ideal. Kemudian, birokrasi ini dicapai melalui pembentukan aturan, struktur, dan proses dalam organisasi. Selain adanya karakteristik tertentu dari birokrasi ini. Biasanya birokrasi ini juga mempunyai unsur yang merupakan kunci. Keit Devis mengemukakan adanya empat unsur dari birokrasi. Satu, adanya spesialisasi pekerjaan yang tinggi. Dua, hirarki otoritas yang kaku. Tiga, adanya aturan dan kontrol yang rinci dan impersonality.
Anggapan Dasar Teori Klasik
Ahli-ahli teori klasik cenderung melihat organisasi sebagai sistem yang tertutup secara relatif. Dalam mengejar tujuan-tujuan yang telah dinyatakan. Di bawah kondisi tersebut, organisasi dapat bekerja secara rasional dengan tingkat kepastian dan kemampuan memperkirakan. Jika organisasi sangat tergantung kepada lingkungan. Maka organisasi akan terus menerus dipengaruhi atau terganggu oleh lingkungan. Untuk mengurangi gangguan dari lingkungan. Bermacam-macam mekanisme struktural yang diciptakan untuk melindungi aktivitas pokok dari keterombang-ambingan dan ketidakpastian.
Unsur Kunci Teori Klasik
Menurut Scott (Goldhaber, 1986) ada empat yang merupakan unsur kunci dari teori organisasi klasik yaitu. Pembagian kerja, hierarki proses fungsional, struktur dan pengawasan yang ketat. Maksud dari, pembagian pekerjaan adalah bagaimana organisasi membagi sejumlah pekerjaan terhadap tenaga kerja yang ada dalam organisasi. Selanjutnya, pembagian pekerjaan ini dapat menurut jenis pekerjaan, atau menurut perkiraan jumlah tanggung jawab otoritas dari tiap orang. Atau dengan kata-kata lain, cara pertama pembagian pekerjaan berdasarkan fungsi. Kemudian, cara yang kedua berdasarkan tingkat hierarki.
Unsur kunci yang kedua adalah hierarki proses fungsional. Maksudnya adalah bahwa setiap organisasi terdapat adanya tingkat-tingkat karyawan/pekerja, menurut fungsinya atau pekerjaan yang khusus di dalam organisasi.
Lalu, unsur kunci yang ketiga adalah struktur. Struktur adalah merupakan jaringan hubungan dan peranan dalam organisasi. Lanjutnya unsur yang keempat adalah pengawasan yang ketat. Pengawasan yang ketat ini dapat mempengaruhi bentuk dari organisasi.
2. Teori Transisional
Selanjutnya akan membahas transisi dari teori-teori klasik mengenai organisasi dan manajemen ke teori-teori sistem dan perilaku yang lebih mutakhir. Seperti dalam era-era sejarah manusia. Aspek-aspek tradisi terdahulu merupakan landasan bagi pemikiran futuristik tentang manusia dan objek. Konsepsi lama tetap memberikan pengaruh penting terhadap cara kita memahami organisasi. Namun perbaikan-perbaikan dalam model mulai membawa perubahan praktis dalam cara kita merumuskan organisasi.
Teori Perilaku
Pada teori Komunikasi Kewenangan Chester Barnard Perrow (1973) menunjukkan. Bahwa terdapat keprihatinan sejak dulu mengenai implikasi teori klasik mengenai organisasi dan doktrin ilmiah manajemen. “Birokrasi telah dianggap suatu kata kotor, dan usaha-usaha rancangan kerja dari Frederick Taylor. Bahkan telah menjadi pokok penelitian kongres. Namun, sejak Barnard (1938) mempublikasikan The Function of the Executive-nya, pikiran-pikiran baru muncul. la menyatakan bahwa organisasi adalah sistem orang, bukan struktur yang direkayasa secara mekanis.
Suatu struktur mekanis yang jelas dan baik tidaklah cukup. Kelompok-kelompok alamiah dalam struktur mekanis yang jelas dan baik dipengaruhi oleh apa yang terjadi. Komunikasi ke atas adalah penting kewenangan berasal dari bawah alih-alih dari atas, dan pemimpin perlu berfungsi sebagai kekuatan yang padu.
Definisi Barnard mengenai organisasi formal. Suatu sistem kegiatan dua orang atau lebih yang dilakukan secara sadar dan terkoordinasikan menitikberatkan konsep sistem dan konsep orang. Orang-orang, bukan jabatan-jabatan, merupakan suatu organisasi mencerminkan pentingnya unsur manusia. Barnard menyatakan bahwa eksistensi suatu organisasi (sebagai suatu sistem kerja sama). Bergantung pada kemampuan manusia untuk berkomunikasi dan kemauan untuk bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama pula.
3. Teori Mutakhir
Teori perilaku dan teori system social dikategorikan sebagai teori transisional. Karena kedua teori tersebut menggambarkan suatu posisi yang lebih subjektif pada kontinum. Ketika interpretasi bergerak di sepanjang kontinum itu. Interpretasi ini menekankan peranan yang lebih penting bagi perilaku simbolik manusia dan kapasitas kreatifnya. Kami tidak berpendapat bahwa teori yang lebih subjektif adalah teori yang “benar”. Namun kini berbagai posisi pada kontinum menjadi lebih diperhatikan. Sejumlah teoritisi berpendapat bahwa hal ini bukan sekadar sedikit modifikasi dari teori-teori terdahulu. Melainkan suatu revolusi paradigma (pandangan dunia).
Teori Weick Mengenai Pengorganisasian
Penelitian Karl Weick provokatif dan besar pengaruhnya. Beberapa inti penelitian Karl Weick amat menarik Lunberg (1982) yang digambarkannya sebagai berikut. Andaikan kita semua adalah Alice (gadis kecil dalam legenda Inggris peny), maka Karl Weick adalah si kelinci putih. Tentu saja, ini mengingatkan kita pada magis Lewis Carrol. Ingatlah si gadis kecil Alice, di tamannya, suatu taman tertentu yang jelas batasnya. Tiba-tiba muncul seekor kelinci putih yang menarik perhatian Alice dan memaksanya agar mengikutinya melintasi batas taman.
Di sini Alice menemukan suatu dunia baru. Buku Profesor Weick merebut perhatian kita, dan bila kita melarutkan diri bersama buku ini. Kita dapat mendobrak praktik-praktik konseptual dan ranah intelektual yang konvensional. Seperti Alice, kita dapat menyelidiki dan memperoleh pengalaman-pengalaman baru. Melalui keajaiban-keajaiban paradoksal mengenai wilayah yang selama ini kita pikir sudah kita kenal.
Nah, itu tadi penjelasan secara lengkap mengenai teori organisasi menurut para ahli. Semoga artikel ini bermanfaat. jangan lupa berikan saran atau tanggapanmu di kolom komentar, ya!
Leave a Reply